Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 4:17
Doa baca: 1 Ptr. 4:17
Karena sekarang telah
tiba saatnya penghakiman dimulai dari rumah Allah sendiri. Jika penghakiman itu
dimulai pada kita, bagaimana pula kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya
pada Injil Allah?
Banyak orang Kristen yang membaca surat ini kurang memperhatikan
perkara penghakiman pemerintahan Allah. Sebagian besar pembaca memperhatikan
hal-hal selain penghakiman Allah karena daya pikir mereka belum dilatih untuk
berkonsentrasi pada pokok ini dalam firman Allah. Akan tetapi, John Nelson Darby
adalah satu perkecualian. Dalam tulisannya tentang Surat 1 dan 2 Petrus, dia
memusatkan perhatiannya pada penghakiman pemerintahan Allah. Kita memperhatikan
atau tidak perkara ini dalam Surat Petrus tergantung pada apakah kita mempunyai
satu pikiran yang terlatih untuk memperhatikan hal semacam ini.
Memang, dalam Surat 1 dan 2 Petrus kita tidak dapat menemukan
kata "pemerintahan". Tetapi dalam kedua kitab ini kita nampak cara
Allah melaksanakan pemerintahan-Nya. Cara Allah melaksanakan pemerintahan-Nya adalah
dengan penghakiman. Akhirnya, setelah penghakiman Allah selesai, akan ada
langit baru dan bumi baru di mana kebenaran ada di dalamnya. Langit baru dan
bumi baru adalah perampungan sempurna Surat 1 dan 2 Petrus. Kita semua perlu
nampak hal ini.
Penghakiman Allah mulai dilaksanakan dalam Perjanjian Lama
dan terus-menerus dilaksanakan dari generasi ke generasi. Hari ini Allah masih
menghakimi. Dalam Perjanjian Baru kita nampak bahwa penghakiman Allah dimulai
dari rumah-Nya sendiri dan diakhiri dengan pembakaran langit baru dan bumi lama.
Pembakaran itu adalah langkah terakhir penghakiman Allah. Bila langkah terakhir
penghakiman ini telah selesai, langit baru dan bumi baru akan muncul. Ini berarti
bila Allah telah dengan sepenuhnya membersihkan alam semesta melalui
penghakiman, akan ada sebuah langit baru dan bumi baru di mana kebenaran ada di
dalamnya. Ini adalah satu perkara dari penghakiman pemerintahan Allah.
Satu Petrus 1:17 mengatakan, "Dan
jika kamu menyebutnya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua
orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu
menumpang di dunia ini." Petrus
"tidak berbicara tentang penghakiman akhir atas manusia; maksudnya, Bapa tidak
menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada
Anak (Yoh. 5:22). Yang dibicarakan di sini adalah penghakiman sehari-hari dari
pemerintahan Allah di dunia ini, yang dilaksanakan terhadap anak-anak-Nya. Karena
itu, di sini dikatakan 'selama kamu menumpang di dunia ini'" (Darby).
Inilah penghakiman Allah atas keluarga-Nya sendiri (1 Ptr. 4:17).
Karena
kedua surat ini menyinggung tentang pemerintahan Allah, maka penghakiman Allah
dan Tuhan disebut berkali-kali (2:23; 4:5-6, 17; 2 Ptr. 2:3-4, 9; 3:7) sebagai
salah satu dari hal utama. Penghakiman Allah mulai dari malaikat-malaikat (2
Ptr. 2:3-4) dan berlangsung terus melewati angkatan demi angkatan manusia dalam
Perjanjian Lama (2 Ptr. 2:5-9). Dalam zaman Perjanjian Baru, penghakiman Allah
dimulai dari rumah Allah (ayat 17; 2:23; 4:6, 17) dan berlangsung sampai
datangnya hari Tuhan (2 Ptr. 3:10), yang akan menjadi hari penghakiman atas orang
Yahudi, orang beriman, dan orang kafir sebelum Kerajaan Seribu Tahun. Setelah
Kerajaan Seribu Tahun, semua yang mati, termasuk manusia dan roh-roh, akan
dihakimi dan akan binasa (1 Ptr. 4:5; 2 Ptr. 3:7), dan langit serta bumi akan
dihanguskan oleh api (2 Ptr. 3:10b, 12). Hasil dari berbagai penghakiman itu
tidak sama. Ada penghakiman yang mengakibatkan penanggulangan pendisiplinan, ada
yang mengakibatkan penghukuman sezaman (dispensasional), dan ada yang
mengakibatkan kebinasaan kekal. Bagaimanapun, Tuhan Allah akan membersihkan dan
memurnikan alam semesta dengan semua penghakiman itu, agar Dia bisa memiliki
langit baru dan bumi baru yang menjadi alam semesta baru yang penuh dengan
kebenaran-Nya (2 Ptr. 3:13) bagi perkenan-Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 2, Berita 30
No comments:
Post a Comment