Hitstat

28 June 2016

1 Petrus - Minggu 17 Selasa



Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 5:2
Doa Baca: 1 Ptr. 5:2
Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.


Setiap penatua perlu menjadi saksi dari penderitaan Kristus. Ini berarti para penatua harus siap mengorbankan nyawa mereka sebagai bagian dari kesaksian mereka. Jika seorang saudara tidak mau mengorbankan nyawanya, dia tidak bersyarat menjadi seorang penatua. Setiap penatua harus menjadi seorang martir, seorang yang mengorbankan nyawanya bagi Kristus. Menjadi seorang yang berbagian dalam kemuliaan Kristus tergantung pada menjadi seorang martir yang demikian. Jika para penatua mau menjadi martir, jika mereka mau mengorbankan nyawanya, tentu saja mereka akan berbagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan. Jika para penatua tidak mau mengorbankan nyawanya, tetapi mau berbagian dalam kemuliaan ketika Tuhan datang, mereka mungkin akan ditegur-Nya.

Seperti yang kita lihat dalam 4:19 Petrus berkata, "Karena itu, baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan dirinya (jiwanya) kepada Pencipta yang setia, sambil terus berbuat baik." Menyerahkan jiwa kita kepada Pencipta yang setia hanya berguna jika disertai berbuat baik, yaitu jika kita melakukan perbuatan-perbuatan yang terhormat. Tidak ada yang lebih terhormat daripada mati sebagai seorang martir bagi Tuhan.

Karena Petrus adalah seorang saksi yang terhormat, seorang martir yang terhormat, dia memiliki jaminan bahwa dia akan berbagian dalam kemuliaan yang akan datang. Saya hendak mengajukan satu pertanyaan kepada para penatua: Apakah Anda mempunyai jaminan bahwa Anda juga berbagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan? Saya ragu apakah banyak penatua yang memiliki jaminan ini. Mungkin para penatua dapat berkata bahwa mereka adalah saksi-saksi. Akan tetapi, apakah seorang penatua akan menjadi orang yang berbagian dalam kemuliaan yang akan datang tergantung pada bagaimana terhormat dan setianya dia sebagai seorang saksi. Yang penting di sini adalah seorang penatua harus rela mengorbankan dirinya sendiri.

Dalam 5:2 Petrus berkata, "Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan menilik dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan yang rendah, tetapi dengan pengabdian diri" (Tl.). Menggembalakan kawanan domba Allah menuntut penderitaan bagi Tubuh Kristus, seperti yang juga dilakukan oleh Kristus (Kol. 1:24). Menderita demikian akan mendapatkan mahkota kemuliaan yang tidak layu sebagai pahala (1 Ptr. 5:4).

"Kawanan domba", dalam bahasa aslinya adalah "kawanan kecil", yaitu gereja Allah (Kis. 20:28), yang kecil jumlahnya (Luk. 12:32) jika dibandingkan dengan dunia. Gereja sebagai kawanan kecil adalah sesawi yang kecil untuk menyuplaikan hayat, bukan satu pohon besar untuk bernaungnya burung-burung (Mat. 13:31-32), bukan agama besar seperti dunia kekristenan.

Menurut ayat ini, penatua bukanlah penguasa, mereka adalah gembala. Kadang-kadang seorang gembala harus mengatur kawanan domba, tetapi bukan menguasai (memerintah) seperti seorang raja. Ini adalah pengaturan seseorang yang memperhatikan kawanan domba. Penggembalaan adalah satu pemeliharaan yang tepat yang dilaksanakan atas kawanan domba. Kawanan domba perlu dipelihara, dilindungi, dan dipimpin ke arah yang tepat. Mereka perlu dibawa ke satu tempat di mana mereka dapat makan dan minum. Inilah penggembalaan.

Dalam 5:2 Petrus tidak menyuruh para penatua menggembalakan kawanan mereka sendiri. Dia menyuruh mereka menggembalakan kawanan domba Allah. Kawanan domba bukanlah milik para penatua, tetapi milik Allah. Dalam hal ini, para penatua dipakai oleh Allah untuk menggembalakan kawanan domba-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 2, Berita 32

No comments: