Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 5:2
Doa Baca: 1 Ptr. 5:2
Gembalakanlah kawanan
domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai
dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan
pengabdian diri.
Setiap penatua perlu menjadi saksi dari penderitaan
Kristus. Ini berarti para penatua harus siap mengorbankan nyawa mereka sebagai
bagian dari kesaksian mereka. Jika seorang saudara tidak mau mengorbankan nyawanya,
dia tidak bersyarat menjadi seorang penatua. Setiap penatua harus menjadi
seorang martir, seorang yang mengorbankan nyawanya bagi Kristus. Menjadi seorang
yang berbagian dalam kemuliaan Kristus tergantung pada menjadi seorang martir
yang demikian. Jika para penatua mau menjadi martir, jika mereka mau mengorbankan
nyawanya, tentu saja mereka akan berbagian dalam kemuliaan yang akan
dinyatakan. Jika para penatua tidak mau mengorbankan nyawanya, tetapi mau berbagian
dalam kemuliaan ketika Tuhan datang, mereka mungkin akan ditegur-Nya.
Seperti yang kita lihat dalam 4:19 Petrus berkata, "Karena
itu, baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah,
menyerahkan dirinya (jiwanya) kepada Pencipta yang setia, sambil terus berbuat baik."
Menyerahkan jiwa kita kepada
Pencipta yang setia hanya berguna jika disertai berbuat baik, yaitu jika kita
melakukan perbuatan-perbuatan yang terhormat. Tidak ada yang lebih terhormat
daripada mati sebagai seorang martir bagi Tuhan.
Karena Petrus adalah seorang saksi yang terhormat,
seorang martir yang terhormat, dia memiliki jaminan bahwa dia akan berbagian
dalam kemuliaan yang akan datang. Saya hendak mengajukan satu pertanyaan kepada
para penatua: Apakah Anda mempunyai jaminan bahwa Anda juga berbagian dalam
kemuliaan yang akan dinyatakan? Saya ragu apakah banyak penatua yang memiliki jaminan
ini. Mungkin para penatua dapat berkata bahwa mereka adalah saksi-saksi. Akan tetapi,
apakah seorang penatua akan menjadi orang yang berbagian dalam kemuliaan yang
akan datang tergantung pada bagaimana terhormat dan setianya dia sebagai
seorang saksi. Yang penting di sini adalah seorang penatua harus rela mengorbankan
dirinya sendiri.
Dalam 5:2 Petrus berkata, "Gembalakanlah kawanan
domba Allah yang ada padamu, jangan menilik dengan paksa, tetapi dengan sukarela
sesuai dengan Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan yang rendah,
tetapi dengan pengabdian diri" (Tl.).
Menggembalakan kawanan domba Allah menuntut penderitaan bagi Tubuh Kristus,
seperti yang juga dilakukan oleh Kristus (Kol. 1:24). Menderita demikian akan mendapatkan
mahkota kemuliaan yang tidak layu sebagai pahala (1 Ptr. 5:4).
"Kawanan domba", dalam
bahasa aslinya adalah "kawanan kecil", yaitu gereja Allah (Kis.
20:28), yang kecil jumlahnya (Luk. 12:32) jika dibandingkan dengan dunia.
Gereja sebagai kawanan kecil adalah sesawi yang kecil untuk menyuplaikan hayat,
bukan satu pohon besar untuk bernaungnya burung-burung (Mat. 13:31-32), bukan
agama besar seperti dunia kekristenan.
Menurut ayat ini, penatua bukanlah
penguasa, mereka adalah gembala. Kadang-kadang seorang gembala harus mengatur kawanan
domba, tetapi bukan menguasai (memerintah) seperti seorang raja. Ini adalah
pengaturan seseorang yang memperhatikan kawanan domba. Penggembalaan adalah satu
pemeliharaan yang tepat yang dilaksanakan atas kawanan domba. Kawanan domba
perlu dipelihara, dilindungi, dan dipimpin ke arah yang tepat. Mereka perlu dibawa
ke satu tempat di mana mereka dapat makan dan minum. Inilah penggembalaan.
Dalam 5:2 Petrus tidak
menyuruh para penatua menggembalakan kawanan mereka sendiri. Dia menyuruh mereka
menggembalakan kawanan domba Allah. Kawanan domba bukanlah milik para penatua,
tetapi milik Allah. Dalam hal ini, para penatua dipakai oleh Allah untuk
menggembalakan kawanan domba-Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 2, Berita 32
No comments:
Post a Comment