Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 2:1-2
Doa baca: 1 Ptr. 2:2
Jadilah sama seperti bayi
yang baru lahir, yang selalu menginginkan air susu yang murni dan rohani,
supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan.
Melalui kelahiran kembali (1:3, 23), kaum beriman dilahirkan
menjadi bayi-bayi yang bersandarkan rawatan susu rohani dapat bertumbuh dalam hayat
kepada keselamatan yang lebih lanjut, untuk pembangunan Allah. Kata "murni"
dalam ayat 2 dalam bahasa aslinya berarti "jujur", berlawanan dengan tipu
muslihat dalam ayat 1. Susu yang murni adalah susu yang tanpa tujuan palsu,
tanpa sasaran lain, selain merawat jiwa.
Kata Yunani yang diterjemahkan "firman" (air
susu murni) adalah logikos. Firman ini, dalam Roma 12:1 (LAI: sejati) adalah
kata sifat yang diturunkan dari kata benda logos -- firman; karena itu, firman di sini memiliki
arti yang berhubungan dengan pikiran (lawan dari tubuh), berhubungan dengan
kemampuan rasional; jadi, berarti rasional, logis, beralasan. Susu firman bukanlah
susu untuk tubuh, melainkan susu untuk jiwa, yaitu manusia batiniah. Susu ini disalurkan
oleh firman Allah untuk merawat manusia batiniah kita melalui pemahaman pikiran
rasional kita, dan diasimilasikan dengan kemampuan mental kita.
Dari segi tata bahasa, ayat 1
adalah penjelasan dari subyek ayat 2. Sebagaimana telah kita tunjukkan,
"murni" (jujur, Tl.) dalam ayat 2 berlawanan dengan "tipu
muslihat" dalam ayat 1. Versi yang lain menerjemahkan "susu firman
yang murni" atau "susu firman yang sejati". Mungkin kata
"murni" (jujur) yang dipakai Petrus ini mencakup makna murni dan
sejati. Namun, tujuan tulisan Petrus di sini adalah menunjukkan kontras antara
kemurnian (kejujuran) dengan tipu muslihat yang berasal dari kejahatan.
Apakah yang dapat menelan atau
menyingkirkan tipu muslihat kita? Perawatan yang terdapat dalam susu firman yang
murni adalah antibiotik terhadap tipu muslihat. Dalam firman Allah ada
perawatan yang adalah susu bagi manusia batiniah kita. Sama seperti tubuh fisik
kita dirawat dengan susu, demikianlah manusia batiniah kita, jiwa kita, perlu
dirawat dengan susu firman yang murni. Susu ini mengandung unsur yang dapat
menyingkirkan unsur tipu muslihat kita. Karena itu, susu firman adalah susu yang
murni.
Dalam 2:1-2, Petrus
menunjukkan bahwa sebagai bayi-bayi yang baru lahir, kita perlu membuang segala
kejahatan, juga perlu mendambakan susu firman yang murni. Tujuan dari membuang akar
kejahatan adalah agar kita mendambakan, menginginkan susu firman. Saya percaya
bahwa Petrus menulis ini tidak berdasarkan doktrin, melainkan berdasarkan
pengalaman rohaninya. Jika tidak memiliki pengalaman yang memadai, kita tidak
akan mampu mengerti apa yang Petrus katakan.
Jika Anda penuh dengan
kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, dengki, dan fitnah, Anda tidak akan memiliki
selera terhadap firman. Anda tidak akan lapar atau haus akan firman Allah. Anda
tidak akan memiliki kedambaan, keinginan untuk minum susu firman yang murni. Jika
Anda ingin lapar dan haus akan firman Allah, jika Anda damba minum susu yang
ada dalam firman, Anda perlu membenci kejahatan Anda dan tidak mengucapkan perkataan
yang jahat kepada orang lain.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 15
No comments:
Post a Comment