Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 5:6, 10
Doa baca: 1 Ptr. 5:12
Dengan perantaraan
Silwanus yang kuanggap sebagai seorang saudara seiman yang dapat dipercayai,
aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk menasihati dan meyakinkan kamu
bahwa ini adalah anugerah yang benar-benar dari Allah. Berdirilah dengan teguh
di dalamnya.
Kita
telah melihat bahwa isi seluruh Kitab 1 Petrus adalah pemerintahan Allah, dan
pemerintahan Allah itu diatur melalui penghakiman-Nya. Penghakiman Allah dilaksanakan
di dalam lingkungan yang diatur menurut kedaulatan-Nya. Contohnya, dalam hal menghakimi
generasi Nuh, Allah mengatur satu bencana alam yang besar, air bah. Hanya Allah
yang dapat melakukan satu hal semacam ini. Air bah yang mengakhiri umat manusia
pada zaman Nuh didatangkan oleh tangan Allah yang kuat. Dalam 5:6 tangan Allah
yang kuat mengacu kepada tangan pengaturan Allah, khususnya yang nampak dalam
penghakiman-Nya.
Tangan
Allah lebih kuat dalam penghakiman-Nya daripada dalam penyelamatan-Nya. Tentu
saja, dalam menyelamatkan kita, tangan Allah itu kuat. Tetapi kita lihat
tangan-Nya jauh lebih kuat dalam penghakiman-Nya. Misalnya, seorang saudara telah
lama beroleh selamat, tetapi masih terus menikmati hiburan-hiburan duniawi; meskipun
dia benar-benar telah beroleh selamat, dia masih mengasihi dunia. Tetapi suatu hari
dia mengalami kecelakaan, satu kecelakaan yang diatur oleh tangan Allah yang
kuat, dan kecelakaan itu menyebabkan dia mencari Tuhan dengan jalan yang lebih dalam
daripada yang pernah dia lakukan sebelumnya. Inilah sebuah ilustrasi tentang
tangan Allah yang berperan dalam penghakiman.
Menurut perkataan Petrus dalam
5:6-8, kita perlu melakukan tiga hal yang berhubungan dengan pengalaman kita
tentang tangan Allah yang kuat. Pertama, kita sendiri harus merendahkan diri di
bawah tangan Allah yang kuat. Kedua, kita harus menyerahkan segala kekhawatiran
kita kepada-Nya. Ketiga, kita perlu sadar dan berjaga-jaga. Segala hal yang
terjadi pada kita berada di bawah tangan Allah yang kuat. Tidak perlu kita
khawatir atau gelisah. Kita harus dengan sederhana merendahkan diri kita di
bawah tangan Allah yang kuat dan tidak melawannya. Lalu kita harus menyerahkan
segala masalah yang menyebabkan kekhawatiran kita kepada Tuhan. Selanjutnya, kita
perlu sadar dan berjaga-jaga. Jika kita menyerahkan segala kekhawatiran kita
kepada Allah, kita akan mempunyai satu pikiran yang jernih, dan kita akan jelas
tentang keadaan kita. Tidak hanya demikian, kita akan berjaga-jaga terhadap lawan
kita, Iblis, yang mengendap-endap sebagai seekor singa yang mengaum-aum,
mencari orang untuk ditelan. Jika kita berjaga-jaga, kita tidak akan ditipu bila
Iblis menyatakan dirinya dalam bentuk kekhawatiran. Sebaliknya, musuh, singa yang
mengaum-aum itu, akan kita kalahkan. Inilah pengertian yang tepat tentang
bagian firman ini.
Dalam 5:10 Petrus selanjutnya
berkata, "Tetapi Allah
dari segala anugerah, yang telah memanggil kamu dalam Kristus Yesus kepada
kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan, dan
mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya." (Tl.) "Tetapi"
di sini menunjukkan suatu kontras, mendatangkan penghiburan dan dorongan kepada
kaum beriman yang menderita. Kontradiksi adalah antara penderitaan-penderitaan
dalam ayat 9 dan Allah dari segala anugerah dalam ayat 10. Jika kita memiliki ayat
9 tanpa ayat 10, kita akan kehilangan pengharapan dan dorongan. Akan tetapi,
dalam 5:10 Petrus seolah-olah berkata kepada kaum beriman yang menderita,
"Kamu dan para saudaramu sedang menderita karena ancaman lawanmu, yaitu Iblis
yang seperti singa yang mengaum-aum, itu hanya sementara; tetapi Allah dari segala
anugerah, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan, dan mengokohkan kamu dengan suplai
hayat yang berlimpah ruah, yang melampaui semua keperluanmu.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 2, Berita 34
No comments:
Post a Comment