Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 1:8-11
Doa baca: 2 Ptr. 1:11
Dengan demikian, kepada
kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan
Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Dalam ayat 8
Petrus mengatakan tentang tidak malas atau tidak berbuah (LAI: dibuat giat dan
berhasil) kepada (dalam) "pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan
kita". Susunan yang berunsurkan kebajikan-kebajikan rohani maju dalam
banyak tahap menuju pengenalan yang penuh akan Tuhan kita Yesus Kristus,
sasarannya ialah memiliki pemahaman yang penuh atas perwujudan Allah Tritunggal
yang almuhit. Pengenalan kita akan Tuhan dalam pengalaman bertambah menurut
tingkat pertumbuhan kita dalam hayat.
Dalam ayat 9
Petrus mengatakan, "Tetapi
siapa saja yang tidak memiliki semuanya itu menjadi buta dan picik (rabun
jauh), karena ia lupa bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan." Orang
yang tidak memiliki semuanya itu adalah orang yang buta, menjadi rabun jauh. Rabun
jauh ini adalah buta secara rohani, tidak dapat melihat sesuatu yang lebih jauh
dalam hayat dan sifat ilahi Allah Tritunggal yang disalurkan ke dalam kaum
beriman sebagai suplai mereka yang limpah.
Secara harfiah dalam bahasa Yunani kata
"lupa" berarti "bermaksud melupakan", yaitu bermaksud
melupakan pengalaman pembasuhan dosa-dosanya yang dahulu. Pembasuhan itu
bertujuan supaya dia berbagian dalam sifat Allah, maju dalam sifat ilahi dan
mencapai kematangan hayat. Ini bukan berarti menyangkal pengakuan setia yang
dibuat saat percaya Kristus dan dibaptis ke dalam-Nya, juga bukan berarti bahwa
dia telah kehilangan kepastian keselamatan yang dia terima pada waktu dia
percaya dan dibaptis, tetapi berarti dia telah mengabaikan makna permulaan
keselamatan terhadap dirinya.
Suplai
berlimpah yang kita nikmati dalam perkembangan hayat ilahi dan sifat ilahi akan
dengan berlimpah menyuplai kita, sehingga kita dengan penuh limpah masuk ke
dalam kerajaan kekal Tuhan kita (ay. 11). Ini akan memungkinkan dan melayakkan
kita masuk ke dalam kerajaan yang akan datang berdasarkan semua kelimpahan
hayat ilahi dan sifat ilahi sebagai kebajikan yang unggul (kekuatan) hingga
mencapai kemuliaan Allah yang cemerlang. Ini bukan sekadar beroleh selamat,
lebih-lebih menuntut pertumbuhan dan kematangan dalam hayat ilahi setelah
beroleh selamat, dan dengan demikian menerima pahala kerajaan.
Kerajaan
kekal dalam ayat ini mengacu kepada Kerajaan Allah yang diberikan kepada Tuhan
dan Juruselamat kita Yesus Kristus (Dan. 7:13-14), yang akan dinyatakan pada
kedatangan kembali-Nya (Luk. 19:11-12). Ini akan menjadi pahala bagi kaum
beriman-Nya yang setia, yang menuntut pertumbuhan dalam hayat-Nya hingga
mencapai kematangan dan perkembangan kebajikan-kebajikan sifat-Nya, supaya pada
masa Kerajaan Seribu Tahun mereka boleh berbagian dalam jabatan raja-Nya dalam
kemuliaan Allah (2 Tim. 2:12; Why. 20:4, 6). Karena itu, masuk ke dalam
kerajaan kekal Tuhan berhubungan dengan masuk ke dalam kemuliaan kekal Allah,
yang ke dalamnya Allah di dalam Kristus telah memanggil kita (1 Ptr. 5:10; 1
Tes. 2:12).
Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Petrus, Berita 6
No comments:
Post a Comment