Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 1:6-7
Doa baca: 2 Ptr. 1:6
Dan kepada pengetahuan
penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan
kesalehan.
Penguasaan diri adalah mengendalikan dan membatasi diri atas
nafsu, keinginan, dan kebiasaan. Ini perlu disuplai dan dikembangkan dalam
pengetahuan kita. Kepada penguasaan diri kita, kita perlu mengembangkan
ketekunan. Penguasaan diri berhubungan dengan diri sendiri, tetapi ketekunan
berhubungan dengan orang lain dan situasi sekitar kita. Kepada diri sendiri
kita harus mempunyai penguasaan diri, dan kepada situasi sekitar kita, tidak
peduli apa pun itu, kita perlu ketekunan. Kita perlu sabar terhadap
anggota-anggota keluarga kita, terhadap tetangga-tetangga kita, dan terhadap
berbagai hal yang mengganggu kita.
Ibadah berarti sama seperti Allah, yaitu menjadi seperti Allah dan
mengekspresikan Allah. Kehidupan orang Kristen haruslah kehidupan yang
mengekspresikan Allah dan sama seperti Allah dalam segala hal. Ketika kita menguasai
diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan orang lain dan keadaan sekitar, kita
juga perlu mengembangkan ibadah sehingga kita dapat seperti Allah dan
mengekspresikan Dia.
Dalam ayat 7 Petrus selanjutnya berkata,
"Dan kepada ibadah kasih terhadap saudara-saudara, dan kepada kasih
terhadap saudara-saudara, kasih"
(Tl.). Telah kita tunjukkan bahwa kepada ibadah, ekspresi Allah, kasih terhadap
saudara-saudara yang adalah kasih persaudaraan, perlu disuplaikan. Kita juga
telah melihat bahwa istilah Yunani untuk kata "kasih" dalam ayat 7
adalah agape, kata yang
digunakan dalam Perjanjian Baru untuk kasih ilahi, yaitu apa adanya Allah dalam
sifat-Nya (1 Yoh. 4:8, 16). Ini lebih agung daripada kasih persaudaraan dan
lebih kuat dalam kemampuan dan lebih besar dalam kapasitasnya daripada kasih
manusia.
Saudara dan
saudari dalam hidup gereja mungkin saling mengasihi, tetapi kasih mereka
mungkin agak dangkal. Dalam kasih mereka mungkin tidak ada suplai hayat dan
tidak ada "antibiotik" untuk memberikan penyembuhan. Ini berarti
kasih mereka tidak cukup di dalam agape. Tetapi di dalam kasih Petrus untuk
saudara-saudara ada unsur yang lain, dan unsur ini adalah kasih ilahi, kasih
yang menyuplai kita dengan hikmat untuk mengasihi saudara-saudara dengan cara
yang tepat. Kadang-kadang kita mengasihi orang lain dengan bodoh, dalam cara
yang dapat merusak mereka. Kita tidak mempunyai hikmat untuk mengasihi mereka
dalam cara yang memungkinkan mereka menerima suplai hayat dan terawat. Kasih
Allah tidak hanya merawat, tetapi juga mengandung antibiotik rohani yang
memberikan penyembuhan dan mencegah penyakit. Jika kita mengasihi
saudara-saudara dengan kasih ilahi, kita akan menginfuskan antibiotik semacam
ini ke dalam mereka. Contohnya, Anda mungkin mengerti bahwa seorang saudara
mempunyai satu kekurangan atau kelemahan. Anda tahu bahwa pengajaran atau
koreksi tidak akan menolong saudara itu. Saudara itu perlu dikasihi dengan
kasih yang agung. Jika Anda mengasihi dia dengan kasih semacam ini, dia akan
menerima suplai hayat dan antibiotik yang dapat membunuh
"kuman-kuman" di dalamnya. Dalam hidup gereja, kita perlu saling
mengasihi dengan daya pembeda, tidak dengan bodoh. Kita perlu mengasihi
saudara-saudara dengan tujuan yang tinggi untuk merawat mereka dan membantu mereka
disembuhkan.
Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Petrus, Berita 7
No comments:
Post a Comment