Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 1:7-8
Doa baca: 2 Ptr. 1:8
Sebab apabila semuanya
itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya giat dan berhasil
dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Istilah Yunani yang diterjemahkan "kasih terhadap saudara-saudara" (ay.
7) adalah philadelphia,
tersusun dari phileo, memiliki
kasih untuk, dan adelphos,
saudara; jadi berarti kasih persaudaraan, kasih yang bercirikan sukacita dan
perkenan. Atas ibadah, yang adalah pengekspresian diri Allah, perlu suplai
kasih ini agar kita bisa mempertahankan hubungan persaudaraan (1 Ptr. 2:17;
3:8; Gal. 6:10), bisa bersaksi kepada orang dunia (Yoh. 13:34-35), dan bisa
berbuah (Yoh. 15:16-17).
"Kasih"
dalam ayat 7 dalam bahasa Yunaninya adalah agape, kata ini digunakan dalam Perjanjian Baru
untuk kasih ilahi, yaitu apa adanya Allah dalam sifat-Nya (1 Yoh. 4:8, 16). Ini
lebih agung daripada kasih manusia, phileo; menghiasi semua pekerti kehidupan orang Kristen (1 Kor. 13; Rm.
13:8-10; Gal. 5:13-14). Kasih sedemikian ini perlu dikembangkan dalam kasih
persaudaraan, untuk mengendalikan kasih terhadap saudara dan mengalir di
dalamnya sehingga dengan sepenuhnya mengekspresikan Allah yang yang adalah
kasih. Iman boleh dianggap sebagai benih hayat, dan kasih yang lebih agung ini
adalah buah (ayat 8) dari perkembangannya yang penuh. Keenam tahap perkembangan
di antaranya adalah tahap-tahap pertumbuhan benih ini hingga mencapai
kematangan.
Dalam 1:5-7 kita mempunyai perkembangan
dari iman kepada kasih. Perkembangan ini mencakup kebajikan, pengetahuan,
penguasaan diri, ketekunan, dan ibadah. Akhirnya, kita mempunyai perkembangan
yang sempurna dan kematangan dari benih iman, melalui akar-akar dari kebajikan
dan pengetahuan, batang penguasaan diri, dan ranting-ranting ketekunan dan
ibadah, kepada bunga dan buah kasih persaudaran dan kasih.
Petrus mengatakan
bahwa kebajikan-kebajikan ilahi ini bukan hanya ada di dalam kita, tetapi juga
berlimpah-limpah (ay. 8). Kebajikan ilahi tidak hanya ada di dalam dan dimiliki
oleh kaum beriman, tetapi juga berlimpah dan berlipat ganda di dalam mereka
oleh karena perkembangan dan pertumbuhan hayat ilahi. Segala kebajikan itu
telah ada di dalam benih, dan sekarang mereka menunggu kesempatan untuk
berlipat ganda. Agar kebajikan-kebajikan di dalam benih berlipat ganda, benih
itu perlu disebarkan di tanah dan kemudian bertumbuh dan berkembang sampai ia
berbunga dan menghasilkan buah.
Petrus
mengatakan bahwa jika semuanya ada dan berlimpah-limpah di dalam kita, semuanya
itu akan menyusun kita sehingga tidak malas atau bukan tidak berbuah sampai
kepada pengenalan yang penuh akan Tuhan kita Yesus Kristus. Ini menunjukkan
bahwa kebajikan-kebajikan hayat dan sifat ilahi adalah unsur-unsur dari susunan
rohani kita, apa adanya rohani kita, sehingga kita menjadi orang-orang yang
tidak memiliki unsur kemalasan dan tidak berbuah.
Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Petrus, Berita 6
No comments:
Post a Comment