Hitstat

25 July 2016

2 Petrus - Minggu 4 Senin



Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 1:5-6
Doa baca: 2 Ptr. 1:5
Justru karena itu, kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan.


Dalam ayat 5 Petrus mendorong kita untuk dengan sungguh-sungguh berusaha menambahkan kepada iman kita kebajikan. Menambahkan kebajikan atas iman adalah mengembangkan kebajikan dengan menggunakan iman. Kata "menambahkan" di sini sebenarnya berarti mengembangkan. Petrus menyuruh kita mengembangkan apa yang telah kita miliki. Kita mempunyai iman, dan sekarang di atas iman kita, kita perlu mengembangkan kebajikan.

Iman yang disebutkan Petrus dalam 1:5 adalah iman yang sama berharganya yang Allah berikan kepada kita (1:1) sebagai bagian bersama dari berkat hayat Perjanjian Baru untuk memulai kehidupan kristiani kita. Kita perlu menggunakan iman ini supaya kebajikan hayat ilahi dapat dikembangkan dalam langkah berikutnya, dan mencapai kematangan. Iman dalam 2 Petrus 1 dapat disamakan dengan sebutir benih. Iman yang berharga ini adalah satu dengan Kristus sebagai benih.

Dalam 1:5 Petrus juga menyuruh kita untuk menambahkan "kepada kebajikan pengetahuan." Kebajikan, tindakan yang penuh vitalitas, memerlukan suplai limpah dari pengenalan akan Allah dan Yesus Tuhan kita (ayat 2-3, 8) agar kita menikmati perkembangan selanjutnya. Pengenalan ini adalah segala hal yang berhubungan dengan hayat ilahi dan ibadah, dan berhubungan dengan kita mengambil bagian dalam sifat ilahi (ayat 3-4). Pengetahuan yang harus kita kembangkan di dalam kebajikan kita termasuk pengetahuan akan Allah dan Juruselamat kita, pengetahuan akan ekonomi Allah, pengetahuan akan iman, dan pengetahuan akan kekuatan, kemuliaan, kebajikan, sifat, dan hayat ilahi. Saya percaya bahwa pengetahuan juga adalah satu akar yang utama yang berkembang dari benih iman. Dengan kebajikan dan pengetahuan kita mempunyai pertumbuhan benih itu.

Dalam ayat 6 Petrus melanjutkan, "Dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan." Penguasaan diri atau pembatasan diri adalah mengendalikan dan membatasi diri atas nafsu, keinginan, dan kebiasaan. Ini perlu disuplai dan dikembangkan dalam pengetahuan bagi pertumbuhan hayat yang wajar.

Menurut perkataan Petrus dalam ayat 6, kepada penguasaan diri kita perlu mengembangkan ketekunan. Penguasaan diri adalah menanggulangi diri sendiri; ketekunan adalah sabar terhadap orang lain dan situasi. Untuk menempuh hidup sebagai orang Kristen yang tepat, kita perlu bersabar terhadap orang-orang di sekeliling kita dan juga terhadap lingkungan dan keadaan sekitar kita.

Kepada ketekunan kita, kita perlu mengembangkan ibadah. Ibadah adalah satu kehidupan yang seperti Allah dan mengekspresikan Allah. Ketika kita mengendalikan diri sendiri serta sabar terhadap orang lain dan situasi, kita perlu mengembangkan ibadah dalam kehidupan rohani kita, supaya kita dapat seperti Allah dan mengekspresikan Dia. Jika iman adalah benih, kebajikan dan pengetahuan adalah akar, penguasaan diri adalah batang, lalu ketekunan dan ibadah adalah ranting-rantingnya. Di sini kita melihat satu perkembangan yang lebih sempurna; dari benih ke akar, batang, dan ranting-ranting. Akhirnya, dalam ayat 7 kita melihat kasih persaudaraan dan kasih sebagai bunga dan buah.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Petrus, Berita 6

No comments: