Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 1:1
Doa baca: 2 Ptr. 1:1
Dari Simon Petrus, hamba
dan rasul Yesus Kristus. Kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh
iman karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Kita telah nampak bahwa iman adalah substansiasi (perwujudan)
terhadap substansi kebenaran (Ibr. 11:1), yang adalah realitas isi ekonomi
Perjanjian Baru Allah. Ekonomi Allah adalah perihal Allah Tritunggal
menyalurkan segala apa adanya Dia ke dalam kita. Ketika kita memberitakan
kepada orang lain mengenai penyaluran kekayaan Allah Tritunggal menurut
Perjanjian Baru, Roh itu akan bekerja di dalam hati para pendengar, dan akan
ada suatu tanggapan. Tanggapan ini dihasilkan melalui mendengar kebenaran yang
disampaikan oleh pemberitaan kita. Tanggapan ini dapat disamakan dengan bunyi
"klik" yang dibuat oleh pengatur cahaya dari satu kamera dalam
mengabadikan sebuah gambar. Akibat tanggapan ini, bunyi "klik" ini,
iman dihasilkan. Lalu iman mensubstansiasikan substansi realitas isi ekonomi
Perjanjian Baru Allah.
Iman semacam ini telah diberikan Allah kepada semua orang beriman
dalam Kristus sebagai bagian mereka. Iman telah menjadi bagian warisan
Perjanjian Baru kita. Kita perlu nampak bahwa iman bukan hanya suatu sarana,
juga suatu bagian. Suatu sarana adalah suatu alat yang melaluinya kita
mendapatkan sesuatu, tetapi bagian adalah sesuatu yang kita dapatkan. Dalam
1:1, iman bukanlah suatu sarana, tetapi suatu benda, objek, yang kita terima.
Karena itu, dalam ayat ini iman sama dengan warisan. Iman adalah satu bagian
warisan Perjanjian Baru. Ya, menurut Perjanjian Baru, iman dalam beberapa hal
adalah satu sarana. Dalam hal yang khusus, iman adalah sarana yang olehnya kita
menerima keselamatan dan hayat kekal. Tetapi dalam 1:1 Petrus tidak menganggap
iman sebagai satu sarana. Dia menganggap iman satu pemberian, satu bagian
warisan Perjanjian Baru diberikan kepada kita oleh Allah.
Kristus yang almuhit bukan hanya firman, tetapi juga adalah Roh
pemberi-hayat. Ketika Kristus diberitakan kepada kita melalui firman dan
disampaikan kepada kita oleh firman, Dia dengan serentak bekerja sama dengan
pemberita-pemberita firman. Dia bekerja di dalam mereka sebagai Roh itu. Lalu
Dia "berbunyi klik" di dalam mereka, dan iman timbul di dalam mereka.
Hasil iman yang timbul di dalam kita adalah apa adanya Kristus menurut firman
Perjanjian Baru dibagikan kepada kita. Hasilnya, kita memiliki realitas
Kristus.
Pemberian ini berisi segala sesuatu yang berhubungan dengan hayat
dan ibadah, termasuk sifat Allah dan janji-janji yang berharga dan sangat
besar. Tetapi bagaimana janji-janji ini dapat dihitung sebagai isi pemberian
itu? Mari kita memakai gambaran surat wasiat dalam menjawab pertanyaan ini.
Seandainya surat wasiat ayah Anda mengatakan bahwa Anda mempunyai satu warisan.
Warisan Anda adalah apa yang tertulis di dalam surat wasiat ayah Anda. Surat
wasiat itu tidak hanya menjelaskan kepada Anda tentang hal-hal tertentu, juga
menjelaskan kepada Anda bahwa hal-hal tertentu adalah bagian Anda. Selanjutnya,
surat wasiat ini adalah satu pemenuhan janji. Karena itu, surat wasiat, satu
pemenuhan janji, meliputi semua butir tentang warisan Anda. Dalam hal ini,
surat wasiat, janji, dan warisan semuanya adalah satu. Demikian juga, mengenai
hal-hal yang berhubungan dengan hayat dan ibadah, termasuk sifat Allah,
janji-janji ini sebenarnya adalah surat wasiat. Perjanjian Baru adalah satu
surat wasiat, bukan hanya sebuah perjanjian. Dalam istilah hari ini adalah satu
surat wasiat baru. Kedua puluh tujuh kitab Perjanjian Baru adalah satu surat
wasiat yang mengatakan kepada kita butir-butir warisan kita yang kaya. Sebab
itu, surat wasiat dan warisan adalah satu.
Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Petrus, Berita 2
No comments:
Post a Comment