Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 1:3
Doa baca: 2 Ptr. 1:3
Kuasa ilahi-Nya telah
menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh
oleh pengenalan kita akan Dia yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang
mulia dan ajaib.
"Segala sesuatu" dalam 2
Petrus 1:3 mengacu kepada berbagai aspek kelimpahan Allah Tritunggal,
berhubungan dengan hayat ilahi, yaitu zoe,
tidak ada hubungannya dengan hayat untuk kesenangan kita. Segala sesuatu telah
diberikan, dibagikan, diinfuskan ke dalam kita, agar kita dapat memperhidupkan
hayat Allah, juga menampilkan hayat ini. Hayat ada di dalam, tetapi ibadah ada
di luar, yaitu ekspresi diri Allah.
Kita seharusnya mengekspresikan Allah
dalam segala aspek kehidupan kita. Ketika Allah menjadi ekspresi kita, itulah
ibadah. Pembicaraan kita harus mengekspresikan Allah. Jika kita mengekspresikan
Allah, kita pasti tidak terlibat dalam gosip. Seluruh diri kita dan kehidupan
kita seharusnya ada Allah di dalamnya. Pikiran kita seharusnya dipenuhi
oleh-Nya, dan setiap jaringan diri kita seharusnya tersusun dari-Nya. Dengan
demikian kita akan memiliki ibadah, ekspresi luaran hayat batiniah.
Dalam 1:3 Petrus menggunakan kata depan
"oleh", dan mengatakan bahwa kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan
kepada kita segala sesuatu yang berhubungan dengan hayat dan ibadah, "oleh
pengenalan yang penuh akan Allah". Segala sesuatu yang berhubungan dengan
hayat telah diberikan kepada kita oleh pengenalan yang penuh akan Allah.
Pengenalan yang penuh ini adalah pengenalan yang dalam, tuntas, dan dapat
dialami.
Kuasa ilahi telah menginfus kita dengan
segala sesuatu yang berhubungan dengan hayat dan ibadah. Tetapi penginfusan,
pemberian ini, menuntut kita mempunyai pengenalan yang penuh akan Allah. Jika
kita belum pernah melewati proses untuk memperoleh pengenalan yang penuh,
seakan-akan apa yang telah ditanamkan oleh kuasa ilahi ke dalam kita sia-sia
belaka. Kuasa ilahi terus beroperasi, tetapi kita perlu bekerja sama dengan
pengoperasian ini.
Dalam ayat 3 Petrus tidak menyinggung
tentang pengenalan akan Allah, juga tidak menyinggung tentang pengenalan akan
Bapa, Putra, dan Roh. Ia malah mengatakan tentang pengenalan yang penuh akan
Dia yang memanggil kita kepada kemuliaan dan kebajikan-Nya. Di sini Petrus
tidak mengatakan bahwa Allah memanggil kita untuk naik ke surga, juga tidak
mengatakan Ia memanggil kita untuk ditebus atau dikuduskan. Dalam ayat ini
Petrus mengatakan bahwa Allah memanggil kita kepada kemuliaan dan
kebajikan-Nya. Kita perlu mempunyai pengenalan yang penuh akan hal ini. Kita
tidak seharusnya merasa puas dengan pengenalan yang dangkal. Kita dapat
mengenal Dia yang telah memanggil kita kepada kemuliaan dan kebajikan-Nya hanya
melalui satu proses yang panjang. Mengenai hal ini, kita harus seperti
turis-turis yang menumpang kereta api yang berjalan perlahan melalui pinggiran
kota yang indah. Turis-turis semacam ini suka melaju dengan perlahan-lahan,
agar mereka dapat puas menikmati pemandangan. Demikian juga, kita perlu
membahas 1:1-4 dengan tuntas dan perlahan-lahan. Anda bisa saja membaca
ayat-ayat ini dengan cepat berkali-kali dan tidak nampak apa-apa. Karena itu,
ketika kita membaca beberapa ayat ini, kita perlu dengan teliti memperhatikan
setiap hal yang terkandung di dalamnya.
Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Petrus, Berita 5
No comments:
Post a Comment