Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 1:4
Doa baca: 2 Ptr. 1:4
Dengan jalan itu Ia telah
menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan sangat besar, supaya
olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa
nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
Menjadi orang yang berbagian dalam
sifat Allah ada syaratnya, dan syarat ini adalah kita harus melarikan diri atau
luput dari kebinasaan yang ada dalam dunia oleh hawa nafsu (ayat 4, Tl.). Hawa
nafsu adalah rintangan yang mencegah kita menikmati sifat Allah. Kristus mati
untuk menebus kita dari cara hidup yang sia-sia (1 Ptr. 1:18-19), dan sekarang
kita harus menjauhkan diri dari hawa nafsu daging (1 Ptr. 2:11) dan tidak lagi
hidup dalam daging menurut hawa nafsu manusia (1 Ptr. 4:2). Sebagai orang-orang
yang ditebus, kita harus menjauhkan diri dari hawa nafsu. Inilah yang dimaksud
dengan melarikan diri dari kebinasaan yang ada dalam dunia oleh hawa nafsu.
Allah telah memberi kita satu bagian
yang meliputi hayat Allah dan segala sesuatu yang berhubungan dengan hayat dan
ibadah. Berdasarkan fakta bahwa Allah telah memanggil kita kepada kemuliaan dan
kebajikan-Nya sendiri, Dia telah memberi kita janji-janji. Dia telah berjanji
untuk bekerja di dalam kita guna merampungkan kebajikan dan kemuliaan-Nya.
Tetapi pekerjaan Allah memerlukan kerja sama kita. Kita bekerja sama dengan
operasi Allah melalui menjauhkan diri dari hawa nafsu daging. Contohnya, dalam
hal berbelanja kita perlu melarikan diri dari kebinasaan yang ada dalam dunia
oleh hawa nafsu. Ketika kita memerlukan suatu barang, kita harus pergi ke toko
dan membelinya. Tetapi kita tidak perlu menghabiskan waktu di toko untuk
melihat-lihat barang-barang lain. Itu adalah hidup menurut hawa nafsu kita.
Jika kita hidup menurut hawa nafsu daging, kita tidak dapat menjadi orang yang
menikmati sifat ilahi. Kita tidak dapat menikmati sifat ilahi jika kita
menuruti hiburan-hiburan dunia. Agar menjadi orang-orang yang berbagian, yang
menikmati sifat Allah, kita perlu memenuhi syarat melarikan diri atau luput
dari kebinasaan yang ada dalam dunia oleh hawa nafsu.
Setiap hari kita harus berbagian dalam
sifat Allah dan menikmati apa adanya Allah, isi, unsur diri-Nya. Bagaimana kita
menikmati sifat Allah? Pertama-tama, kita menikmati sifat Allah melalui
pengenalan yang penuh akan Dia yang telah memanggil kita oleh kemuliaan dan
kebajikan-Nya kepada kemuliaan dan kebajikan-Nya. Karena itu, Dia telah memberi
kita banyak janji yang berharga dan sangat besar. Kedua, kita perlu melarikan
diri (luput) dari kebinasaan yang ada dalam dunia oleh hawa nafsu, yaitu kita
perlu menjauhkan diri dari hidup yang penuh nafsu. Melampiaskan hawa nafsu
daging menghilangkan hak kita untuk menikmati sifat Allah. Tetapi jika kita
melarikan diri dari kebinasaan yang ada dalam dunia oleh hawa nafsu, kita akan
bekerja sama dengan Allah yang sekarang sedang bekerja di dalam kita menurut
janji-janji-Nya untuk merampungkan kebajikan dan kemuliaan-Nya. Jika kita
bekerja sama dengan operasi Allah, kita akan menjadi orang yang menikmati sifat
Allah.
Kita mempunyai kedudukan, kemampuan,
dan persediaan untuk menjadi orang-orang yang berbagian dalam sifat Allah.
Ketika kita menikmati sifat Allah, sebagian dari sifat ini menjadi kekudusan
kita, dan bagian-bagian yang lain menjadi kerendahan hati, kasih, kebaikan
hati, dan kebajikan lain. Kebajikan yang unggul ini akhirnya akan diwujudkan
dalam kemuliaan. Betapa mengagumkan hak istimewa ini! Kita tidak memiliki
bahasa yang memadai untuk melukiskannya. Puji Tuhan, kita manusia-manusia ini
bisa memiliki hayat Allah, menikmati sifat Allah, hidup seperti Allah,
mengekspresikan Dia sebagai ibadah kita, dan memiliki segala kebajikan yang
unggul yang akan diwujudkan dalam kemuliaan!
Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Petrus, Berita 2
No comments:
Post a Comment