Hitstat

16 July 2016

2 Petrus - Minggu 2 Sabtu



Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 1:4
Doa baca: 2 Ptr. 1:4
Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.


Menjadi orang yang berbagian dalam sifat Allah ada syaratnya, dan syarat ini adalah kita harus melarikan diri atau luput dari kebinasaan yang ada dalam dunia oleh hawa nafsu (ayat 4, Tl.). Hawa nafsu adalah rintangan yang mencegah kita menikmati sifat Allah. Kristus mati untuk menebus kita dari cara hidup yang sia-sia (1 Ptr. 1:18-19), dan sekarang kita harus menjauhkan diri dari hawa nafsu daging (1 Ptr. 2:11) dan tidak lagi hidup dalam daging menurut hawa nafsu manusia (1 Ptr. 4:2). Sebagai orang-orang yang ditebus, kita harus menjauhkan diri dari hawa nafsu. Inilah yang dimaksud dengan melarikan diri dari kebinasaan yang ada dalam dunia oleh hawa nafsu.

Allah telah memberi kita satu bagian yang meliputi hayat Allah dan segala sesuatu yang berhubungan dengan hayat dan ibadah. Berdasarkan fakta bahwa Allah telah memanggil kita kepada kemuliaan dan kebajikan-Nya sendiri, Dia telah memberi kita janji-janji. Dia telah berjanji untuk bekerja di dalam kita guna merampungkan kebajikan dan kemuliaan-Nya. Tetapi pekerjaan Allah memerlukan kerja sama kita. Kita bekerja sama dengan operasi Allah melalui menjauhkan diri dari hawa nafsu daging. Contohnya, dalam hal berbelanja kita perlu melarikan diri dari kebinasaan yang ada dalam dunia oleh hawa nafsu. Ketika kita memerlukan suatu barang, kita harus pergi ke toko dan membelinya. Tetapi kita tidak perlu menghabiskan waktu di toko untuk melihat-lihat barang-barang lain. Itu adalah hidup menurut hawa nafsu kita. Jika kita hidup menurut hawa nafsu daging, kita tidak dapat menjadi orang yang menikmati sifat ilahi. Kita tidak dapat menikmati sifat ilahi jika kita menuruti hiburan-hiburan dunia. Agar menjadi orang-orang yang berbagian, yang menikmati sifat Allah, kita perlu memenuhi syarat melarikan diri atau luput dari kebinasaan yang ada dalam dunia oleh hawa nafsu.

Setiap hari kita harus berbagian dalam sifat Allah dan menikmati apa adanya Allah, isi, unsur diri-Nya. Bagaimana kita menikmati sifat Allah? Pertama-tama, kita menikmati sifat Allah melalui pengenalan yang penuh akan Dia yang telah memanggil kita oleh kemuliaan dan kebajikan-Nya kepada kemuliaan dan kebajikan-Nya. Karena itu, Dia telah memberi kita banyak janji yang berharga dan sangat besar. Kedua, kita perlu melarikan diri (luput) dari kebinasaan yang ada dalam dunia oleh hawa nafsu, yaitu kita perlu menjauhkan diri dari hidup yang penuh nafsu. Melampiaskan hawa nafsu daging menghilangkan hak kita untuk menikmati sifat Allah. Tetapi jika kita melarikan diri dari kebinasaan yang ada dalam dunia oleh hawa nafsu, kita akan bekerja sama dengan Allah yang sekarang sedang bekerja di dalam kita menurut janji-janji-Nya untuk merampungkan kebajikan dan kemuliaan-Nya. Jika kita bekerja sama dengan operasi Allah, kita akan menjadi orang yang menikmati sifat Allah.

Kita mempunyai kedudukan, kemampuan, dan persediaan untuk menjadi orang-orang yang berbagian dalam sifat Allah. Ketika kita menikmati sifat Allah, sebagian dari sifat ini menjadi kekudusan kita, dan bagian-bagian yang lain menjadi kerendahan hati, kasih, kebaikan hati, dan kebajikan lain. Kebajikan yang unggul ini akhirnya akan diwujudkan dalam kemuliaan. Betapa mengagumkan hak istimewa ini! Kita tidak memiliki bahasa yang memadai untuk melukiskannya. Puji Tuhan, kita manusia-manusia ini bisa memiliki hayat Allah, menikmati sifat Allah, hidup seperti Allah, mengekspresikan Dia sebagai ibadah kita, dan memiliki segala kebajikan yang unggul yang akan diwujudkan dalam kemuliaan!


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Petrus, Berita 2

No comments: