Hitstat

12 July 2016

2 Petrus - Minggu 2 Selasa



Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 1:2-3
Doa baca: 2 Ptr. 1:3
Kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.


Iman ini adalah bagian yang nyata dari pemberian Allah. Inilah realitas ekonomi Perjanjian Baru yang diberikan kepada kita di dalam dan dengan kebenaran Allah, yang juga adalah kebenaran Juruselamat kita, Yesus Kristus. Kebenaran ganda ini -- kebenaran Allah dan Kristus -- adalah ruang lingkup yang di dalamnya dan sarana yang dengannya bagian Perjanjian Baru telah diberikan kepada kita.

Dalam ayat 2 Petrus selanjutnya berkata, "Anugerah dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan (yang penuh) akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita." Anugerah dan damai sejahtera melawat kita melalui iman yang Allah bagikan, yang mensubstansiasikan berkat hayat Perjanjian Baru. Iman ini diinfuskan ke dalam kita melalui firman Allah, yang menyampaikan kepada kita pengenalan yang sesungguhnya akan Allah dan Yesus Tuhan kita. Dalam ruang lingkup pengenalan yang penuh akan Allah dan Yesus Tuhan kita, dan melalui pengenalan yang sedang bertambah dan sudah ditambahkan, maka anugerah dan damai sejahtera yang kita terima akan dilipatgandakan.

Pasal 2 menampakkan kepada kita bahwa surat ini, seperti Surat 2 Timotius, Surat 2 Yohanes, Surat 3 Yohanes, dan Surat Yudas, ditulis pada masa kemerosotan dan kemurtadan gereja, karena itu, latar belakang surat ini ialah kemurtadan. Beban penulis adalah menyuntik kaum beriman untuk melawan racun kemurtadan. Keselamatan Allah adalah menyalurkan diri-Nya sendiri dalam ke-Trinitasan-Nya ke dalam kaum beriman sehingga Dia menjadi hayat dan suplai hayat mereka. Inilah ekonomi Allah, rencana Allah. Kemurtadan mengalihkan kaum beriman dari ekonomi Allah kepada logika filsafat manusia yang menyesatkan. Ini tidak membawa mereka mengambil bagian dalam pohon hayat yang memberi hayat, tetapi mengambil bagian dalam pohon pengetahuan yang membawa kematian (Kej. 2:9, 16-17). Demikian ular itu menipu dan memperdayai Hawa (Kej. 3:1-6). Untuk mencegah dan melawan racun maut ini, dalam suratnya yang menyembuhkan, rasul terlebih dulu memaparkan kuasa ilahi sebagai obat penangkal yang paling mujarab dan paling berkhasiat. Kuasa ilahi ini menyuplai kaum beriman dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan hayat ilahi yang menghasilkan dan menyuplai (bukan pengetahuan yang mematikan) serta ibadah yang mengekspresikan Allah (bukan penyataan hikmat manusia). Persedian ilahi yang limpah ini, (yang dibahas secara rinci dalam ayat-ayat berikutnya sampai dengan ayat 11), mampu dengan limpah bahkan berlebih membuat kaum beriman menempuh hidup kristiani yang wajar dan mengalahkan kemurtadan setani.

Segala sesuatu yang berhubungan dengan hayat dan ibadah adalah berbagai aspek hayat ilahi, yang dilambangkan dengan kelimpahan hasil tanah permai dalam Perjanjian Lama. Semua ini adalah substansi dari realisasi iman kita, yang Allah bagikan kepada kita sebagai bagian warisan kita. Hayat berada di dalam, memungkinkan kita hidup, dan ibadah berada di luar sebagai ekspresi luar dari hayat kita yang di dalam. Hayat adalah kekuatan yang di dalam, tenaga yang di dalam, untuk menampilkan kesalehan yang di luar, yang memimpin dan menghasilkan kemuliaan.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Petrus, Berita 2

No comments: