Pembacaan
Alkitab: 1 Yoh. 2:1-2
Doa baca: 1 Yoh. 2:1
Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu,
supaya kamu jangan berbuat dosa. Namun jika seseorang berbuat dosa, kita
mempunyai seorang pengantara kepada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil.
Kita
yang percaya kepada Kristus telah dilahirkan dari Allah dan telah menjadi
anak-anak Allah. Allah sekarang adalah Bapa kita, dan kita adalah
anak-anak-Nya. Karena kita telah dilahirkan dari Allah, kita mempunyai hayat-Nya.
Hayat Allah bersifat ilahi, kekal, dan tidak dapat rusak. Hayat ini adalah
faktor dasar dari warisan rohani yang kita miliki dalam karunia keselamatan
Allah.
Kita
bersyukur kepada Tuhan, kita mempunyai hayat ilahi dan hayat ini bergerak,
bekerja, dan beraktivitas di dalam kita. Pergerakan hayat ilahi di dalam kita
menghasilkan satu persekutuan. Sebab itu, persekutuan adalah hasil dari hayat
ilahi yang ajaib yang telah kita terima. Di dalam persekutuan ini kita
menikmati Allah, menikmati rasul-rasul, menikmati kaum beriman, menikmati
gereja, bahkan menikmati gereja-gereja. Semua kenikmatan ini tergantung pada
persekutuan hayat ilahi, dan persekutuan ini berasal dari hayat ilahi itu
sendiri.
Meskipun
kita telah menerima hayat ilahi dan juga menikmati Allah, rasul-rasul, kaum
beriman, dan hidup gereja di dalam persekutuan hayat ilahi, kita masih perlu
berjaga-jaga terhadap dosa. Dosa bukan hanya sesuatu yang di permukaan yang
dapat dicuci. Sebaliknya, dosa tinggal (berhuni) di dalam daging kita. Menurut perkataan
Paulus dalam Kitab Roma, dosa dapat menipu kita, menaklukkan kita, dan membunuh
kita. Khususnya, dosa yang tinggal, bisa merusak persekutuan kita.
Jika
persekutuan kita rusak karena dosa, kita kehilangan kenikmatan atas Allah. Kita
juga kehilangan kenikmatan atas rasul-rasul, kenikmatan atas kaum beriman, dan
kenikmatan atas hidup gereja. Dengan kata lain, begitu kita kehilangan persekutuan, kita
kehilangan kenikmatan atas seluruh warisan rohani kita. Akibatnya, dalam
prakteknya, kita menjadi sama dengan orang yang tidak percaya. Orang yang tidak
percaya tidak mempunyai Allah, dan mereka tidak ada hubungannya dengan
kenikmatan atas rasul-rasul, kaum beriman, dan hidup gereja.
Meskipun
kita telah dilahirkan kembali dan telah menerima hayat ilahi untuk menjadi
anak-anak Bapa, kita masih harus mengakui dua hal: pertama, kita masih
mempunyai dosa di dalam daging kita; kedua, selalu mungkin bagi kita untuk
berbuat dosa. Bila kita berada di bawah terang ilahi di dalam persekutuan dan
merasa bahwa kita bersalah dalam hal-hal tertentu atau terhadap orang-orang
tertentu, kita harus segera mengakui dosa-dosa kita kepada Bapa kita yang adil.
Bapa kita siap mengampuni kita. Seperti seorang bapa insani, yang telah
disakiti oleh perilaku anaknya, siap
untuk mengampuni anaknya yang bertobat, maka Bapa ilahi kita siap mengampuni
kita. Begitu kita mengakui dosa-dosa kita, Bapa kita akan menjadi Allah yang
setia dan adil kepada kita. Dia sedang menunggu untuk mengampuni dosa-dosa kita
dan menyucikan noda-noda pelanggaran kita.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 14
No comments:
Post a Comment