Pembacaan
Alkitab: 1 Yoh. 2:1-2
Doa baca: 1 Yoh. 2:2
Dialah pendamaian untuk segala dosa kita dan bukan
untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Menurut
perkataan Yohanes dalam 2:1 Pengacara kita kepada Bapa adalah Yesus Kristus
yang adil. Tuhan Yesus kita adalah satu-satunya manusia yang adil di antara
semua manusia. Perbuatan-Nya yang benar (Rm. 5:18) di atas salib telah
memuaskan tuntutan keadilan Allah yang adil bagi kita dan semua orang dosa.
Hanya Dia yang memenuhi syarat menjadi Pengacara kita, memperhatikan kita dalam
keadaan yang berdosa dan memulihkan kita kepada keadaan yang benar, agar
hubungan antara kita dengan Bapa kita yang benar, dapat didamaikan.
Dalam
1:7 kita mempunyai darah Yesus; dalam 2:1 mempunyai Persona Kristus sebagai
Pengacara kita; dan sekarang dalam 2:2 kita mempunyai Kristus sebagai kurban
pendamaian untuk dosa-dosa kita. Pengacara kita, yang mengucurkan darah-Nya
bagi penyucian dosa-dosa kita, adalah kurban pendamaian kita. Kata
"pendamaian" ini menyatakan penenteraman atau perukunan. Bila seorang
anak bersalah dan bapanya menghakimi dia, tidak ada damai di antara mereka.
Dalam situasi semacam ini; perlu perukunan dan penenteraman di antara bapa
dengan anaknya. Perukunan ini, penenteraman ini, adalah pendamaian.
Sebagai
satu bantuan untuk memahami perkataan pendamaian dalam 2:2, kita perlu melihat
apa yang dikatakan Paulus dalam Roma 3:25 mengenai tutup pendamaian. Kata
"jalan pendamaian" dalam Roma 3:25 dilambangkan oleh tutup
pendamaian pada tabut. Tabut adalah tempat Allah bertemu dengan manusia. Di
dalam tabut terdapat hukum Sepuluh Perintah, yang dengan tuntutan kekudusan dan
kebenarannya menyingkapkan dan menghakimi dosa-dosa orang yang datang
menghampiri Allah. Namun, melalui tutup tabut, dengan darah pendamaian yang
dipercikkan di atasnya pada hari pendamaian, seluruh keadaan orang dosa
tertudung sepenuhnya. Sebab itu, di atas tutup penudung dosa ini Allah dapat
bertemu dengan orang-orang yang melanggar hukum kebenaran-Nya, dan Dia dapat
melakukan hal ini secara pemerintahan, tanpa kontradiksi dengan kebenaran-Nya,
sekalipun di bawah pengawasan kerub yang mengemban kemuliaan-Nya dan menaungi
tutup tabut. Dengan demikian, persoalan di antara manusia dengan Allah telah
diselesaikan, sehingga Allah dapat mengampuni, merahmati manusia, dan
memberikan anugerah-Nya kepada manusia. Ini adalah lambang Kristus sebagai Anak
Domba Allah yang menghapus dosa yang membuat manusia bermasalah dengan Allah
(Yoh. 1:29), dan dengan demikian memuaskan semua tuntutan kekudusan, kebenaran,
dan kemuliaan Allah, serta memperbaiki hubungan antara manusia dengan Allah.
Karena itu, Allah dapat melewatkan dosa-dosa orang yang terjadi sebelumnya.
Untuk menunjukkan kebenaran-Nya, Allah harus berbuat demikian. Inilah yang
dimaksud dengan ayat ini.
Tuhan
Yesus mempersembahkan diri-Nya kepada Allah sebagai kurban untuk dosa-dosa kita
(Ibr. 9:28), bukan hanya untuk menebus kita, lebih-lebih untuk memuaskan
tuntutan Allah, mendamaikan hubungan antara kita dengan Allah. Karena itu, Dia
adalah kurban untuk pendamaian kita di hadapan Allah.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 13
No comments:
Post a Comment