Hitstat

05 October 2016

1 Yohanes - Minggu 7 Rabu



Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 2:1-2
Doa baca: 1 Yoh. 2:2
Dialah pendamaian untuk segala dosa kita dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.


Menurut perkataan Yohanes dalam 2:1 Pengacara kita kepada Bapa adalah Yesus Kristus yang adil. Tuhan Yesus kita adalah satu-satunya manusia yang adil di antara semua manusia. Perbuatan-Nya yang benar (Rm. 5:18) di atas salib telah memuaskan tuntutan keadilan Allah yang adil bagi kita dan semua orang dosa. Hanya Dia yang memenuhi syarat menjadi Pengacara kita, memperhatikan kita dalam keadaan yang berdosa dan memulihkan kita kepada keadaan yang benar, agar hubungan antara kita dengan Bapa kita yang benar, dapat didamaikan.

Dalam 1:7 kita mempunyai darah Yesus; dalam 2:1 mempunyai Persona Kristus sebagai Pengacara kita; dan sekarang dalam 2:2 kita mempunyai Kristus sebagai kurban pendamaian untuk dosa-dosa kita. Pengacara kita, yang mengucurkan darah-Nya bagi penyucian dosa-dosa kita, adalah kurban pendamaian kita. Kata "pendamaian" ini menyatakan penenteraman atau perukunan. Bila seorang anak bersalah dan bapanya menghakimi dia, tidak ada damai di antara mereka. Dalam situasi semacam ini; perlu perukunan dan penenteraman di antara bapa dengan anaknya. Perukunan ini, penenteraman ini, adalah pendamaian.

Sebagai satu bantuan untuk memahami perkataan pendamaian dalam 2:2, kita perlu melihat apa yang dikatakan Paulus dalam Roma 3:25 mengenai tutup pendamaian. Kata "jalan pendamaian" dalam Roma 3:25 dilambangkan oleh tutup pendamaian pada tabut. Tabut adalah tempat Allah bertemu dengan manusia. Di dalam tabut terdapat hukum Sepuluh Perintah, yang dengan tuntutan kekudusan dan kebenarannya menyingkapkan dan menghakimi dosa-dosa orang yang datang menghampiri Allah. Namun, melalui tutup tabut, dengan darah pendamaian yang dipercikkan di atasnya pada hari pendamaian, seluruh keadaan orang dosa tertudung sepenuhnya. Sebab itu, di atas tutup penudung dosa ini Allah dapat bertemu dengan orang-orang yang melanggar hukum kebenaran-Nya, dan Dia dapat melakukan hal ini secara pemerintahan, tanpa kontradiksi dengan kebenaran-Nya, sekalipun di bawah pengawasan kerub yang mengemban kemuliaan-Nya dan menaungi tutup tabut. Dengan demikian, persoalan di antara manusia dengan Allah telah diselesaikan, sehingga Allah dapat mengampuni, merahmati manusia, dan memberikan anugerah-Nya kepada manusia. Ini adalah lambang Kristus sebagai Anak Domba Allah yang menghapus dosa yang membuat manusia bermasalah dengan Allah (Yoh. 1:29), dan dengan demikian memuaskan semua tuntutan kekudusan, kebenaran, dan kemuliaan Allah, serta memperbaiki hubungan antara manusia dengan Allah. Karena itu, Allah dapat melewatkan dosa-dosa orang yang terjadi sebelumnya. Untuk menunjukkan kebenaran-Nya, Allah harus berbuat demikian. Inilah yang dimaksud dengan ayat ini.

Tuhan Yesus mempersembahkan diri-Nya kepada Allah sebagai kurban untuk dosa-dosa kita (Ibr. 9:28), bukan hanya untuk menebus kita, lebih-lebih untuk memuaskan tuntutan Allah, mendamaikan hubungan antara kita dengan Allah. Karena itu, Dia adalah kurban untuk pendamaian kita di hadapan Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 13

No comments: