Hitstat

10 October 2016

1 Yohanes - Minggu 8 Senin



Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 2:1-3
Doa baca: 1 Yoh. 2:3
Inilah tandanya bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.


Dalam suratnya yang pertama Yohanes menunjukkan bahwa persediaan Allah tidak hanya meliputi darah Yesus serta keadilan dan kesetiaan Allah, tetapi juga meliputi Pengacara yang membela kasus kita dengan Bapa dan Dia sendiri adalah kurban pendamaian kita, pendamai kita. Kristus sendiri sebenarnya adalah pendamaian antara Allah dengan kita. Pendamaian ini adalah tumpuan yang di atasnya kita dan Allah dapat bercakap-cakap, mempunyai persekutuan, dan saling menikmati.

Dalam bagian pertama tentang syarat-syarat persekutuan ilahi (1:5-10), masalah yang mempengaruhi persekutuan kita adalah dosa. Jika kita berdosa, kita perlu mengaku. Jika kita mengakui dosa-dosa kita, darah Yesus akan menyucikan kita dari dosa-dosa kita. Kemudian dalam kesetiaan dan keadilan-Nya, Bapa akan mengampuni dosa-dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Lagi pula, Tuhan Yesus akan menjadi Pengacara dengan Bapa untuk menangani kasus kita. Akhirnya, Sang mustika ini akan menjadi pendamaian kita dan dengan demikian menjadi dasar, tumpuan, di mana kita menikmati Allah dan bersekutu dengan Dia dan Dia dengan kita.

Kalau kita memperhatikan masalah ini, kita akan menyadari bahwa ini bukan hanya satu doktrin, tetapi adalah sesuatu yang sangat bersifat pengalaman. Dari pengalaman kita tahu bahwa bila kita mengakui dosa-dosa kita, kita mempunyai perasaan bahwa darah itu telah membersihkan kita dan Bapa telah mengampuni kita. Dengan segera, juga ada satu perasaan nikmat. Kenikmatan ini adalah Kristus sebagai kurban pendamaian kita. Dengan kenikmatan ini, dengan Kristus sebagai pendamaian kita, kita dapat bercakap­cakap dengan Allah dan Dia dengan kita, dan bersama-sama kita dapat menikmati Kristus dan mempunyai persekutuan dengan Kristus. Karena itu, Kristus adalah kenikmatan bagi kita di hadapan Allah sebagai kurban pendamaian. Akhirnya, Dia menjadi tumpuan dari persekutuan kita dengan Bapa. Dengan cara inilah persekutuan kita, yang terputus karena dosa, dapat dipulihkan. Puji Tuhan bahwa dengan kelima persediaan-Nya—darah, kesetiaan dan keadilan Allah, pengacara, dan kurban pendamaian—kita dipulihkan kepada persekutuan yang penuh dengan Allah!

Satu Yohanes 2:1-2 adalah penutup dari perkataan dalam 1:5-10 mengenai pengakuan kita dan pengampunan Allah atas dosa-dosa kita, yang mengganggu persekutuan kita dengan Dia. Itulah syarat pertama, tuntutan pertama untuk kenikmatan kita atas persekutuan hayat ilahi. Ayat 3-11 membahas syarat kedua, tuntutan kedua untuk persekutuan kita dengan Allah, yaitu menuruti firman Tuhan dan mengasihi saudara-saudara.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 15

No comments: