Pembacaan
Alkitab: 1 Yoh. 2:1-3
Doa baca: 1 Yoh. 2:3
Inilah tandanya bahwa kita mengenal Allah, yaitu
jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.
Dalam
suratnya yang pertama Yohanes menunjukkan bahwa persediaan Allah tidak hanya
meliputi darah Yesus serta keadilan dan kesetiaan Allah, tetapi juga meliputi
Pengacara yang membela kasus kita dengan Bapa dan Dia sendiri adalah kurban
pendamaian kita, pendamai kita. Kristus sendiri sebenarnya adalah pendamaian
antara Allah dengan kita. Pendamaian ini adalah tumpuan yang di atasnya kita
dan Allah dapat bercakap-cakap, mempunyai persekutuan, dan saling menikmati.
Dalam
bagian pertama tentang syarat-syarat persekutuan ilahi (1:5-10), masalah yang
mempengaruhi persekutuan kita adalah dosa. Jika kita berdosa, kita perlu
mengaku. Jika kita mengakui dosa-dosa kita, darah Yesus akan menyucikan kita
dari dosa-dosa kita. Kemudian dalam kesetiaan dan keadilan-Nya, Bapa akan
mengampuni dosa-dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Lagi pula,
Tuhan Yesus akan menjadi Pengacara dengan Bapa untuk menangani kasus kita.
Akhirnya, Sang mustika ini akan menjadi pendamaian kita dan dengan demikian
menjadi dasar, tumpuan, di mana kita menikmati Allah dan bersekutu dengan Dia
dan Dia dengan kita.
Kalau
kita memperhatikan masalah ini, kita akan menyadari bahwa ini bukan hanya satu
doktrin, tetapi adalah sesuatu yang sangat bersifat pengalaman. Dari pengalaman
kita tahu bahwa bila kita mengakui dosa-dosa kita, kita mempunyai perasaan
bahwa darah itu telah membersihkan kita dan Bapa telah mengampuni kita. Dengan
segera, juga ada satu perasaan nikmat. Kenikmatan ini adalah Kristus sebagai
kurban pendamaian kita. Dengan kenikmatan ini, dengan Kristus sebagai
pendamaian kita, kita dapat bercakapcakap dengan Allah dan Dia dengan kita,
dan bersama-sama kita dapat menikmati Kristus dan mempunyai persekutuan dengan
Kristus. Karena itu, Kristus adalah kenikmatan bagi kita di hadapan Allah
sebagai kurban pendamaian. Akhirnya, Dia menjadi tumpuan dari persekutuan kita
dengan Bapa. Dengan cara inilah persekutuan kita, yang terputus karena dosa,
dapat dipulihkan. Puji Tuhan bahwa dengan kelima persediaan-Nya—darah,
kesetiaan dan keadilan Allah, pengacara, dan kurban pendamaian—kita dipulihkan
kepada persekutuan yang penuh dengan Allah!
Satu
Yohanes 2:1-2 adalah penutup dari perkataan dalam 1:5-10 mengenai pengakuan
kita dan pengampunan Allah atas dosa-dosa kita, yang mengganggu persekutuan
kita dengan Dia. Itulah syarat pertama, tuntutan pertama untuk kenikmatan kita
atas persekutuan hayat ilahi. Ayat 3-11 membahas syarat kedua, tuntutan kedua
untuk persekutuan kita dengan Allah, yaitu menuruti firman Tuhan dan mengasihi
saudara-saudara.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 15
No comments:
Post a Comment