Hitstat

03 October 2016

1 Yohanes - Minggu 7 Senin



Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 2:1-2
Doa baca: 1 Yoh. 2:1
Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa. Namun jika seseorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara kepada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil.


Dalam 2:1 Yohanes mengatakan kepada anak-anak bahwa dia menulis "hal-hal ini" kepada mereka. Ini adalah hal-hal yang disebutkan dalam 1:5-10 mengenai perbuatan dosa yang dilakukan oleh anak-anak Allah, kaum beriman yang telah dilahirkan kembali, yang telah menerima hayat ilahi dan berbagian dalam persekutuannya (1:1-4).

Dalam pasal 1 Yohanes menampakkan kepada kita bahwa kita telah menerima hayat Allah dan hayat ini telah membawa kita ke dalam persekutuan ilahi. Dalam persekutuan ilahi kita menerima terang, dan sekarang kita harus hidup (berjalan) di dalam terang seperti Allah ada di dalam terang (1:5, 7). Akan tetapi, kita perlu menyadari bahwa kita masih mempunyai masalah dosa yang tinggal (berhuni), dan terhadap dosa ini kita perlu berjaga-jaga. Bahkan setelah kelahiran kembali kita, dosa yang masuk ke dalam umat manusia melalui Adam tetap ada di dalam daging kita. Meskipun roh kita telah dilahirkan kembali, hayat Allah telah disalurkan ke dalam roh kita, dan Roh Allah juga tinggal di dalam roh kita, namun dosa masih tinggal di dalam daging kita. Kita perlu mengakui fakta bahwa kita mempunyai penghuni di dalam daging kita, yaitu dosa yang masuk ke dalam umat manusia melalui Adam. Kita juga perlu berjaga­jaga agar kita tidak berbuat dosa. Jika kita tidak berjaga­jaga, kita akan berdosa, dan dosa-dosa kita akan mengganggu persekutuan kita dengan Allah. Sebagai akibat dari terputusnya persekutuan kita dengan Allah, kita akan kehilangan kenikmatan atas hayat ilahi.

Jika kita tidak menyadari bahwa dosa masih tinggal di dalam daging kita, sebaliknya malah tertipu mengenai masalah ini, kita pasti bisa berbuat dosa. Kemudian kita akan kehilangan kenikmatan atas hayat Allah. Karena itu, jika kita ingin tetap di dalam kenikmatan atas hayat Allah dan di dalam persekutuan hayat ilahi, kita perlu menyadari bahwa kita mempunyai dosa di dalam daging kita dan dosa itu mendekam, menunggu kesempatan untuk merusak kita, memutus persekutuan kita dengan Allah Tritunggal, dan menjauhkan kita dari kenikmatan atas hayat Allah yang kita terima melalui kelahiran kembali.

Sekarang kita dapat melihat tujuan Yohanes dalam menulis pasal 1. Karena dia tidak ingin kaum beriman kehilangan kenikmatan atas hayat Allah, dia mengatakan kepada mereka dalam 1 Yohanes 2:1, "Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa." Inilah maksud Yohanes dan juga harapannya. Selain itu, perkataan ini juga adalah satu peringatan dan pengingat mengenai berbuat dosa.

Dalam 2:1 Yohanes mengatakan, "Namun jika seseorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara kepada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil." Yohanes tidak mempunyai keyakinan bahwa kaum beriman akan selalu dapat menjaga diri mereka sendiri dari perbuatan dosa. Dia tahu bahwa meskipun kita dapat berjaga-jaga mengenai dosa yang tinggal di dalam daging kita, kita masih dapat berdosa. Karena itu, dia mengatakan kepada kita bahwa jika kita berdosa, kita mempunyai seorang Pengantara kepada Bapa.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 13

No comments: