Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 1:8-10
Doa baca: 1 Yoh. 1:9
Jika kita mengaku dosa
kita, maka Ia setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan
menyucikan kita dari segala kejahatan.
Apakah
perbedaan antara pengampunan dan penyucian? Untuk mengetahui perbedaan ini,
kita perlu mengetahui perbedaan antara dosa-dosa dan ketidakbenaran. Dosa-dosa
mengacu kepada pelanggaran-pelanggaran, dan ketidakbenaran adalah bekas, noda,
kesalahan perilaku kita yang disebabkan oleh melakukan satu kesalahan. Kapan
saja kita berdosa, kita melakukan satu kesalahan. Kesalahan ini lalu menjadi
satu noda pada perilaku kita, dan noda ini adalah ketidakbenaran. Misalnya,
Anda membeli dua barang, tetapi Anda hanya membayar satu. Jika Anda membayar
hanya satu barang, itu akan menjadi satu perbuatan dosa terhadap toko itu. Dari
segi penjualnya, itu adalah satu kesalahan. Tetapi dari segi karakter Anda, itu
adalah satu bekas ketidakbenaran. Karena inilah, orang lain tidak mengatakan
Anda berdosa, tetapi mengatakan Anda tidak benar.
Demikian
pula, bila kita melakukan dosa-dosa di hadapan Allah, dari segi Allah,
dosa-dosa ini adalah kesalahankesalahan; tetapi dari segi kita, dosa-dosa itu
adalah noda ketidakbenaran. Kita perlu mengakui dosa-dosa kita. Kemudian, di
satu, pihak, Allah mengampuni dosa-dosa kita, kesalahan-kesalahan kita. Di
pihak lain, Allah mencuci bekasbekas, noda-noda ketidakbenaran kita. Inilah
sebabnya dalam 1 Yohanes 1:9 dibicarakan pengampunan dosa-dosa dan penyucian
ketidakbenaran.
Allah
setia dalam firman-Nya untuk mengampuni pelanggaran-pelanggaran kita, dan Dia
adil dalam tindakan-Nya untuk membersihkan noda dari ketidakbenaran kita.
Melalui pengampunan dan penyucian Allah, pelanggaran kita diampuni, dan setiap
bekasnya dibersihkan. Hasilnya adalah persekutuan kita dengan Allah sepenuhnya
dipulihkan. Persekutuan
dengan Allah terputus karena dosa dan ketidakbenaran. Tetapi ketika dosa
diampuni dan ketidakbenaran disucikan, persekutuan kita dengan Allah
dipulihkan. Sekali lagi kita memiliki kenikmatan atas hayat Allah melalui
persekutuan kita dengan Bapa dan Putra.
Janji
dalam 1:9 tidak boleh disalahgunakan sebagai dorongan untuk berbuat dosa. Ini
berarti kita tidak seharusnya berpikir bahwa kita boleh keluar dan berbuat dosa
lalu mengaku dan menerima penyucian Tuhan. Konsepsi ini mengarah kepada aliran
Antinomian, konsepsi yang menyatakan, karena kita berada di bawah anugerah,
kita bebas dari segala peraturan dan dapat berbuat dosa seenaknya. Seperti yang
akan kita lihat dalam 2:1, Yohanes berkata, "Anak-anakku, hal-hal ini
kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa." Yohanes menulis
dengan harapan bahwa kita tidak akan berbuat dosa. Namun, kita memiliki janji
dalam 1:9 yaitu jika kita berbuat dosa, kita dapat diampuni dan disucikan,
asalkan kita mengakui dosa kita kepada Allah.
Kami
telah menunjukkan bahwa kita tidak seharusnya percaya bahwa kita dapat sempurna
selamanya sebelum Tuhan datang untuk mengubah tubuh kita. Itu adalah konsepsi
yang salah mengenai kesempurnaan. Kita percaya bahwa dengan anugerah Tuhan kita
dapat menang dan sempurna. Namun, kemenangan dan kesempurnaan ini bukanlah
sekali untuk selamanya. Karena itu, kita perlu takut dan gentar dan
berjaga-jaga agar kita tidak dirusak oleh dosa yang tinggal di dalam daging
kita. Hari demi hari, kita perlu menengadah kepada Tuhan, berdoa, dan
berjaga-jaga. Bila kita gagal dan berbuat dosa, kita harus mengakuinya kepada
Tuhan. Dia akan setia dan adil untuk mengampuni kita dan menyucikan kita dengan
darah Anak-Nya, Yesus Kristus.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 12
No comments:
Post a Comment