Hitstat

18 October 2016

1 Yohanes - Minggu 9 Selasa



Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 2:7-11
Doa baca: 1 Yoh. 2:9
Siapa yang berkata bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudara seimannya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang.


Dalam ayat 8 Yohanes mengatakan bahwa fakta dari perintah lama kasih persaudaraan menjadi baru dalam perilaku kristiani kaum beriman adalah benar di dalam Tuhan dan di dalam kita. Ini benar di dalam Tuhan karena Dia memberi perintah dan karena Dia memperbarui dan menyegarkan lagi perintah ini. Ini juga benar di dalam kita karena kita bukan hanya telah menerima perintah lama, tetapi juga mempunyai satu penerangan yang baru dan segar dari perintah ini. Di bawah sorotan terang ini, kita merasakan firman ini baru dan menyegarkan kita. Firman ini pun menjadikan kita baru. Karena itu, ini benar di dalam kita ka­rena kegelapan sedang lenyap dan terang yang benar telah bercahaya.

Apakah terang yang benar ini? Terang ini adalah terang di dalam firman Tuhan yang bersinar di atas kita. Penyinaran ini dapat dibandingkan dengan satu hari baru (fajar) yang sedang menyingsing.

Terang adalah ekspresi esens Allah dan sumber kebenaran. Kasih ilahi berhubungan dengan terang ilahi dan berlawanan dengan kebencian setani, yang berhubungan dengan kegelapan setani. Membenci saudara dalam Tuhan adalah tanda dari berada dalam kegelapan (ayat 11). Demikian pula, mengasihi saudara adalah tanda dari tinggal di dalam terang (ayat 10).

Dalam pasal 1 Yohanes membicarakan terang dan kegelapan berkenaan dengan syarat pertama dari persekutuan ilahi. Ketika dalam pasal 2 dia membicarakan syarat kedua, dia juga menyebutkan terang dan kegelapan. Kebencian adalah satu tanda bahwa kita ada di dalam kegelapan, sedangkan kasih adalah satu tanda bahwa kita ada di dalam terang.

Kedua syarat persekutuan ilahi itu tergantung pada terang ilahi. Jika kita tidak di dalam terang ilahi, kita secara otomatis berada di luar persekutuan hayat ilahi. Kapan saja kita tanpa terang, secara otomatis kita berada di dalam kegelapan. Kapan saja terang lenyap, kegelapan hadir. Dengan demikian, sepanjang kita tinggal di dalam terang ilahi, kegelapan akan lenyap.

Ketiadaan terang ilahi adalah satu tanda yang kuat bahwa kita tidak di dalam persekutuan ilahi. Dalam pasal 1, mengenai syarat pertama dari persekutuan ilahi, entah kita di dalam terang atau di dalam kegelapan ditentukan oleh penanggulangan kita atas dosa. Jika kita berdosa, kita berada dalam kegelapan. Tetapi jika kita menanggulangi dosa dengan mengakuinya dan mengalami pengampunan dan penyucian Allah, kita akan berada di dalam terang. Dalam pasal 2, mengenai syarat kedua dari persekutuan ilahi, entah kita di dalam kegelapan atau di dalam terang ditentukan oleh kasih kita kepada saudara-saudara. Jika kita membenci, kita berada dalam kegelapan. Tetapi jika kita mengasihi, kita berada dalam terang. Bila kita berada dalam terang, kita pun ada di dalam persekutuan ilahi. Tetapi bila kita di dalam kegelapan, kita tidak ada hubungan dengan persekutuan ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 17

No comments: