Pembacaan
Alkitab: 1 Yoh. 2:7-11
Doa baca: 1 Yoh. 2:9
Siapa yang berkata bahwa ia berada di dalam terang,
tetapi ia membenci saudara seimannya, ia berada di dalam kegelapan sampai
sekarang.
Dalam
ayat 8 Yohanes mengatakan bahwa fakta dari perintah lama kasih persaudaraan
menjadi baru dalam perilaku kristiani kaum beriman adalah benar di dalam Tuhan
dan di dalam kita. Ini benar di dalam Tuhan karena Dia memberi perintah dan
karena Dia memperbarui dan menyegarkan lagi perintah ini. Ini juga benar di
dalam kita karena kita bukan hanya telah menerima perintah lama, tetapi juga
mempunyai satu penerangan yang baru dan segar dari perintah ini. Di bawah
sorotan terang ini, kita merasakan firman ini baru dan menyegarkan kita. Firman
ini pun menjadikan kita baru. Karena itu, ini benar di dalam kita karena
kegelapan sedang lenyap dan terang yang benar telah bercahaya.
Apakah
terang yang benar ini? Terang ini adalah terang di dalam firman Tuhan yang
bersinar di atas kita. Penyinaran ini dapat dibandingkan dengan satu hari baru
(fajar) yang sedang menyingsing.
Terang
adalah ekspresi esens Allah dan sumber kebenaran. Kasih ilahi berhubungan
dengan terang ilahi dan berlawanan dengan kebencian setani, yang berhubungan
dengan kegelapan setani. Membenci saudara dalam Tuhan adalah tanda dari berada
dalam kegelapan (ayat 11). Demikian pula, mengasihi saudara adalah tanda dari
tinggal di dalam terang (ayat 10).
Dalam
pasal 1 Yohanes membicarakan terang dan kegelapan berkenaan dengan syarat
pertama dari persekutuan ilahi. Ketika dalam pasal 2 dia membicarakan syarat
kedua, dia juga menyebutkan terang dan kegelapan. Kebencian adalah satu tanda
bahwa kita ada di dalam kegelapan, sedangkan kasih adalah satu tanda bahwa kita
ada di dalam terang.
Kedua
syarat persekutuan ilahi itu tergantung pada terang ilahi. Jika kita tidak di
dalam terang ilahi, kita secara otomatis berada di luar persekutuan hayat
ilahi. Kapan saja kita tanpa terang, secara otomatis kita berada di dalam
kegelapan. Kapan saja terang lenyap, kegelapan hadir. Dengan demikian,
sepanjang kita tinggal di dalam terang ilahi, kegelapan akan lenyap.
Ketiadaan
terang ilahi adalah satu tanda yang kuat bahwa kita tidak di dalam persekutuan
ilahi. Dalam pasal 1, mengenai syarat pertama dari persekutuan ilahi, entah
kita di dalam terang atau di dalam kegelapan ditentukan oleh penanggulangan
kita atas dosa. Jika kita berdosa, kita berada dalam kegelapan. Tetapi jika
kita menanggulangi dosa dengan mengakuinya dan mengalami pengampunan dan
penyucian Allah, kita akan berada di dalam terang. Dalam pasal 2, mengenai
syarat kedua dari persekutuan ilahi, entah kita di dalam kegelapan atau di
dalam terang ditentukan oleh kasih kita kepada saudara-saudara. Jika kita
membenci, kita berada dalam kegelapan. Tetapi jika kita mengasihi, kita berada
dalam terang. Bila kita berada dalam terang, kita pun ada di dalam persekutuan
ilahi. Tetapi bila kita di dalam kegelapan, kita tidak ada hubungan dengan
persekutuan ini.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 17
No comments:
Post a Comment