Pembacaan
Alkitab: 1 Yoh. 1:3
Doa baca: 1 Yoh. 2:7
Saudara-saudara yang terkasih, bukan perintah baru
yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu
sejak semula. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar.
Dalam
berita-berita tentang syarat-syarat persekutuan ilahi ini, kita telah melihat
ada dua syarat atau tuntutan untuk memelihara persekutuan ini. Syarat pertama,
diuraikan dalam 1 Yohanes 1:5-2:2, adalah pengakuan dosa. Syarat kedua,
diuraikan dalam 1 Yohanes 2:3-11, adalah mengasihi Allah dan mengasihi
saudara-saudara. Karena itu, jika kita ingin memelihara persekutuan kita dengan
Allah, kita perlu menanggulangi dosa, dan kita perlu mengasihi Allah dan
mengasihi saudara.
Dalam
1 Yohanes 2:9-11, Yohanes mengatakan bahwa seseorang yang membenci saudaranya
berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Dalam ayat 10 dia
mengatakan, "Siapa yang mengasihi saudara seimannya, ia tetap berada di
dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan." Dalam ayat-ayat ini
Yohanes menekankan mengasihi saudara. Beban saya dalam berita ini adalah
melihat mengapa Yohanes menyatakan bahwa syarat terakhir untuk memelihara
persekutuan ilahi adalah mengasihi saudara.
Untuk
memahami mengapa mengasihi saudara adalah syarat atau tuntutan terakhir dari
persekutuan ilahi, kita perlu mengerti apakah sasaran persekutuan ilahi. Apakah
sasaran persekutuan ilahi? Di dalam persekutuan ini kita menikmati kekayaan
hayat ilahi, tetapi untuk apakah kita menikmati kekayaan di dalam persekutuan
ini? Kenikmatan atas kekayaan hayat ilahi di dalam persekutuan ilahi adalah
untuk hidup gereja. Kita sangat perlu melihat bahwa sasaran persekutuan ilahi
adalah hidup gereja.
Dalam
1:3 Yohanes mengatakan, "Apa yang telah kami lihat dan telah kami dengar
itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan
dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan
Anak-Nya, Yesus Kristus." Dalam ayat ini kata ganti "kami"
mengacu kepada rasul-rasul. Rasul-rasul telah melihat dan mendengar hayat
kekal. Mereka memberitakan ini kepada kaum beriman sehingga kaum beriman dapat
mempunyai persekutuan dengan rasul-rasul. Karena persekutuan yang diuraikan
dalam 1:3 pertama-tama adalah bagian rasul-rasul dalam menikmati Bapa dan Anak
melalui Roh (2 Kor. 13:13), ia disebut persekutuan rasul-rasul (Kis. 2:42) dan
"persekutuan yang adalah milik kami" (rasul-rasul). Rasul-rasul
adalah wakil gereja. Sebab itu, setiap kali Perjanjian Baru membicarakan
rasul-rasul, gereja tersirat didalamnya, karena rasul-rasul mewakili gereja.
Prinsip ini tetap berlaku dalam Yerusalem Baru. Mengenai Yerusalem Baru, Wahyu
21:14 mengatakan, "Tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di
atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu."
Rasul-rasul mewakili semua orang beriman di dalam gereja. Karena rasul-rasul
mewakili gereja dan karena persekutuan hayat ilahi disebut persekutuan
rasul-rasul, kita boleh mengatakan bahwa persekutuan ini adalah untuk hidup
gereja.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 18
No comments:
Post a Comment