Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 3:1-8
Doa baca: 1 Yoh. 3:6
Setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak
berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak pernah melihat
dan tidak pernah mengenal Dia.
Karena kita adalah anak-anak Allah,
kita akan seperti Dia dalam kematangan hayat, ketika Dia menyatakan diri (ay. 2). Seperti Dia
adalah “apa jadinya kita kelak”. Hanya hal ini sekarang belum nyata. Ini
menunjukkan bahwa anak-anak Allah memiliki satu masa depan yang sangat gemilang
dengan berkat yang lebih baik. Kita tidak hanya memiliki sifat ilahi, tetapi
juga akan memiliki rupa ilahi. Berbagian dalam sifat ilahi sudah merupakan
berkat dan kenikmatan besar; tetapi menjadi seperti Allah, mengemban rupaNya,
akan merupakan suatu berkat dan kenikmatan yang lebih besar.
Dalam 3:4 Yohanes mengatakan, “Setiap
orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah
pelanggaran hukum Allah.” Berbuat dosa di sini bukan hanya adakalanya melakukan
dosa, melainkan hidup dalam dosa (Rm. 6:2), menempuh hidup yang tidak berada di
bawah prinsip pemerintahan Allah atas manusia.
Dalam 3:4 Yohanes mengatakan bahwa
dosa adalah pelanggaran hukum Allah. Pelanggaran hukum adalah tidak mempunyai
hukum, menjadi tanpa hukum. Ini tidak mengacu kepada tanpa hukum Taurat Musa
(lihat Rm. 5:13), karena dosa sudah ada di dalam dunia sebelum hukum Taurat
Musa diberikan. Tanpa hukum di sini menyatakan berada di luar, tidak di bawah
prinsip pemerintahan Allah atas manusia. Melakukan pelanggaran adalah menempuh
kehidupan di luar dan bukan di bawah prinsip pemerintahan Allah atas manusia.
Jadi, kedurhakaan adalah dosa, atau sebaliknya, dosa adalah pelanggaran.
Perkataan “tidak berbuat dosa lagi” dalam ayat 6 berarti tidak
berdosa secara kebiasaan. Ini juga adalah syarat kehidupan yang tinggal di
dalam Tuhan. Ini bukan berarti anak-anak Allah tidak berbuat dosa sama sekali;
mereka mungkin adakalanya masih berbuat dosa. Ini berarti kaum beriman yang
dilahirkan kembali, yang memiliki hayat ilahi dan hidup dengan hayat ilahi,
tidak mempraktekkan dosa. Karakter dan kebiasaan mereka bukanlah berbuat dosa,
melainkan tinggal di dalam Tuhan.
Tinggal di dalam Tuhan adalah
kehidupan orang beriman; berdosa adalah kehidupan orang dosa. Dalam ayat ini
Yohanes mengatakan bahwa setiap orang yang mempraktekkan dosa, menempuh hidup
yang penuh dosa, tidak menerima visi Tuhan dan tidak mengenal Dia. Keadaan ini
sama dengan orang yang tidak percaya. Tetapi jika kita telah mengalami Tuhan,
kita telah melihat Dia dan mengenal Dia. Melihat dan mengenal Tuhan adalah
mengalami Dia.
Dalam ayat 7 Yohanes mengatakan,
“Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Siapa yang melakukan
kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar.” Melakukan kebenaran
adalah menempuh kehidupan yang benar, hidup dengan benar di bawah prinsip
pemerintahan Allah. Menurut ayat berikut, ini bukanlah melakukan dosa, dan
menurut ayat 4, tidak mempraktekkan pelanggaran.
Sumber: Pelajaran-Hayat
1 Yohanes, Buku 1, Berita
26
No comments:
Post a Comment