Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 3:10-13
Doa baca: 1 Yoh. 3:11
Sebab inilah berita yang telah kamu dengar sejak
semula, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi.
Untuk mempraktekkan kasih ilahi
sebagai satu kebajikan hayat ilahi, kita perlu hayat ilahi dan Roh ilahi. Hayat
ilahi adalah benih ilahi yang kita miliki di dalam roh kelahiran kembali kita.
Di samping hayat ilahi yang telah menjadi benih ilahi di dalam diri kita, kita
juga mempunyai Roh ilahi di dalam roh kita. Hayat ilahi dan Roh ilahi adalah “modal”
di dalam kita yang memungkinkan kita mempraktekkan kasih ilahi. Hayat ilahi
adalah sumber, dan Roh ilahi adalah persona yang secara riil melaksanakan
perkara mengasihi orang lain. Kasih ilahi adalah kehidupan kita sehari-hari
sebagai ekspresi hayat ilahi yang dilaksanakan oleh Roh ilahi.
Hayat ilahi dan Roh ilahi merupakan
faktor dasar untuk mempraktekkan kasih ilahi. Dengan hayat ilahi dan oleh Roh
ilahi, kita bisa memiliki kasih yang bukan hanya insani, tetapi juga ilahi.
Kasih ilahi dalam kehidupan sehari-hari anak-anak Allah merupakan bukti bahwa
kita memiliki hayat ilahi dan Roh ilahi.
Kebenaran adalah hakiki tindakan
Allah; kasih adalah hakiki esens Allah. Apa adanya Allah adalah kasih; apa yang
Allah perbuat adalah kebenaran. Kasih di dalam, kebenaran di luar. Jadi,
dibandingkan dengan kebenaran, kasih adalah manifestasi yang lebih kuat yang
menunjukkan bahwa kita adalah anak-anak Allah. Maka, dari ayat 10 sampai ayat 24, rasul
maju dari kebenaran kepada kasih dalam penyataan hidup anak-anak Allah, sebagai
syarat yang lebih lanjut dari kehidupan yang tinggal di dalam Tuhan.
Dalam ayat 12 Yohanes memakai dua
saudara di dalam daging, Kain dan Habel, sebagai satu ilustrasi. Meskipun
mereka berasal dari orang tua yang sama, yang satu menjadi seorang anak Allah,
dan yang lain menjadi anak Iblis. Ini sulit untuk dipercaya. Kita mungkin heran
bagaimana kedua saudara yang lahir dari orang tua yang sama dan hidup di dalam
lingkungan yang sama dapat menjadi sangat berbeda, yang satu menjadi anak Iblis
dan yang lain menjadi anak Allah. Namun, inilah faktanya. Fakta ini di sini
dipakai sebagai satu ilustrasi tentang orang macam apakah anak Iblis dan macam
apakah anak Allah. Untuk mengetahui ini, kita harus melihat kasus Kain dan
Habel.
Fakta bahwa Kain adalah anak Iblis
dibuktikan dengan kebenciannya kepada saudaranya dan membunuhnya. Ini
menunjukkan bahwa Kain tidak mempunyai hayat Allah atau Roh Allah. Mengapa Kain
membenci saudaranya? Dia membencinya karena dia mempunyai hayat membenci dari
Iblis di dalam dia. Mengapa Kain membunuh Habel? Dia membunuh karena di dalam
dirinya mempunyai sifat jahat dari Iblis. Apa yang dimiliki Kain di dalamnya
adalah hayat Iblis, sifat Iblis, dan satu roh jahat. Akan tetapi, Habel, sama
sekali berbeda. Demikian juga hari ini, orang-orang yang lahir dari orang tua
yang sama dan bertumbuh di dalam lingkungan yang sama dapat menjadi orang-orang
yang mutlak berbeda. Yang satu dapat menjadi anak Allah dan yang lain menjadi
anak Iblis.
Ayat 13 dengan kuat menyatakan bahwa
seluruh orang dunia adalah anak-anak Iblis. Hanya sejumlah kecil, kaum beriman
yang dilahirkan kembali, adalah anak-anak Allah. Jika kita hidup oleh hayat
Allah dan oleh Roh Allah, dunia akan membenci kita. Karena kita dan mereka
berada di dalam dua kategori yang berbeda, mereka akan tidak senang terhadap
kita.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku
1, Berita 27
No comments:
Post a Comment