Hitstat

23 November 2016

1 Yohanes - Minggu 14 Rabu

Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 3:15
Doa baca: 1 Yoh. 3:15
Setiap orang yang membenci saudara seimannya adalah pembunuh manusia. Dan kamu tahu bahwa tidak ada pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.


Dalam ayat 15 pembunuh tidak menyatakan pembunuh yang sebenarnya, melainkan menyatakan bahwa dalam etika rohani, membenci sama dengan membunuh. Tidak ada pembunuh yang sebenarnya (seorang yang belum beroleh selamat), seperti Kain (ayat 12), yang memiliki hayat kekal di dalam dirinya. Karena kita tahu hal ini, kita yang telah pindah dari dalam maut ke dalam hayat dan mempunyai hayat kekal tinggal di dalam kita, tidak seharusnya berperilaku seperti pembunuh yang belum beroleh selamat dengan membenci saudara-saudara kita di dalam Tuhan.

Bagian ini membicarakan kehidupan yang tinggal di dalam Tuhan. Orang beriman yang memiliki hayat kekal, tetapi tidak tinggal di dalam Tuhan dan tidak membiarkan Tuhan yang adalah hayat kekal tinggal dan bekerja di dalamnya, bisa membenci saudaranya, dan ada kalanya melakukan dosa-dosa lain. Tetapi ini bukanlah kebiasaan.

Seseorang mungkin tidak benar-benar melakukan pembunuhan, tetapi dia mungkin seorang pembunuh secara prinsip. Ini berarti, meskipun dia tidak pernah secara fisik membunuh seorang pun, dia tetap seorang pembunuh secara prinsip dengan membenci orang lain. Jika kita membenci seseorang, dalam prinsipnya kita berperilaku seperti seorang pembunuh, meskipun kita tidak membunuh seorang pun. Karena itu, kita perlu menyadari dengan tegas bahwa kita, orang-orang Kristen, anak-anak Allah, tidak boleh membenci seorang pun. Sebaliknya, kita perlu mengasihi orang lain. Alkitab malah menyuruh kita mengasihi musuh-musuh kita (Mat. 5:44). Karena hayat ilahi yang kita miliki adalah hayat yang mengasihi, hayat yang adalah kasih, kita harus mengasihi orang-orang yang tidak layak dikasihi, bahkan orang-orang yang menganiaya kita. Tidak boleh ada satu pun unsur kebencian dari dalam diri kita. Kasih adalah hayat dan sifat kita, dan kasih harus menjadi esens dan kehidupan kita. Karena itu, kita tidak boleh membenci siapa pun. Hari ini beberapa orang mungkin menentang pemulihan Tuhan, tetapi kita tidak boleh membenci mereka. Jangan membenci mereka, sebaliknya kita harus mengasihi mereka. Jika kita membenci orang-orang yang menentang kita, dalam prinsipnya, kita telah berkelakuan seperti seorang pembunuh.

Maksud Yohanes adalah menampakkan kepada kita bahwa melalui kelahiran ilahi, benih ilahi telah ditanamkan ke dalam diri kita. Benih ini adalah hayat ilahi, dan hayat ilahi mempunyai sifat ilahi. Tidak hanya demikian, kita telah menerima Roh ilahi untuk melaksanakan apa pun yang ada di dalam hayat ilahi dan sifat ilahi. Kita harus menyadari bahwa kita telah menerima hayat ilahi, kita sedang menikmati sifat ilahi dari hayat ini, dan persona ilahi, yaitu Allah sendiri sebagai Roh itu, ada di dalam kita, melaksanakan apa pun yang ada di dalam sifat ilahi. Karena itu, kita harus memperhidupkan hayat ini, tinggal di dalam Dia, dan memelihara persekutuan yang tidak terputus dengan Dia menurut pengurapan yang di dalam. Inilah butir utama dari tulisan Yohanes.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 27

No comments: