Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 3:15
Doa baca: 1 Yoh. 3:15
Setiap orang yang membenci saudara seimannya adalah
pembunuh manusia. Dan kamu tahu bahwa tidak ada pembunuh yang tetap memiliki
hidup yang kekal di dalam dirinya.
Dalam ayat 15 pembunuh tidak menyatakan
pembunuh yang sebenarnya, melainkan menyatakan bahwa dalam etika rohani,
membenci sama dengan membunuh. Tidak ada pembunuh yang sebenarnya (seorang yang
belum beroleh selamat), seperti Kain (ayat 12), yang memiliki hayat kekal di
dalam dirinya. Karena kita tahu hal ini, kita yang telah pindah dari dalam maut
ke dalam hayat dan mempunyai hayat kekal tinggal di dalam kita, tidak
seharusnya berperilaku seperti pembunuh yang belum beroleh selamat dengan
membenci saudara-saudara kita di dalam Tuhan.
Bagian ini membicarakan kehidupan
yang tinggal di dalam Tuhan. Orang beriman yang memiliki hayat kekal, tetapi
tidak tinggal di dalam Tuhan dan tidak membiarkan Tuhan yang adalah hayat kekal
tinggal dan bekerja di dalamnya, bisa membenci saudaranya, dan ada kalanya
melakukan dosa-dosa lain. Tetapi ini bukanlah kebiasaan.
Seseorang mungkin tidak benar-benar
melakukan pembunuhan, tetapi dia mungkin seorang pembunuh secara prinsip. Ini
berarti, meskipun dia tidak pernah secara fisik membunuh seorang pun, dia tetap
seorang pembunuh secara prinsip dengan membenci orang lain. Jika kita membenci
seseorang, dalam prinsipnya kita berperilaku seperti seorang pembunuh, meskipun
kita tidak membunuh seorang pun. Karena itu, kita perlu menyadari dengan tegas
bahwa kita, orang-orang Kristen, anak-anak Allah, tidak boleh membenci seorang
pun. Sebaliknya, kita perlu mengasihi orang lain. Alkitab malah menyuruh kita
mengasihi musuh-musuh kita (Mat. 5:44). Karena hayat ilahi yang kita miliki
adalah hayat yang mengasihi, hayat yang adalah kasih, kita harus mengasihi
orang-orang yang tidak layak dikasihi, bahkan orang-orang yang menganiaya kita.
Tidak boleh ada satu pun unsur kebencian dari dalam diri kita. Kasih adalah
hayat dan sifat kita, dan kasih harus menjadi esens dan kehidupan kita. Karena
itu, kita tidak boleh membenci siapa pun. Hari ini beberapa orang mungkin
menentang pemulihan Tuhan, tetapi kita tidak boleh membenci mereka. Jangan
membenci mereka, sebaliknya kita harus mengasihi mereka. Jika kita membenci
orang-orang yang menentang kita, dalam prinsipnya, kita telah berkelakuan
seperti seorang pembunuh.
Maksud Yohanes adalah menampakkan
kepada kita bahwa melalui kelahiran ilahi, benih ilahi telah ditanamkan ke
dalam diri kita. Benih ini adalah hayat ilahi, dan hayat ilahi mempunyai sifat
ilahi. Tidak hanya demikian, kita telah menerima Roh ilahi untuk melaksanakan
apa pun yang ada di dalam hayat ilahi dan sifat ilahi. Kita harus menyadari
bahwa kita telah menerima hayat ilahi, kita sedang menikmati sifat ilahi dari
hayat ini, dan persona ilahi, yaitu Allah sendiri sebagai Roh itu, ada di dalam
kita, melaksanakan apa pun yang ada di dalam sifat ilahi. Karena itu, kita
harus memperhidupkan hayat ini, tinggal di dalam Dia, dan memelihara
persekutuan yang tidak terputus dengan Dia menurut pengurapan yang di dalam.
Inilah butir utama dari tulisan Yohanes.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku
1, Berita 27
No comments:
Post a Comment