Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 3:17-19
Doa baca: 1 Yoh. 3:19
Demikianlah kita ketahui bahwa kita berasal dari
kebenaran dan boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah.
Yohanes mengatakan bahwa kita tidak
boleh mengasihi saudara hanya dengan perkataan atau dengan lidah saja, jangan
hanya mengatakan kepada kaum beriman bahwa kita mengasihi mereka (ay. 17-18).
Ini bukanlah mengasihi dalam kebenaran, mengasihi dalam realitas. Mengasihi
kaum beriman dalam kebenaran atau realitas berarti mengasihi mereka dalam
realitas ilahi yang menjadi kebajikan kita, sesuatu yang jujur, setia, tulus,
dan riil. Kita harus mengasihi saudara secara demikian. Tentu saja, kasih dalam
kebenaran semacam ini termasuk satu kasih yang menyuplai orang yang memerlukan
dengan materi atau uang bila perlu. Jangan mengasihi saudara dengan kata-kata
yang sia-sia, kita harus mengasihi mereka dalam kebenaran dan bahkan dengan
harta duniawi kita.
Dalam surat ini Yohanes menyajikan
hal-hal yang dalam, ilahi, dan misterius. Semua hal ini berhubungan dengan
hayat ilahi. Akan tetapi, orang-orang Kristen sering membicarakan hayat Allah
atau hayat kekal dengan satu pengertian yang sangat terbatas. Mereka tidak
mengerti hayat ilahi secara mendalam, kaya, dan besar. Beberapa orang beriman
bahkan tidak menyadari bahwa hayat kekal adalah satu perkara yang organik.
Mereka menganggap hayat kekal sebagai satu berkat kekal atau sebagai kehidupan
abadi yang akan kita nikmati dalam kekekalan. Namun, walaupun kita mempunyai
satu pengertian yang benar tentang hayat kekal sebagai sesuatu yang organik,
pengertian kita tentang hal ini masih sangat dangkal.
Kita telah nampak bahwa dalam ayat 19
kebenaran atau realitas mengacu kepada realitas hayat ilahi yang kita terima
dari kelahiran ilahi. Karena itu, realitas ini meliputi hayat ilahi dan
kelahiran ilahi. Sekarang karena kita telah menerima hayat ilahi, kita dapat mengasihi
saudara dengan kasih ilahi. Di sini kita mempunyai kelahiran ilahi, hayat
ilahi, dan kasih ilahi. Dengan ini kita nampak bahwa mengasihi saudara bukanlah
satu perkara yang dangkal atau sederhana. Sebaliknya, kasih kita untuk saudara
adalah hasil dari kelahiran ilahi dan hayat ilahi.
Karena kita telah menerima hayat
ilahi melalui kelahiran ilahi, maka kita mempunyai kasih ilahi yang dengannya
kita mengasihi saudara. Kita dapat mengatakan bahwa kita mempunyai modal rohani
yang diperlukan untuk mengasihi saudara. Hayat ilahi adalah kemampuan kita
untuk mengasihi saudara. Kita mampu mengasihi saudara karena kita telah
dilahirkan dari Allah. Melalui kelahiran ilahi, kita telah menerima hayat ilahi
dan esens dari hayat ini adalah kasih. Karena itu, kita dapat mengasihi saudara
dengan kasih ilahi.
Jika kita mengasihi saudara dalam
ketulusan hati, yang adalah hasil dari kenikmatan kita atas Allah sebagai
realitas, ini akan menjadi bukti bahwa kita ada di dalam realitas ilahi. Ini
akan menjadi satu penegasan tentang fakta bahwa kita ada di dalam realitas
hayat ilahi, yang telah kita terima melalui kelahiran ilahi. Dengan mengasihi
saudara dengan kasih ilahi, kita tahu bahwa kita berasal dari realitas ilahi.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku
1, Berita 28
No comments:
Post a Comment