Hitstat

16 November 2016

1 Yohanes - Minggu 13 Rabu



Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 2:28-29
Doa baca: 1 Yoh. 2:29
Jikalau kamu tahu bahwa Ia benar, kamu harus tahu juga bahwa setiap orang yang melakukan kebenaran, lahir dari Dia.


Karena kita telah dilahirkan dari Allah dan karena hayat-Nya sebagai satu benih ilahi tinggal di dalam kita, maka kita dapat tinggal di dalam Dia. Selama kita tinggal di dalam Dia, Dia menjenuhi kita. Allah Tritunggal bukanlah satu teori atau teologi; Dia adalah Roh yang hidup, adalah pengurapan. Karena itu, bila kita tinggal di dalam Allah Tritunggal, Dia sebagai Roh yang almuhit, majemuk, ber-huni, dan pemberi hayat akan menjenuhi kita, dan kita akan “dicelup” dengan Dia.

Semakin kita diurapi dengan Allah Tritunggal, semakin kita dijenuhi dengan Dia. Mari kita pakai sepotong kain yang dicat sebagai suatu ilustrasi. Semakin cat itu dicatkan ke kain, semakin kain itu menyerap cat sampai dijenuhi dengannya. Akhirnya, seluruh kain akan dijenuhi dengan cat. Pengurapan adalah pengecatan ilahi. Kita telah melihat bahwa pengurapan adalah gerakan Roh yang berhuni, pemberi-hayat, almuhit, dan majemuk di dalam kita, yaitu Allah Tritunggal yang telah melalui proses. Seperti cat tersusun dari berbagai unsur, demikianlah pengurapan ini, Allah Tritunggal yang telah melalui proses, meliputi sejumlah unsur yang berbeda: keilahian, keinsanian, inkarnasi, kehidupan insani, penyaliban, dan kebangkitan. Semua unsur ini telah digabungkan ke dalam Roh yang almuhit, yang adalah cat ilahi yang dengannya kita dicat. Sekarang Roh ini ada di dalam kita, mengurapi kita, mengecatkan unsur-unsur keilahian, keinsanian, inkarnasi, kehidupan insani, penyaliban, dan kebangkitan ke dalam diri kita sampai kita dijenuhi dengan unsur-unsur itu.

Dalam 1 Yohanes 2:28—3:10a kita melihat bahwa kita memiliki satu kelahiran ilahi. Melalui kelahiran ilahi ini kita telah memelihara benih ilahi. Sekarang kita bisa berhuni di dalam Allah, dan kita perlu berhuni di dalam Dia. Ketika kita berhuni di dalam Allah Tritunggal, Dia menjenuhi kita. Ini bukanlah satu masalah pembetulan atau pengaturan ini adalah satu masalah penjenuhan. Menyinggung ilustrasi tentang kain dan cat, diri kita yang dijenuhi dengan Allah Tritunggal seperti kain yang telah dicat sampai sepenuhnya dijenuhi dengan cat. Allah kita hari ini adalah pengurapan, cat ilahi. Apa yang kita miliki di dalam kita bukan hanya minyak urapan, tetapi pengurapan, bukan hanya cat, tetapi pengecatan. Ketika pengecatan ini terjadi di dalam kita, cat itu menjenuhi kita sampai kita “dicelup” dengan cat. Akhirnya, kita akan sepenuhnya dijenuhi dan diresapi dengan cat. Ini pasti bukanlah satu masalah agama, doktrin, teologi, atau ajaran. Ini adalah masalah Allah Tritunggal sebagai Roh yang berhuni, pemberi hayat, almuhit, dan majemuk di dalam roh kita mengurapi kita secara terus-menerus. Melalui pengurapan ini jaringan diri kita akan dijenuhi dengan segala adanya Allah Tritunggal yang telah melalui proses.

Sebagai akibat dijenuhi dengan Allah Tritunggal, kita menjadi ekspresi-Nya. Karena kita telah dijenuhi dengan Dia, kita mengekspresikan Dia. Boleh dikatakan, setelah kain dijenuhi dengan cat, kain itu menjadi cat dan tidak mengekspresikan kain itu sendiri, tetapi cat yang dengannya kain itu telah dijenuhi. Dengan demikian, sebagai akibat dijenuhi sepenuhnya dengan Allah Tritunggal, kita akan mengekspresikan Dia. Khususnya, karena Allah itu benar, ketika kita mengekspresikan Dia, kita akan mengekspresikan kebenaran-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 25

No comments: