Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 2:28-29
Doa baca: 1 Yoh. 2:29
Jikalau kamu tahu bahwa Ia benar, kamu harus tahu juga
bahwa setiap orang yang melakukan kebenaran, lahir dari Dia.
Karena kita telah dilahirkan dari
Allah dan karena hayat-Nya sebagai satu benih ilahi tinggal di dalam kita, maka
kita dapat tinggal di dalam Dia. Selama kita tinggal di dalam Dia, Dia
menjenuhi kita. Allah Tritunggal bukanlah satu teori atau teologi; Dia adalah
Roh yang hidup, adalah pengurapan. Karena itu, bila kita tinggal di dalam Allah
Tritunggal, Dia sebagai Roh yang almuhit, majemuk, ber-huni, dan pemberi hayat
akan menjenuhi kita, dan kita akan “dicelup” dengan Dia.
Semakin kita diurapi dengan Allah
Tritunggal, semakin kita dijenuhi dengan Dia. Mari kita pakai sepotong kain
yang dicat sebagai suatu ilustrasi. Semakin cat itu dicatkan ke kain, semakin
kain itu menyerap cat sampai dijenuhi dengannya. Akhirnya, seluruh kain akan
dijenuhi dengan cat. Pengurapan adalah pengecatan ilahi. Kita telah melihat
bahwa pengurapan adalah gerakan Roh yang berhuni, pemberi-hayat, almuhit, dan majemuk
di dalam kita, yaitu Allah Tritunggal yang telah melalui proses. Seperti cat
tersusun dari berbagai unsur, demikianlah pengurapan ini, Allah Tritunggal yang
telah melalui proses, meliputi sejumlah unsur yang berbeda: keilahian,
keinsanian, inkarnasi, kehidupan insani, penyaliban, dan kebangkitan. Semua
unsur ini telah digabungkan ke dalam Roh yang almuhit, yang adalah cat ilahi
yang dengannya kita dicat. Sekarang Roh ini ada di dalam kita, mengurapi kita,
mengecatkan unsur-unsur keilahian, keinsanian, inkarnasi, kehidupan insani,
penyaliban, dan kebangkitan ke dalam diri kita sampai kita dijenuhi dengan
unsur-unsur itu.
Dalam 1 Yohanes 2:28—3:10a kita
melihat bahwa kita memiliki satu kelahiran ilahi. Melalui kelahiran ilahi ini
kita telah memelihara benih ilahi. Sekarang kita bisa berhuni di dalam Allah,
dan kita perlu berhuni di dalam Dia. Ketika kita berhuni di dalam Allah
Tritunggal, Dia menjenuhi kita. Ini bukanlah satu masalah pembetulan atau
pengaturan ini adalah satu masalah penjenuhan. Menyinggung ilustrasi tentang
kain dan cat, diri kita yang dijenuhi dengan Allah Tritunggal seperti kain yang
telah dicat sampai sepenuhnya dijenuhi dengan cat. Allah kita hari ini adalah
pengurapan, cat ilahi. Apa yang kita miliki di dalam kita bukan hanya minyak
urapan, tetapi pengurapan, bukan hanya cat, tetapi pengecatan. Ketika
pengecatan ini terjadi di dalam kita, cat itu menjenuhi kita sampai kita
“dicelup” dengan cat. Akhirnya, kita akan sepenuhnya dijenuhi dan diresapi
dengan cat. Ini pasti bukanlah satu masalah agama, doktrin, teologi, atau
ajaran. Ini adalah masalah Allah Tritunggal sebagai Roh yang berhuni, pemberi
hayat, almuhit, dan majemuk di dalam roh kita mengurapi kita secara
terus-menerus. Melalui pengurapan ini jaringan diri kita akan dijenuhi dengan
segala adanya Allah Tritunggal yang telah melalui proses.
Sebagai akibat dijenuhi dengan Allah
Tritunggal, kita menjadi ekspresi-Nya. Karena kita telah dijenuhi dengan Dia, kita mengekspresikan Dia.
Boleh dikatakan, setelah kain dijenuhi dengan cat, kain itu menjadi cat dan
tidak mengekspresikan kain itu sendiri, tetapi cat yang dengannya kain itu
telah dijenuhi. Dengan demikian, sebagai akibat dijenuhi sepenuhnya dengan
Allah Tritunggal, kita akan mengekspresikan Dia. Khususnya, karena Allah itu benar,
ketika kita mengekspresikan Dia, kita akan mengekspresikan kebenaran-Nya.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku
1, Berita 25
No comments:
Post a Comment