Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 2:28—3:1
Doa baca: 1 Yoh. 3:1
Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa
kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah
anak-anak Allah. Karena itu, dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak
mengenal Dia.
Melakukan kebenaran ilahi mempunyai
satu dasar, dan dasar ini adalah kelahiran ilahi (2:29; 3:9; 4:7; 5:1, 4, 18).
Melalui kelahiran ini kita telah menerima hayat ilahi sebagai benih ilahi. Kita
dapat mengatakan bahwa benih ini adalah “modal” bagi kehidupan kristiani kita.
Untuk menempuh hidup sebagai orang Kristen, kita perlu modal semacam ini, yaitu
kita perlu hayat ilahi ditanamkan sebagai benih ilahi ke dalam diri kita
melalui kelahiran ilahi.
Kita telah melihat bahwa kelahiran
ilahi adalah dasar. Sekarang kita perlu melihat bahwa hayat ilahi adalah
sarana. Pertama-tama, hayat ilahi adalah sarana bagi kita untuk tinggal di
dalam Allah Tritunggal. Jika kita tidak mempunyai hayat insani, kita tidak
dapat tinggal dalam keinsanian. Demikian juga, jika kita tidak mempunyai hayat
ilahi, kita tidak dapat tinggal dalam Allah Tritunggal. Tetapi karena kita
mempunyai hayat ilahi, dengan hayat ini kita dapat tinggal dalam Allah
Tritunggal.
Dengan hayat ilahi sebagai sarana,
kita juga dapat memperhidupkan hayat ini dalam kehidupan insani kita. Ini
berarti kita dapat menempuh satu kehidupan yang melakukan kebenaran ilahi,
mengasihi saudara-saudara, dan mengalahkan segala hal yang negatif.
Kita dapat melakukan kebenaran ilahi
melalui tinggal di dalam persekutuan ilahi menurut pengurapan ilahi (2:27-28).
Melalui tinggal ini pertama-tama kita menikmati Allah sebagai terang (1:5, 7;
2:10), dan kemudian kita menikmati Dia sebagai kasih (4:8, 16). Terang dan
kasih lebih dalam daripada kebenaran dan anugerah. Terang adalah sumber
kebenaran, dan kasih adalah sumber anugerah. Melalui tinggal di dalam
persekutuan ilahi menurut pengurapan ilahi, kita tidak hanya menerima kebenaran
dan anugerah, tetapi juga menikmati terang sebagai sumber kebenaran dan kasih
sebagai sumber anugerah.
Dalam 3:1 Yohanes menyinggung tentang
kelahiran ilahi dan Bapa yang melahirkan. Dari Allah Tritunggal yang tersirat
dalam 2:29, di sini Bapa disebutkan secara khusus. Dia adalah sumber hayat
ilahi, yang melahirkan kita kembali dengan hayat ini. Kasih Allah dinyatakan
dalam hal Dia mengirim Anak-Nya mati bagi kita (4:9; Yoh.3:16), agar kita dapat memiliki hayat-Nya dan dengan demikian
menjadi anak-anak-Nya (1:12-13). Allah mengutus Anak-Nya agar Dia dapat melahirkan kita. Jadi, kasih
Allah adalah kasih yang melahirkan kita, kasih ini khususnya ada di dalam Bapa.
Dalam 3:1 Yohanes mengatakan, “Karena
itu, dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.” Kata “karena
itu” dalam bahasa Yunani dapat juga diterjemahkan karena pertimbangan ini,
karena alasan ini. Kita adalah anak-anak Allah berdasarkan kelahiran yang
misterius oleh hayat ilahi, karena itu dunia tidak mengenal kita. Dunia tidak
mengenal bahwa kita dilahirkan kembali oleh Allah; dunia tidak mengenal kita,
karena dunia tidak mengenal Allah. Dunia tidak mengenal Allah, maka dunia pun
tidak mengenal kelahiran ilahi kita.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku
1, Berita 26
No comments:
Post a Comment