Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 3:14
Doa baca: 1 Yoh. 3:14
Kita tahu bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut
ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara seiman kita. Siapa yang
tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.
Kita perlu meninjau lebih jauh
sumber, esens, unsur, dan ruang lingkup maut dan hayat. Apakah perbedaan antara
esens hayat dengan unsur hayat, dan apakah perbedaan antara unsur hayat dengan
ruang lingkup hayat? Kita perlu mengerti perbedaan antara hal-hal ini.
Mungkin cara yang terbaik untuk
menjelaskan perbedaan antara sumber, esens, unsur, dan ruang lingkup hayat dan
maut adalah memakai ilustrasi berikut. Seandainya suatu minuman dibuat dari
tiga unsur: susu, teh, dan gula. Setiap unsur memiliki esensnya sendiri. Ini
berarti teh ada esensnya, substansi teh. Demikian juga, susu dan gula
masing-masing memiliki esens atau substansi yang berbeda. Kita tidak mengatakan
bahwa minuman ini dibuat dari tiga substansi, tetapi kami katakan bahwa minuman
itu dibuat dari tiga unsur dan di dalam unsur-unsur ini ada tiga esens atau
substansi yang berbeda.
Ketika kita beroleh selamat, kita
menerima lebih dari satu unsur dari Allah. Kita menerima hayat, kita juga
menerima kebenaran. Hayat dan kebenaran disebutkan dalam Roma 5. Unsur-unsur
apakah yang kita miliki sebelum kita beroleh selamat? Sebelum kita beroleh
selamat, kita bersatu dengan Iblis, dan kita memiliki unsur-unsur dosa dan
maut. Tetapi ketika kita beroleh selamat, kita menerima kebenaran (yang
berlawanan dengan dosa) dan hayat (yang berlawanan dengan maut).
Baik pada segi negatif maupun segi
positifnya, kita memiliki dua unsur. Pada segi negatif, kita memiliki dosa dan
maut; pada segi positif, kita mempunyai kebenaran dan hayat. Dalam keempat
unsur ini masing-masing ada semacam esens. Esens hayat dan esens kebenaran
adalah satu macam, dan esens dosa dan esens maut adalah macam yang lain.
Marilah sekarang kita menerapkan
hal-hal ini pada pengalaman kita. Ketika kita berada di dalam unsur maut, kita
mengalami esens, substansi maut. Sekali lagi, kita dapat memakai teh sebagai
satu ilustrasi. Ketika kita minum teh, apa yang kita minum bukanlah unsur teh;
kita minum esens teh. Ketika kita menerima Tuhan Yesus pada saat kita beroleh
selamat dan dilahirkan kembali, kita menerima dua unsur. Akan tetapi, kita
tidak seharusnya mengatakan bahwa kita menerima dua esens. Pada kelahiran
kembali kita menerima unsur-unsur hayat dan kebenaran, dan sekarang kita hidup
di dalam unsur-unsur ini. Tetapi tidaklah tepat mengatakan bahwa kita menerima
dua esens dan kita sekarang hidup di dalam esens-esens ini. Setelah menerima
unsur-unsur hayat dan kebenaran, kita sekarang menikmati dan mengalami esens
dari unsur-unsur ini. Kita telah menerima unsur kebenaran, dan sekarang kita
menikmati esens dari unsur ini. Demikian juga, kita telah menerima unsur hayat,
dan sekarang kita mengalami esens dari unsur ini. Sebelum kita dilahirkan
kembali, kita di dalam unsur dosa dan maut, dan kita menderita akibat pekerjaan
esens dosa dan esens maut di dalam kita. Perkataan yang singkat ini dapat
membantu kita mengetahui bagaimana menerapkan esens dan unsur kebenaran dan
hayat.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku
1, Berita 28
No comments:
Post a Comment