Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 2:28-29
Doa baca: 1 Yoh. 2:28
Jadi sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam
Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya
dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.
Dalam berita-berita di depan kita
telah membahas dua bagian pertama dari surat ini: persekutuan hayat ilahi
(1:1—2:11) dan pengajaran urapan ilahi (2:12-27). Dalam berita ini kita sampai
pada bagian ketiga: kebajikan kelahiran ilahi (2:28—5:21). Urutan di sini
sangatlah berarti. Pertama-tama, Yohanes menampakkan kepada kita bahwa dalam
hayat ilahi ada kenikmatan persekutuan, dan dalam persekutuan ini kita
menikmati pengajaran urapan. Berikutnya, Yohanes menulis mengenai kebajikan
kelahiran ilahi. Menurut 2:28—3:10a, kebajikan kelahiran ilahi adalah untuk
melakukan kebenaran ilahi.
Dalam 1 Yohanes 2:28 Rasul Yohanes
mengatakan, “Jadi sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus.”
Perkataan yang dimulai dalam 2:13 ditulis kepada ketiga kelompok penerima yang
berbeda, diakhiri dalam ayat 27. Sekarang ayat 28 kembali kepada semua
penerima. Karena itu, kata sapaannya kembali “anak-anakku”, seperti dalam ayat
1 dan 12.
Perkataan yang ditujukan kepada
ketiga kelompok penerima dalam 2:13-27 tersimpul dalam nasihat untuk tinggal di
dalam Dia seperti yang diajarkan oleh pengurapan. Dalam bagian ini, dari
2:28—3:24, rasul melanjutkan menguraikan kehidupan yang tinggal di dalam Tuhan.
Bagian ini dimulai (2:28), dilanjutkan (3:6), dan diakhiri (3:24) dengan “tinggal
di dalam Dia”.
Dalam ayat 28 Yohanes mengatakan
bahwa jika kita tinggal di dalam Dia, “kita beroleh keberanian percaya dan
tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.” Dalam bahasa Yunani kata “pada hari
kedatangan-Nya”
secara harfiah berarti “dalam hadir-Nya” (parousia-Nya). Perkataan Yohanes
tentang tidak malu menyatakan bahwa orang-orang beriman yang tidak tinggal di
dalam Tuhan (yaitu tidak tinggal di dalam persekutuan hayat ilahi berdasarkan
kepercayaan yang murni dalam persona Kristus), melainkan disesatkan oleh ajaran
bidah mengenai Kristus (ayat 26), akan dihukum, dipermalukan terhadap-Nya, terhadap parousia-Nya yang mulia.
Dalam ayat 29 Yohanes dua kali
memakai kata “tahu”: “Jikalau kamu tahu bahwa Ia benar, kamu harus tahu juga
bahwa setiap orang yang melakukan kebenaran, lahir dari Dia.” Kata “tahu” yang
pertama adalah terjemahan dari kata Yunani eideta,
dari oida, menyatakan pemahaman
dengan pengetahuan yang disadari, penampakan batini yang lebih dalam. Ini
adalah untuk mengenal Tuhan. Tetapi kata “tahu” yang kedua adalah terjemahan
dari kata Yunani ginoskete, dari ginosko, pengetahuan yang luaran yang objektif. Ini adalah untuk
mengenal manusia.
Kata “kebenaran” dalam ayat 29
mengacu kepada Allah yang adil dalam 1:9 dan Yesus Kristus yang benar dalam
2:1. Dalam perkataan yang ditujukan kepada semua penerima suratnya, mulai dari
2:28, rasul mengalihkan penekanannya dari persekutuan hayat ilahi dalam
1:3-2:11 dan pengurapan Trinitas ilahi dalam 1Yohanes 2:12-27 kepada kebenaran
Allah. Persekutuan hayat ilahi dan pengurapan Trinitas ilahi seharusnya
menghasilkan sesuatu, yaitu ekspresi Allah yang adil.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku
1, Berita 25
No comments:
Post a Comment