Hitstat

09 December 2016

1 Yohanes - Minggu 16 Jumat



Pembacaan Alkitab: Yoh. 10:30
Doa baca: Yoh. 10:30
Aku dan Bapa adalah satu.


Ketika Putra ada di bumi, Dia hidup di dalam Bapa, dan Bapa hidup di dalam Dia. Putra tidak pernah mengatakan perkataan-Nya sendiri; Dia mengatakan perkataan Bapa. Putra tidak pernah melakukan pekerjaan-Nya sendiri, Dia melakukan pekerjaan Bapa. Putra tidak pernah mencari kemuliaan-Nya sendiri, Dia mencari kemuliaan Bapa. Karena itu, apa yang kita miliki dalam Injil Yohanes adalah satu wahyu tentang Putra bersama Bapa. Sebab itu, Yesaya 9:5 mengatakan bahwa Anak yang diberikan kepada kita disebut Bapa kekal. Yohanes 3:16 mengatakan bahwa Allah sangat mengasihi dunia sehingga Dia telah mengaruniakan Putra-Nya yang tunggal. Ya, Allah telah memberikan Putra-Nya kepada kita; tetapi sebutan Putra-Nya ini adalah Bapa kekal! Putra datang bersama Bapa dan dalam nama Bapa; Dia juga hidup di dalam Bapa, dan Bapa hidup di dalam Dia. Di sini kita mempunyai Putra dan Bapa, karena kita mempunyai Putra bersama Bapa. Tentu saja, masih ada satu perbedaan antara Putra dengan Bapa. Tetapi, meskipun ada satu perbedaan antara Putra dengan Bapa, Injil Yohanes dengan jelas mewahyukan bahwa Putra ada di dalam Bapa dan Bapa ada di dalam Putra. Inilah alasannya Putra dapat mengatakan, “Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh. 10:30).

Setelah Putra mati di atas salib dan dikubur, dalam kebangkitan Dia menjadi Roh pemberi hayat. Ini berarti Bapa ada di dalam Putra dan Putra menjadi Roh pemberi hayat. Inilah Roh yang dibicarakan dalam Yohanes 7:39, “Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepadaNya; sebab Roh itu belum ada, karena Yesus belum dimuliakan” (Tl.). Sekarang ketika kita memberitakan Injil mengenai Kristus Putra dan orang-orang percaya kepada Dia dan menyeru nama-Nya, mereka tidak hanya menerima Putra, tetapi juga Bapa dan Roh itu, karena ketiganya adalah satu. Putra datang bersama Bapa, dan Roh itu datang tidak hanya bersama Putra tetapi sebagai realitas Putra bersama Bapa. Kita perlu jelas bahwa Anak datang bersama Putra dan Roh itu datang tidak hanya bersama Putra, tetapi sebagai realitas Putra. Tidak hanya demikian, ketiganya Bapa, Putra, dan Roh itu saling huni. Inilah Allah Tritunggal Bapa, Putra, dan Roh itu sebagai satu Allah seperti diwahyukan dalam Alkitab.

Hari ini ketika Allah Tritunggal mencapai kita, Dia datang sebagai Roh itu. Pergerakan Roh ini adalah pengurapan di batin kita (1 Yoh. 2:27). Allah Tritunggal berhuni di dalam kita sebagai Roh pemberi hayat yang majemuk dan almuhit, dan Roh ini adalah pengurapan yang bergerak di batin kita. Kita tidak hanya mempunyai satu per tiga dari Allah Tritunggal; yaitu, kita tidak memiliki Roh Kudus terpisah dari Putra dan Bapa. Kita tidak boleh menganggap bahwa satu per tiga dari Allah Tritunggal ada di dalam kita dan dua per tiga yang lain ada di surga. Seluruh Allah Tritunggal Roh itu sebagai realitas Putra bersama Bapa berhuni di dalam kita sebagai minyak pengurapan. Selanjutnya, Dia tidak tidur di dalam kita, melainkan hidup, beroperasi, bergerak. Inilah pengurapan, yang adalah Allah Tritunggal sebagai Roh yang almuhit bergerak di dalam kita untuk menjenuhi kita dengan esens Allah. Pertama, Roh ini adalah hayat bagi kita, dan kemudian Dia menjadi segala sesuatu kita, meliputi sifat, susunan, kebajikan, atribut, kekuatan, hikmat, keadilan, pengudusan, penebusan, kebaikan, kerendahan hati kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 32

No comments: