Pembacaan Alkitab: Yoh. 10:30
Doa baca: Yoh. 10:30
Aku dan Bapa adalah satu.
Ketika Putra ada di bumi, Dia hidup
di dalam Bapa, dan Bapa hidup di dalam Dia. Putra tidak pernah mengatakan
perkataan-Nya
sendiri; Dia mengatakan perkataan Bapa. Putra tidak pernah melakukan pekerjaan-Nya sendiri, Dia
melakukan pekerjaan Bapa. Putra tidak pernah mencari kemuliaan-Nya sendiri, Dia mencari
kemuliaan Bapa. Karena itu, apa yang kita miliki dalam Injil Yohanes adalah
satu wahyu tentang Putra bersama Bapa. Sebab itu, Yesaya 9:5 mengatakan bahwa
Anak yang diberikan kepada kita disebut Bapa kekal. Yohanes 3:16 mengatakan
bahwa Allah sangat mengasihi dunia sehingga Dia telah mengaruniakan Putra-Nya yang tunggal. Ya,
Allah telah memberikan Putra-Nya kepada kita; tetapi sebutan Putra-Nya ini adalah Bapa kekal! Putra datang bersama
Bapa dan dalam nama Bapa; Dia juga hidup di dalam Bapa, dan Bapa hidup di dalam
Dia. Di sini kita mempunyai Putra dan Bapa, karena kita mempunyai Putra bersama
Bapa. Tentu saja, masih ada satu perbedaan antara Putra dengan Bapa. Tetapi,
meskipun ada satu perbedaan antara Putra dengan Bapa, Injil Yohanes dengan
jelas mewahyukan bahwa Putra ada di dalam Bapa dan Bapa ada di dalam Putra.
Inilah alasannya Putra dapat mengatakan, “Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh.
10:30).
Setelah Putra mati di atas salib dan
dikubur, dalam kebangkitan Dia menjadi Roh pemberi hayat. Ini berarti Bapa ada
di dalam Putra dan Putra menjadi Roh pemberi hayat. Inilah Roh yang dibicarakan
dalam Yohanes 7:39, “Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang
percaya kepadaNya; sebab Roh itu belum ada, karena Yesus belum dimuliakan”
(Tl.). Sekarang ketika kita memberitakan Injil mengenai Kristus Putra dan
orang-orang percaya kepada Dia dan menyeru nama-Nya, mereka tidak hanya menerima Putra, tetapi
juga Bapa dan Roh itu, karena ketiganya adalah satu. Putra datang bersama Bapa,
dan Roh itu datang tidak hanya bersama Putra tetapi sebagai realitas Putra
bersama Bapa. Kita perlu jelas bahwa Anak datang bersama Putra dan Roh itu
datang tidak hanya bersama Putra, tetapi sebagai realitas Putra. Tidak hanya
demikian, ketiganya Bapa, Putra, dan Roh itu saling huni. Inilah Allah
Tritunggal Bapa, Putra, dan Roh itu sebagai satu Allah seperti diwahyukan dalam
Alkitab.
Hari ini ketika Allah Tritunggal
mencapai kita, Dia datang sebagai Roh itu. Pergerakan Roh ini adalah pengurapan
di batin kita (1 Yoh. 2:27). Allah Tritunggal berhuni di dalam kita sebagai Roh
pemberi hayat yang majemuk dan almuhit, dan Roh ini adalah pengurapan yang
bergerak di batin kita. Kita tidak hanya mempunyai satu per tiga dari Allah
Tritunggal; yaitu, kita tidak memiliki Roh Kudus terpisah dari Putra dan Bapa.
Kita tidak boleh menganggap bahwa satu per tiga dari Allah Tritunggal ada di
dalam kita dan dua per tiga yang lain ada di surga. Seluruh Allah Tritunggal
Roh itu sebagai realitas Putra bersama Bapa berhuni di dalam kita sebagai
minyak pengurapan. Selanjutnya, Dia tidak tidur di dalam kita, melainkan hidup,
beroperasi, bergerak. Inilah pengurapan, yang adalah Allah Tritunggal sebagai
Roh yang almuhit bergerak di dalam kita untuk menjenuhi kita dengan esens
Allah. Pertama, Roh ini adalah hayat bagi kita, dan kemudian Dia menjadi segala
sesuatu kita, meliputi sifat, susunan, kebajikan, atribut, kekuatan, hikmat,
keadilan, pengudusan, penebusan, kebaikan, kerendahan hati kita.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku
1, Berita 32
No comments:
Post a Comment