Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 5:5-8
Doa baca: 1 Yoh. 5:5
Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dia yang
percaya bahwa Yesuslah Anak Allah?
Menurut 1 Yohanes 5:4, semua yang
telah dilahirkan dari Allah mengalahkan dunia. Kita telah melihat bahwa “semua”
mengacu kepada roh insani. Karena itu, yang mengalahkan dunia adalah roh insani
yang telah dilahirkan kembali. Mengenai mengalahkan dunia, kita tidak boleh
bersandar kepada kemampuan atau usaha kita. Dari pengalaman saya dapat bersaksi
bahwa kita perlu bersandar pada roh kita. Roh kita dapat mengalahkan Iblis dan
dunia, sistem si jahat. Tetapi kita sendiri tidak dapat mengalahkan dunia. Bila
kita menggunakan roh kita, tinggal di dalam roh kita, dan hidup berdasarkan roh
kita, kita akan nampak bahwa roh kita mempunyai kemampuan hayat untuk mengalahkan
semua hal negatif. Inilah sebabnya kita perlu menggunakan roh kita untuk
bersekutu dengan Tuhan dan berdoa untuk kenikmatan atas Tuhan. Kita juga perlu
menggunakan roh kita untuk menyeru nama Tuhan dan mendoabacakan firman.
Berlatih semacam ini membangkitkan kemampuan di dalam roh kita untuk
mengalahkan dunia.
Orang beriman yang mengalahkan dunia adalah
orang yang sudah dilahirkan dari Allah dan telah menerima hayat ilahi (Yoh.
1:12-13; 3:16). Hayat ilahi ini menguatkannya untuk mengalahkan dunia jahat yang
digerakkan oleh Iblis. Kepercayaan kita bahwa Yesus adalah Anak Allah, membawa kita ke dalam
satu kesatuan organik dengan Anak, yang adalah perwujudan Allah Tritunggal.
Kesatuan organik dengan Allah Tritunggal di dalam Anak inilah yang mengalahkan
dunia.
Dia, Yesus Kristus, datang sebagai
Putra Allah, supaya kita dapat dilahirkan dari Allah dan memiliki hayat ilahi
(Yoh. 10:10; 20:31). Dalam Anak-Nya, Allah memberi kita hayat kekal (1 Yoh. 5:11-13). Yesus,
Orang Nazaret, diakui sebagai Putra Allah berdasarkan air yang dilalui-Nya dalam pembaptisan-Nya (Mat. 3:16-17; Yoh.
1:31), berdasarkan darah yang dicurahkan-Nya di atas salib (Yoh. 19:31-35; Mat. 27:50-54),
juga berdasarkan Roh yang diberikan-Nya dengan tidak terbatas (Yoh. 1:32-34; 3:34). Dengan ketiga hal ini,
Allah telah mempersaksikan bahwa Yesus adalah Putra-Nya yang diberikan kepada
kita (1 Yoh. 5:7-10). Dalam Dia kita dapat menerima hayat kekal-Nya dengan percaya ke
dalam nama-Nya
(5:11-13; Yoh. 3:16, 36; 20:31). Air baptisan mengakhiri mereka dari ciptaan
lama dengan mengubur mereka; darah yang dicurahkan di atas salib menebus
orang-orang yang Allah pilih dari antara ciptaan lama; dan Roh itu, yang adalah
realitas, realitas dalam hayat (Rm. 8:2), menunaskan orang-orang yang telah
Allah tebus dari ciptaan lama, dengan melahirkan mereka kembali dengan hayat
ilahi. Dengan demikian mereka lahir dari Allah dan menjadi anak-anak-Nya (Yoh. 3:5, 15;
1:12-13) dan menempuh hidup yang mempraktekkan kebenaran (1 Yoh. 1:6),
kehendak Allah (2:17), kebenaran Allah (2:29), dan kasih Allah (3:10-11) untuk
ekspresi-Nya.
Satu Yohanes 5:6-8 mengatakan, Allah
bersaksi bahwa Yesus Kristus adalah Putra Allah. Allah mempersaksikan hal ini
dalam tiga langkah: oleh air, oleh darah, dan oleh Roh. Air mengacu kepada
baptisan Tuhan Yesus. Menurut catatan keempat kitab Injil, segera setelah Tuhan
keluar dari air, langit terbuka dan ada suara mengumumkan bahwa Dia adalah
Putra terkasih Allah. Itu adalah kesaksian Allah bahwa Yesus Kristus adalah
Anak-Nya,
kesaksian oleh air, oleh baptisan. Tiga setengah tahun kemudian, Tuhan Yesus
wafat di atas salib, mengucurkan darah-Nya. Seseorang yang berdiri dekat salib
bersaksi, setelah Tuhan wafat, bahwa Dia adalah Anak Allah. Itu adalah
kesaksian Allah dengan darah bahwa Yesus Kristus adalah Putra Allah.
Berikutnya, kita mempunyai kesaksian Roh. Dalam kebangkitan, Kristus menjadi
Roh pemberi-hayat.
No comments:
Post a Comment