Hitstat

23 December 2016

1 Yohanes - Minggu 18 Jumat



Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 5:5-8
Doa baca: 1 Yoh. 5:5
Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesuslah Anak Allah?


Menurut 1 Yohanes 5:4, semua yang telah dilahirkan dari Allah mengalahkan dunia. Kita telah melihat bahwa “semua” mengacu kepada roh insani. Karena itu, yang mengalahkan dunia adalah roh insani yang telah dilahirkan kembali. Mengenai mengalahkan dunia, kita tidak boleh bersandar kepada kemampuan atau usaha kita. Dari pengalaman saya dapat bersaksi bahwa kita perlu bersandar pada roh kita. Roh kita dapat mengalahkan Iblis dan dunia, sistem si jahat. Tetapi kita sendiri tidak dapat mengalahkan dunia. Bila kita menggunakan roh kita, tinggal di dalam roh kita, dan hidup berdasarkan roh kita, kita akan nampak bahwa roh kita mempunyai kemampuan hayat untuk mengalahkan semua hal negatif. Inilah sebabnya kita perlu menggunakan roh kita untuk bersekutu dengan Tuhan dan berdoa untuk kenikmatan atas Tuhan. Kita juga perlu menggunakan roh kita untuk menyeru nama Tuhan dan mendoabacakan firman. Berlatih semacam ini membangkitkan kemampuan di dalam roh kita untuk mengalahkan dunia.

Orang beriman yang mengalahkan dunia adalah orang yang sudah dilahirkan dari Allah dan telah menerima hayat ilahi (Yoh. 1:12-13; 3:16). Hayat ilahi ini menguatkannya untuk mengalahkan dunia jahat yang digerakkan oleh Iblis. Kepercayaan kita bahwa Yesus adalah Anak Allah, membawa kita ke dalam satu kesatuan organik dengan Anak, yang adalah perwujudan Allah Tritunggal. Kesatuan organik dengan Allah Tritunggal di dalam Anak inilah yang mengalahkan dunia.

Dia, Yesus Kristus, datang sebagai Putra Allah, supaya kita dapat dilahirkan dari Allah dan memiliki hayat ilahi (Yoh. 10:10; 20:31). Dalam Anak-Nya, Allah memberi kita hayat kekal (1 Yoh. 5:11-13). Yesus, Orang Nazaret, diakui sebagai Putra Allah berdasarkan air yang dilalui-Nya dalam pembaptisan-Nya (Mat. 3:16-17; Yoh. 1:31), berdasarkan darah yang dicurahkan-Nya di atas salib (Yoh. 19:31-35; Mat. 27:50-54), juga berdasarkan Roh yang diberikan-Nya dengan tidak terbatas (Yoh. 1:32-34; 3:34). Dengan ketiga hal ini, Allah telah mempersaksikan bahwa Yesus adalah Putra-Nya yang diberikan kepada kita (1 Yoh. 5:7-10). Dalam Dia kita dapat menerima hayat kekal-Nya dengan percaya ke dalam nama-Nya (5:11-13; Yoh. 3:16, 36; 20:31). Air baptisan mengakhiri mereka dari ciptaan lama dengan mengubur mereka; darah yang dicurahkan di atas salib menebus orang-orang yang Allah pilih dari antara ciptaan lama; dan Roh itu, yang adalah realitas, realitas dalam hayat (Rm. 8:2), menunaskan orang-orang yang telah Allah tebus dari ciptaan lama, dengan melahirkan mereka kembali dengan hayat ilahi. Dengan demikian mereka lahir dari Allah dan menjadi anak-anak-Nya (Yoh. 3:5, 15; 1:12-13) dan menempuh hidup yang mempraktekkan kebenaran (1 Yoh. 1:6), kehendak Allah (2:17), kebenaran Allah (2:29), dan kasih Allah (3:10-11) untuk ekspresi-Nya.

Satu Yohanes 5:6-8 mengatakan, Allah bersaksi bahwa Yesus Kristus adalah Putra Allah. Allah mempersaksikan hal ini dalam tiga langkah: oleh air, oleh darah, dan oleh Roh. Air mengacu kepada baptisan Tuhan Yesus. Menurut catatan keempat kitab Injil, segera setelah Tuhan keluar dari air, langit terbuka dan ada suara mengumumkan bahwa Dia adalah Putra terkasih Allah. Itu adalah kesaksian Allah bahwa Yesus Kristus adalah Anak-Nya, kesaksian oleh air, oleh baptisan. Tiga setengah tahun kemudian, Tuhan Yesus wafat di atas salib, mengucurkan darah-Nya. Seseorang yang berdiri dekat salib bersaksi, setelah Tuhan wafat, bahwa Dia adalah Anak Allah. Itu adalah kesaksian Allah dengan darah bahwa Yesus Kristus adalah Putra Allah. Berikutnya, kita mempunyai kesaksian Roh. Dalam kebangkitan, Kristus menjadi Roh pemberi-hayat.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 36

No comments: