Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 5:14-17
Doa baca: 1 Yoh. 5:14
Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu
bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut
kehendak-Nya.
Apa yang digambarkan dalam 1 Yohanes 5:14-17
mengenai permohonan pemberi hayat hanya dapat dialami oleh orang yang dalam
(berbobot) di dalam Tuhan. Dalam ayat 14 Yohanes berbicara tentang doa yang
menurut kehendak Allah. Agar dapat mengucapkan doa semacam ini, kita harus
bersatu dengan Tuhan. Jika kita secara mendalam bersatu dengan Tuhan, kita akan
tahu kehendak-Nya, dan kita juga akan tahu situasi orang yang berbuat dosa. Karena
orang ini adalah saudara kita, seseorang yang sangat akrab dengan kita di dalam
Tuhan, kita akan tahu situasinya yang sebe-narnya di hadapan Tuhan. Perkara ini
sangatlah dalam.
Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa kita
yang mempunyai hayat kekal dapat menyampaikan hayat ini kepada orang lain. Ini
berarti kita dapat menjadi satu saluran yang melaluinya hayat kekal disuplaikan
kepada orang lain. Kita dapat menjadi saluran bagi hayat kekal yang mengalir
dari kita ke dalam orang lain. Ayat 16 mengacu kepada hal ini. Dalam ayat ini
orang yang berdoa juga adalah orang yang memberi hayat kepada saudara yang berbuat
dosa. Ini menyatakan bahwa orang yang berdoa akan memberikan hayat kepada orang
yang dia doakan. Pendoa, yang tinggal di dalam Tuhan, yang bersatu dengan
Tuhan, dan yang berdoa di dalam satu roh dengan Tuhan, menjadi sarana yang
melaluinya Roh pemberi hayat Allah dapat memberi hayat kepada orang yang dia
doakan. Ini adalah satu perkara penyaluran hayat di dalam persekutuan hayat
ilahi.
Beban saya dalam berita ini adalah
menampakkan kepada Anda bahwa hayat kekal di dalam kita itu sejati dan riil. Di
satu pihak, kita dapat menikmati hayat kekal di dalam kita ini. Di pihak lain,
kita dapat menyampaikan hayat kekal ini kepada orang lain. Kita dapat menjadi
sebuah saluran bagi hayat kekal untuk mengalir keluar dari kita, atau melalui
kita, kepada orang lain. Akan tetapi, pengalaman menjadi satu saluran bagi
hayat kekal untuk mengalir keluar kepada orang lain adalah satu perkara yang
dalam. Ini tidak dapat dilakukan dengan cara yang dangkal. Jika kita ingin
menjadi satu saluran bagi hayat kekal untuk mengalir kepada orang lain, kita
harus dalam di dalam Tuhan, dan kita harus mengenal hati Tuhan dengan berada di
dalam hati Tuhan. Jika kita telah masuk ke dalam Tuhan sampai suatu tingkat,
dengan spontan kita akan mengetahui kehendak Tuhan mengenai seorang saudara yang
akrab dengan kita, yang telah berbuat dosa. Karena kita tahu kehendak Tuhan
mengenai situasi saudara itu, kita akan tahu bagaimana berdoa bagi dia.
Dalam 5:14-17 Yohanes menampakkan
kepada kita bahwa hayat kekal itu riil dan dapat kita alami dengan cara yang
mendalam. Dalam ayat-ayat ini kita nampak perlunya hidup di dalam hayat ilahi
sampai satu tingkat, sehingga kita mutlak bersatu dengan Tuhan. Kemudian ketika
kita berdoa, kita akan tahu apakah di dalam doa kita ada pengurapan. Jika ada
pengurapan, kita harus terus berdoa bagi seorang saudara menurut pengurapan.
Tetapi jika tidak ada pengurapan, kita mungkin berdoa di dalam diri kita
sendiri. Bila kita mempunyai pengalaman seperti ini, kita tahu bahwa hayat
kekal adalah sejati dan riil.
Sumber: Pelajaran-Hayat
1 Yohanes, Buku 1, Berita
38
No comments:
Post a Comment