Hitstat

27 December 2016

1 Yohanes - Minggu 19 Selasa



Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 5:15
Doa baca: 1 Yoh. 5:15
Dan jikalau kita tahu bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya.


Dalam ayat 14 Yohanes mengatakan, “Dan inilah keberanian percaya kita kepadaNya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya menurut kehendakNya.” Di sini “keberanian” mengacu kepada keberanian yang kita miliki untuk berdoa dalam persekutuan dengan Allah. Berdasarkan fakta bahwa kita telah menerima hayat kekal melalui kelahiran ilahi dengan percaya ke dalam Putra Allah, kita dapat berdoa dalam persekutuan hayat kekal, dengan mengontak Allah, dalam keberanian hati nurani yang tanpa pelanggaran (Kis. 24:16), menurut kehendakNya, kita memiliki jaminan bahwa Dia akan mendengarkan kita.

Ayat ini berbicara tentang meminta menurut kehendak Allah, bukan menurut keinginan, pilihan, atau cara kita. Tetapi bagaimana kita tahu bahwa hal yang kita minta sesuai dengan kehendakNya? Seseorang yang meminta menurut kehendak Allah adalah seseorang yang telah dilahirkan kembali, yang mempunyai hayat ilahi, dan yang berada di dalam persekutuan hayat ilahi. Seperti yang kita lihat dalam pasal 3, orang semacam ini akan mempunyai satu hati nurani yang tanpa pelanggaran. Ini berarti hatinya tidak menyalahkan dia, karena ketika dia di dalam persekutuan hayat ilahi, dia mempunyai satu hati nurani yang tanpa pelanggaran. Asalkan kita tinggal di dalam persekutuan hayat ilahi, hati nurani kita tentu saja akan tanpa pelanggaran. Kemudian kita akan dapat berdoa, meminta, menurut kehendak Allah. Dengan ini kita nampak bahwa seseorang yang berdoa di dalam persekutuan hayat ilahi benar-benar bersatu dengan Tuhan. Dengan cara inilah kita tahu kehendak Allah: dengan bersatu dengan Dia, dengan tinggal di dalam Dia, dan dengan menetap di dalam persekutuan hayat ilahi.

Doa yang menurut kehendak Allah menyatakan bahwa orang yang berdoa tinggal di dalam persekutuan hayat ilahi dan juga tinggal di dalam Tuhan sendiri. Orang beriman semacam ini bersatu dengan Tuhan. Ini memungkinkan dia mempunyai keberanian terhadap Allah. Bila kita di dalam persekutuan hayat ilahi dan hati nurani kita tanpa pelanggaran, kita mempunyai damai sejahtera dengan Allah, dan kita juga mempunyai keberanian untuk berdoa, tidak menurut perasaan kita, tetapi menurut kehendakNya. Karena kita berdoa menurut kehendakNya, Dia mendengarkan kita.

Dalam 5:15 Yohanes selanjutnya mengatakan, “Dan jikalau kita tahu bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepadaNya.” Pengetahuan ini berdasar pada fakta bahwa setelah menerima hayat ilahi, kita tinggal dalam Tuhan dan bersatu dengan Dia da-lam doa kita kepada Allah dalam namaNya (Yoh. 15:7, 16; 16:23-24). Berdasarkan fakta bahwa kita telah menerima hayat ilahi melalui kelahiran ilahi, kita dapat tinggal di dalam Tuhan dan bersatu dengan Dia di dalam doa kita. Karena kita bersatu dengan Tuhan di dalam doa, kita berdoa di dalam namaNya. Dengan ini kita tahu bahwa Dia mendengarkan kita dalam apa pun yang kita minta. Permohonan kita bukan meminta dalam diri kita menurut pikiran kita, melainkan dalam Tuhan menurut kehendak Allah. Karena itu, kita tahu bahwa kita mempunyai permintaan-permintaan yang telah kita mohon dari Dia.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 37

No comments: