Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 5:15
Doa baca: 1 Yoh. 5:15
Dan jikalau kita tahu bahwa Ia mengabulkan apa saja
yang kita minta, maka kita juga tahu bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu
yang telah kita minta kepada-Nya.
Dalam ayat 14 Yohanes mengatakan,
“Dan inilah keberanian percaya kita kepadaNya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa
kita, jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya menurut kehendakNya.” Di sini
“keberanian” mengacu kepada keberanian yang kita miliki untuk berdoa dalam
persekutuan dengan Allah. Berdasarkan fakta bahwa kita telah menerima hayat
kekal melalui kelahiran ilahi dengan percaya ke dalam Putra Allah, kita dapat
berdoa dalam persekutuan hayat kekal, dengan mengontak Allah, dalam keberanian
hati nurani yang tanpa pelanggaran (Kis. 24:16), menurut kehendakNya, kita
memiliki jaminan bahwa Dia akan mendengarkan kita.
Ayat ini berbicara tentang meminta
menurut kehendak Allah, bukan menurut keinginan, pilihan, atau cara kita.
Tetapi bagaimana kita tahu bahwa hal yang kita minta sesuai dengan kehendakNya?
Seseorang yang meminta menurut kehendak Allah adalah seseorang yang telah
dilahirkan kembali, yang mempunyai hayat ilahi, dan yang berada di dalam
persekutuan hayat ilahi. Seperti yang kita lihat dalam pasal 3, orang semacam
ini akan mempunyai satu hati nurani yang tanpa pelanggaran. Ini berarti hatinya
tidak menyalahkan dia, karena ketika dia di dalam persekutuan hayat ilahi, dia
mempunyai satu hati nurani yang tanpa pelanggaran. Asalkan kita tinggal di
dalam persekutuan hayat ilahi, hati nurani kita tentu saja akan tanpa
pelanggaran. Kemudian kita akan dapat berdoa, meminta, menurut kehendak Allah.
Dengan ini kita nampak bahwa seseorang yang berdoa di dalam persekutuan hayat
ilahi benar-benar bersatu dengan Tuhan. Dengan cara inilah kita tahu kehendak
Allah: dengan bersatu dengan Dia, dengan tinggal di dalam Dia, dan dengan
menetap di dalam persekutuan hayat ilahi.
Doa yang menurut kehendak Allah
menyatakan bahwa orang yang berdoa tinggal di dalam persekutuan hayat ilahi dan
juga tinggal di dalam Tuhan sendiri. Orang beriman semacam ini bersatu dengan
Tuhan. Ini memungkinkan dia mempunyai keberanian terhadap Allah. Bila kita di
dalam persekutuan hayat ilahi dan hati nurani kita tanpa pelanggaran, kita
mempunyai damai sejahtera dengan Allah, dan kita juga mempunyai keberanian
untuk berdoa, tidak menurut perasaan kita, tetapi menurut kehendakNya. Karena
kita berdoa menurut kehendakNya, Dia mendengarkan kita.
Dalam 5:15 Yohanes selanjutnya
mengatakan, “Dan jikalau kita tahu bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita
minta, maka kita juga tahu bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang
telah kita minta kepadaNya.” Pengetahuan ini berdasar pada fakta bahwa setelah
menerima hayat ilahi, kita tinggal dalam Tuhan dan bersatu dengan Dia da-lam
doa kita kepada Allah dalam namaNya (Yoh. 15:7, 16; 16:23-24). Berdasarkan
fakta bahwa kita telah menerima hayat ilahi melalui kelahiran ilahi, kita dapat
tinggal di dalam Tuhan dan bersatu dengan Dia di dalam doa kita. Karena kita
bersatu dengan Tuhan di dalam doa, kita berdoa di dalam namaNya. Dengan ini
kita tahu bahwa Dia mendengarkan kita dalam apa pun yang kita minta. Permohonan
kita bukan meminta dalam diri kita menurut pikiran kita, melainkan dalam Tuhan
menurut kehendak Allah. Karena itu, kita tahu bahwa kita mempunyai permintaan-permintaan
yang telah kita mohon dari Dia.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku
1, Berita 37
No comments:
Post a Comment