Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 5:16-17
Doa baca: 1 Yoh. 5:16
Kalau seseorang melihat saudara seimannya berbuat
dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah
dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka yang berbuat dosa yang
tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut: Tentang itu tidak
kukatakan bahwa ia harus berdoa.
Kita telah nampak bahwa 1 Yohanes 5:14-17
berhubungan dengan berdoa dalam persekutuan hayat kekal. Dalam persekutuan
hayat ilahi ada penanggulangan pemerintahan Allah menurut keadaan rohani
masing-masing anak-Nya. Dalam penanggulangan pemerintahan Allah, beberapa anak-Nya mungkin ditetapkan
untuk kematian jasmani dalam zaman ini karena suatu dosa, dan yang lain mungkin
ditetapkan untuk kematian jasmani karena dosa-dosa yang lain. Suatu dosa
mendatangkan maut atau tidak bergantung pada penghakiman Allah menurut
kedudukan dan keadaan masing-masing orang di dalam rumah Allah.
Meskipun kita mungkin jelas mengenai
masalah ini secara prinsip, bagaimana kita membedakan seorang saudara itu telah
berdosa yang mendatangkan maut atau tidak? Agar dapat membedakan semacam ini,
kita perlu menjadi seorang yang mutlak bersatu dengan Tuhan. Sebenarnya, hanya
Tuhan sendiri yang tahu apakah suatu dosa itu mendatangkan maut. Karena itu,
jika kita tidak bersatu dengan Tuhan, kita tidak dapat mengetahui seorang
saudara telah berdosa yang mendatangkan maut atau tidak. Akan tetapi, jika kita
bersatu dengan Tuhan secara mendalam, jika kita tinggal di dalam Tuhan, dan
jika kita satu roh dengan Dia, dengan spontan kita akan tahu suatu dosa itu
mendatangkan maut atau tidak. Kita tidak perlu mencoba untuk mengetahui masalah
itu.
Jangan mengira suatu dosa itu serius
dan mendatangkan maut dan dosa yang lain tidak serius dan tidak mendatangkan
maut. Perhatikan kasus Musa dalam Bilangan 20. Musa gusar, dan sebagai
akibatnya dia melakukan sesuatu yang tidak menurut kehendak Allah: dia memukul
batu karang dua kali. Memukul batu karang dua kali adalah melawan prinsip dasar
Allah. Batu karang melambangkan Kristus, dan Allah tidak mau Kristus dipukul
dua kali. Kali pertama Musa memukul batu karang menurut firman Allah (Kel.
17:1-6). Tetapi kali kedua Musa memukul batu karang tidak menurut firman Allah.
Allah menyuruh Musa berbicara kepada batu karang itu. Tetapi, karena gusar,
Musa memukulnya dua kali. Karena kesalahan itu, Musa, meskipun dia sangat akrab
dengan Allah, tidak diperkenankan masuk ke dalam tanah permai, “Tetapi TUHAN
berfirman kepada Musa dan Harun: ‘Karena kamu tidak percaya kepadaKu dan tidak
menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa
jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka’” (Bil. 20:12).
Menurut Ulangan 32:48-52, Tuhan menyuruh Musa naik ke gunung dan mati karena
dia dan Harun telah berdosa melawan Tuhan “di tengah-tengah orang Israel, dekat
mata air Meriba di Kadesy di padang gurun Zin, dan oleh sebab kamu tidak
menghormati kekudusan-Ku di tengah-tengah orang Israel” (ayat 51). Kita mungkin mengira bahwa
Musa hanya membuat kesalahan kecil. Tetapi menurut penanggulangan pemerintahan
Allah, ini adalah satu dosa yang mendatangkan maut. Kasus Musa melukiskan fakta
bahwa di dalam diri kita sendiri, kita tidak bersyarat atau tidak dapat
membedakan dosa macam apakah yang mendatangkan maut. Kita dapat mempunyai
pembedaan semacam ini bila kita mutlak bersatu dengan Tuhan.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku
1, Berita 38
No comments:
Post a Comment