Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 4:1-2
Doa baca: 1 Yoh. 4:1
Saudara-saudaraku yang terkasih, janganlah percaya
kepada setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah;
sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.
Satu Yohanes
4:1 dengan jelas menyuruh kita menguji, membedakan
roh-roh. Kita tidak boleh mengira bahwa suatu ajaran hanya berasal dari si
pengajar. Tidak, setiap pengajaran, benar atau salah, berasal dari satu roh.
Karena ada ajaran yang berbeda, tentu ada roh yang berbeda. Sebab itu, kita
perlu menguji roh-roh untuk melihat apakah mereka bersumber dari Allah, apakah
mereka berasal dari Allah. Dalam ayat 2 Yohanes mengatakan bahwa setiap roh
yang mengakui bahwa Yesus Kristus telah datang dalam daging berasal dari Allah.
Tetapi dalam ayat 3 dia mengatakan bahwa setiap roh yang tidak mengakui Yesus,
tidak berasal dari Allah, karena ini adalah roh antikristus.
Ungkapan “setiap roh” dalam ayat 2
dan 3 dan “roh-roh” dalam ayat 1 mengacu kepada roh nabi-nabi (1 Kor. 14:32)
yang digerakkan oleh Roh Kebenaran, atau roh nabi-nabi palsu yang digerakkan
oleh penyesat. Setiap nabi, entah seorang nabi sejati atau nabi palsu,
mempunyai rohnya sendiri. Bila seorang nabi sejati berbicara, pada rohnya ada gerakan
dari Roh Allah. Tetapi bila seorang nabi palsu berbicara, rohnya digerakkan
oleh roh yang lain, oleh roh penyesat. Sebab itu, kita perlu membedakan roh-roh
dengan menguji mereka untuk melihat apakah mereka berasal dari Allah.
Menurut 1 Yohanes 4:2, pembedaan
roh-roh berdasar pada apakah roh itu mengakui Yesus Kristus telah datang dalam
daging. Karena roh dari seorang nabi sejati digerakkan oleh Roh Kudus
kebenaran, roh ini akan mengakui keterkandungan ilahi Yesus dan mengakui bahwa
Dia dilahirkan sebagai Putra Allah. Setiap roh semacam ini pasti berasal dari
Allah.
Setiap orang yang menyangkal Yesus
Kristus telah datang dalam daging menyangkal Dia dikandung dari Roh Kudus.
Tidak hanya demikian, setiap orang yang menolak Yesus Kristus datang dalam daging
menolak keinsanian-Nya dan kehidupan insani-Nya. Orang semacam ini juga menolak penebusan Kristus. Jika Kristus
tidak menjadi seorang manusia sejati, Dia tidak dapat mempunyai darah manusia
untuk dialirkan bagi penebusan umat manusia. Jika Dia tidak menjadi daging
melalui dikandung dari Roh Kudus dalam rahim perawan Maria, Dia tidak mungkin
menjadi Pengganti kita disalib untuk memikul penghakiman kita di hadapan Allah.
Karena itu, menyangkal Yesus Kristus telah datang dalam daging adalah
menyangkal keterkandungan kudus-Nya, inkarnasi-Nya, kelahiran-Nya, keinsanian-Nya, kehidupan insani-Nya, dan juga penebusan-Nya. Perjanjian Baru menekankan dengan jelas bahwa penebusan Kristus
dirampungkan dalam tubuh insani-Nya dan oleh pengucuran darah-Nya.
Menyangkal bahwa Yesus Kristus telah
datang dalam daging adalah satu bidah yang besar. Ajaran bidah ini membuat
orang tidak bisa mempunyai kenikmatan atas Trinitas. Menurut wahyu Trinitas
dalam Perjanjian Baru, Putra datang dalam daging bersama Bapa dan dalam nama
Bapa. Putra disalibkan, dan dalam kebangkitan Dia menjadi Roh pemberi hayat.
Karena itu, kita mempunyai Roh itu sebagai realitas Putra bersama Bapa. Ini
meliputi inkarnasi, kehidupan insani, penebusan oleh pengucuran darah insani,
mati dalam tubuh insani, penguburan, dan kebangkitan. Semua ini adalah
komponen, unsur penyusun dari kenikmatan kita atas Allah Tritunggal. Ini
sepenuhnya menghapus kenikmatan terhadap Trinitas ilahi yang sejati.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku
1, Berita 33
No comments:
Post a Comment