Pembacaan Alkitab: Why. 16:13-21
Doa baca: Why. 16:15
Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah
dia, yang berjaga-jaga dan memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan
dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya.
Pada akhir
kesusahan besar, ada tiga roh najis akan keluar dari mulut Iblis, Antikristus,
dan nabi palsu, lalu menggerakkan raja-raja seluruh bumi untuk mengumpulkan
pasukan mereka (ayat 13-14) -- termasuk dua ratus juta pasukan berkuda yang
dikatakan dalam 9:14-16, -- berperang di Harmagedon. Perang itu adalah perang
terakhir di antara umat manusia sebelum Kerajaan Seribu Tahun. Dalam perang
itu, Iblis bermaksud memusnahkan negara Israel (Za. 14:12) dan berperang
melawan Kristus bersama pasukan-Nya. Untuk itu Iblis akan memperalat semua manusia
yang memberontak (17:12-14; 19:11-19). Kristus dan para pemenang pilihan-Nya
akan mengalahkan dan memusnahkan mereka semua (19:20-21; Mi. 4:11-13; Zef. 3:8;
Za. 14:3, 12-15; 12:4, 9), dan akan menyelamatkan negara Israel (Za. 12:3-8;
14:4-5; Yl. 3:14-17). Itulah penginjakan gilingan anggur yang tercatat dalam
14:17-20, Yesaya 63:1-6, dan Yoel 3:9-13.
Di antara
cawan keenam dan cawan ketujuh, Tuhan memberikan peringatan tentang
kedatangan-Nya (ay. 15). Menurut konteksnya, perkataan dalam ayat
15 tentu diucapkan oleh Tuhan pada akhir kesusahan besar, sebelum perang
Harmagedon. Hal ini membuktikan bahwa pada saat itu masih ada kaum beriman
tertinggal di bumi (yaitu kaum beriman mayoritas yang hidup dan tersisa). Bagi
mereka, penampakan diri Tuhan saat Dia datang kembali tetap seperti pencuri,
yaitu pada waktu yang tidak diketahui oleh mereka.
Ketika cawan ketujuh ditumpahkan ke
angkasa, terdengar suatu suara "yang nyaring dari takhta itu, katanya,
'Sudah terlaksana'" (ayat
17). Ini berarti segala sesuatu untuk penghakiman dan untuk ekspresi Allah,
yaitu kesaksian Allah, telah digenapkan. Segera setelah kata-kata ini
diucapkan, maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, serta terjadilah
gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi (ayat 18). Gempa bumi itu,
sama seperti gempa dalam 11:19, akan membuat kota besar, Yerusalem, terbelah
menjadi tiga bagian dan kota-kota bangsa-bangsa akan runtuh (ayat 19). Karena
Yerusalem dalam hal kejahatan akan sama dengan Sodom kuno itu, maka Allah akan
menghakiminya dengan gempa bumi ini.
Ayat 19
mengatakan, "Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar
itu untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman
murka-Nya." Babel yang agamawi, yang penuh misteri,
dalam 14:8 telah dimusnahkan pada awal kesusahan besar; sebab itu, Babel besar
di sini, yang dimusnahkan segera setelah perang Harmagedon pada akhir kesusahan
besar, pasti adalah Babel yang materi, yaitu Kota Roma. Babel besar dalam 14:8
serupa dengan Babel dalam pasal 17, sedangkan Babel dalam ayat ini serupa
dengan Babel dalam pasal 18. Sketsa kedua Babel itu tercatat dalam 14:8 dan
16:19; rinciannya tercatat dalam pasal 17 dan 18.
Ayat 20 mengatakan, "Semua pulau
hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung." Ayat 21 menyimpulkan dengan berkata, "Hujan es besar, masing-masing seberat
satu talenta, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah
karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat."
Di tengah-tengah hujan es yang dahsyat itu, orang-orang dalam kekaisaran
Antikristus tetap akan menghujat Allah. Ini membuktikan mereka itu tidak
mempunyai niat untuk bertobat, sebaliknya, malah lebih senang menentang Allah
habis-habisan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 3, Berita 50
No comments:
Post a Comment