Pembacaan Alkitab: Why. 19:1-10
Doa baca: Why. 19:7
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan
memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya
telah siap sedia.
Setelah Allah menghakimi semua perkara
negatif yang tercantum dalam pasal 16, 17 dan 18, tibalah pernikahan dan pesta
nikah Anak Domba (19:5-10). Konsepsi ini bukan konsepi agamawi. Siapa yang
pernah berpikir bahwa Penebus juga perlu menikah. Yohanes Pembaptis menyebut Kristus sebagai Mempelai Laki-laki
(Yoh. 3:29). Injil Yohanes jelas mewahyukan Kristus sebagai Mempelai Laki-laki
yang datang untuk mempersunting mempelai perempuan-Nya. Tujuan Kristus bukanlah
menghapus dosa, melainkan ingin mendapatkan mempelai perempuan. Dalam Kitab
Wahyu yang juga ditulis oleh Rasul Yohanes, kita nampak bahwa Kristus, Penebus
kita, adalah Anak Domba, juga Mempelai Laki-laki yang akan datang. Jadi, kalau
Dia adalah Mempelai Laki-laki, Dia pasti menikah.
Pernikahan Anak Domba akan merupakan
pernikahan universal yaitu pernikahan Penebus dengan orang tebusan-Nya. Pada
akhir Alkitab kita nampak sebuah kota, yaitu Yerusalem Baru. Kota ini adalah
istri (21:2, 9-10) dan Allah Penebus adalah Suaminya. Posisi kita adalah
mempelai perempuan dan posisi Kristus yang akan datang adalah Mempelai
Laki-laki. Di bumi, kita dipersiapkan menjadi mempelai perempuan untuk
menyambut Dia. Di takhta, di langit ketiga, Dia dipersiapkan menjadi Mempelai
Laki-laki untuk menjemput kita. Jadi, Dia datang sebagai Mempelai Laki-laki,
dan kita pergi sebagai mempelai perempuan. Pertemuan antara Mempelai Laki-laki
dengan mempelai perempuan ini bukan terjadi di surga atau di bumi, melainkan di
angkasa. Ketika kita bertemu dengan Dia di angkasa, kita akan menikah.
Pernikahan Anak Domba akan berlangsung sesudah Babel besar
dibinasakan (19:1-4). Di alam semesta ini tidak hanya ada seorang mempelai
perempuan yang murni dan suci, tetapi juga ada yang palsu yaitu pelacur besar.
Bahkan sebagian dari mempelai perempuan ada yang ditawan oleh pelacur itu dan
terlibat dengannya. Situasi hari ini sangatlah ruwet. Alkitab menghakimi
pelacur itu, dan kita juga menghakiminya, tetapi di dalam pelacur itu terlibat
banyak orang Kristen yang sejati. Banyak di antara mereka lebih rajin mencari
Tuhan daripada mereka yang di denominasi. Karena situasinya begitu kacau, visi
kita harus jelas. Kita harus tahu, di mana seharusnya kita berada dan jangan
melibatkan diri kita dengan yang tiruan yaitu pelacur itu.
Kita hidup di hari-hari yang kompleks dan kacau. Mempelai
perempuan dan tiruannya ada di sini. Kelihatannya pelacur itu lebih unggul
daripada mempelai perempuan. Mempelai perempuan seperti sebatang rumput kecil,
dan pelacur itu seperti sebatang pohon besar (Mat. 13:31-32). Kalau Anda hanya
melihat penampilan luarnya, Anda pasti disesatkan dan diselewengkan. Kebanyakan
orang Kristen sulit membedakan kedua hal itu. Penampilan luar keduanya itu
sama, yaitu emas, mutiara dan permata. Mereka sama-sama mempunyai sesuatu yang
berasal dari Allah, sesuatu dari Kristus, dan sesuatu dari Alkitab. Tetapi
dalam pemulihan Tuhan hari ini, visi ini jelas, dan terang juga cemerlang.
Terang ini dapat menyingkapkan dan membedakan. Bersandarkan terang dalam
pemulihan Tuhan kita tahu apa yang sejati dan apa yang palsu, kita tahu apa itu
mempelai perempuan dan apa itu pelacur, dan kita dengan mudah dapat membedakan
yang satu dengan yang lain. Haleluya! Kita dalam mempelai perempuan, dan tidak
ada sangkut-pautnya dengan pelacur itu! Pula kita tahu, suatu hari Tuhan akan
turun tangan menghakimi pelacur itu. Sebab itu, pernikahan Tuhan akan
berlangsung setelah pelacur itu dibinasakan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 54
No comments:
Post a Comment