Hitstat

14 August 2017

Wahyu - Minggu 28 Senin



Pembacaan Alkitab: Why. 19:1-10
Doa baca: Why. 19:7
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.


Setelah Allah menghakimi semua perkara negatif yang tercantum dalam pasal 16, 17 dan 18, tibalah pernikahan dan pesta nikah Anak Domba (19:5-10). Konsepsi ini bukan konsepi agamawi. Siapa yang pernah berpikir bahwa Penebus juga perlu menikah. Yohanes Pembaptis menyebut Kristus sebagai Mempelai Laki-laki (Yoh. 3:29). Injil Yohanes jelas mewahyukan Kristus sebagai Mempelai Laki-laki yang datang untuk mempersunting mempelai perempuan-Nya. Tujuan Kristus bukanlah menghapus dosa, melainkan ingin mendapatkan mempelai perempuan. Dalam Kitab Wahyu yang juga ditulis oleh Rasul Yohanes, kita nampak bahwa Kristus, Penebus kita, adalah Anak Domba, juga Mempelai Laki-laki yang akan datang. Jadi, kalau Dia adalah Mempelai Laki-laki, Dia pasti menikah.

Pernikahan Anak Domba akan merupakan pernikahan universal yaitu pernikahan Penebus dengan orang tebusan-Nya. Pada akhir Alkitab kita nampak sebuah kota, yaitu Yerusalem Baru. Kota ini adalah istri (21:2, 9-10) dan Allah Penebus adalah Suaminya. Posisi kita adalah mempelai perempuan dan posisi Kristus yang akan datang adalah Mempelai Laki-laki. Di bumi, kita dipersiapkan menjadi mempelai perempuan untuk menyambut Dia. Di takhta, di langit ketiga, Dia dipersiapkan menjadi Mempelai Laki-laki untuk menjemput kita. Jadi, Dia datang sebagai Mempelai Laki-laki, dan kita pergi sebagai mempelai perempuan. Pertemuan antara Mempelai Laki-laki dengan mempelai perempuan ini bukan terjadi di surga atau di bumi, melainkan di angkasa. Ketika kita bertemu dengan Dia di angkasa, kita akan menikah.

Pernikahan Anak Domba akan berlangsung sesudah Babel besar dibinasakan (19:1-4). Di alam semesta ini tidak hanya ada seorang mempelai perempuan yang murni dan suci, tetapi juga ada yang palsu yaitu pelacur besar. Bahkan sebagian dari mempelai perempuan ada yang ditawan oleh pelacur itu dan terlibat dengannya. Situasi hari ini sangatlah ruwet. Alkitab menghakimi pelacur itu, dan kita juga menghakiminya, tetapi di dalam pelacur itu terlibat banyak orang Kristen yang sejati. Banyak di antara mereka lebih rajin mencari Tuhan daripada mereka yang di denominasi. Karena situasinya begitu kacau, visi kita harus jelas. Kita harus tahu, di mana seharusnya kita berada dan jangan melibatkan diri kita dengan yang tiruan yaitu pelacur itu.

Kita hidup di hari-hari yang kompleks dan kacau. Mempelai perempuan dan tiruannya ada di sini. Kelihatannya pelacur itu lebih unggul daripada mempelai perempuan. Mempelai perempuan seperti sebatang rumput kecil, dan pelacur itu seperti sebatang pohon besar (Mat. 13:31-32). Kalau Anda hanya melihat penampilan luarnya, Anda pasti disesatkan dan diselewengkan. Kebanyakan orang Kristen sulit membedakan kedua hal itu. Penampilan luar keduanya itu sama, yaitu emas, mutiara dan permata. Mereka sama-sama mempunyai sesuatu yang berasal dari Allah, sesuatu dari Kristus, dan sesuatu dari Alkitab. Tetapi dalam pemulihan Tuhan hari ini, visi ini jelas, dan terang juga cemerlang. Terang ini dapat menyingkapkan dan membedakan. Bersandarkan terang dalam pemulihan Tuhan kita tahu apa yang sejati dan apa yang palsu, kita tahu apa itu mempelai perempuan dan apa itu pelacur, dan kita dengan mudah dapat membedakan yang satu dengan yang lain. Haleluya! Kita dalam mempelai perempuan, dan tidak ada sangkut-pautnya dengan pelacur itu! Pula kita tahu, suatu hari Tuhan akan turun tangan menghakimi pelacur itu. Sebab itu, pernikahan Tuhan akan berlangsung setelah pelacur itu dibinasakan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 54

No comments: