Hitstat

15 August 2017

Wahyu - Minggu 28 Selasa



Pembacaan Alkitab: Why. 19:1-10
Doa baca: Why. 19:8
Kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)


Pernikahan Anak Domba akan terjadi setelah pengangkatan sebagian besar orang beriman (1 Tes. 4:15-17). Pengangkatan ada beberapa macam: pengangkatan buah bungar, pengangkatan anak laki-laki, pengangkatan pemenang di atas lautan kaca, pengangkatan dua orang saksi, pengangkatan sebagian besar orang beriman, pengangkatan yang tersisa. Pernikahan Anak Domba akan terjadi setelah pengangkatan tersebut.

Pernikahan Anak Domba juga akan terjadi setelah penghakiman di atas takhta penghakiman Kristus (2 Kor. 5:10). Setelah pengangkatan dan sebelum pernikahan, akan ada penghakiman di takhta penghakiman Kristus untuk memutuskan orang kudus mana yang layak menghadiri pesta nikah. Seandainya Anda memperoleh pahala di depan takhta penghakiman Kristus, Anda akan mempunyai bagian dalam pesta nikah. Kalau Anda tidak mendapat pahala, sebaliknya dicela oleh Tuhan, Anda tidak akan binasa tetapi akan menderita kerugian (1 Kor. 3:15).

Dalam ayat 5-7 tercantum puji-pujian orang banyak. Himpunan besar orang banyak yang telah beroleh selamat bersukacita dan memuji-muji dengan haleluya (ay. 1, 3, 6), dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk hidup juga memuji Allah bersama mereka (ay. 4). Pujian itu seperti desau air bah (ay. 6), terus berlanjut tiada henti; juga seperti deru guruh yang hebat, menyatakan kewibawaan.

Sekarang kita melihat perkara yang amat penting, yaitu kesiapan mempelai perempuan (ay. 7). Kesiapan mempelai perempuan tergantung pada kematangan hayat para pemenang. Selain itu, pemenang bukanlah individu-individu yang terpisah, melainkan pengantin perempuan korporat. Untuk aspek ini, diperlukan pembangunan. Mereka bukan hanya matang atas hayat, lebih-lebih terbangun bersama menjadi satu pengantin perempuan.

Berdasarkan wahyu seluruh Alkitab, kita yang beroleh selamat memerlukan dua pakaian: satu pakaian untuk keselamatan, yang satu lagi untuk pahala kita. Untuk keselamatan kita, kita perlu pakaian untuk menutupi kita. Pakaian ini adalah jubah yang dikenakan pada anak hilang yang diuraikan dalam Lukas 15. Kita semua telah mempunyai jubah ini, pakaian pertama, yaitu Kristus sebagai kebenaran kita, sehingga kita dapat berdiri di depan Allah yang adil. Namun kita masih memerlukan pakaian yang kedua, yaitu pakaian pesta yang dikatakan dalam Matius 22:11-12. Pakaian ini bukan untuk karunia keselamatan kita, melainkan untuk pahala kita, yang melayakkan kita menghadiri pesta nikah Anak Allah. Pakaian kedua adalah Roh Kudus di dalam diri kita. Jubah ini sebenarnya adalah Kristus yang berdasarkan dia kita hidup dan yang kita ekspresikan. Ini adalah Kristus yang terekspresi melalui kehidupan kita sehari-hari. Inilah yang disebut perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus dalam Wahyu 19:8.

Wahyu 3:4-5, 18 juga menyinggung tentang pakaian kedua. Dalam 3:4-5 Tuhan memberi tahu gereja di Sardis, "Ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih." Pakaian di sini adalah untuk pesta nikah. Dalam 3:18 Tuhan menyuruh gereja di Laodikia membeli dari Dia "pakaian putih". Jadi, Kitab Wahyu menekankan pakaian kedua. Kalau kita tidak mempunyai pakaian ini, kita tidak akan dapat menghadiri pesta nikah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 54

No comments: