Hitstat

31 August 2017

Wahyu - Minggu 30 Kamis

Pembacaan Alkitab: Why. 21:9-27
Doa baca: Why. 21:10
Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar dan tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari surga, dari Allah.


Pertama-tama, kita perlu mengetahui jalan untuk melihat visi Yerusalem Baru. Seorang dari ketujuh malaikat yang melaksanakan ketujuh malapetaka terakhir menunjukkan Yerusalem Baru kepada Yohanes (ayat 9). Ini menandakan penghakiman ketujuh cawan itu adalah untuk Yerusalem Baru.

Jika kita ingin melihat visi Yerusalem Baru, kita harus di dalam roh (ay. 10). Supaya dapat melihat sesuatu, kita perlu kedudukan yang benar dengan sudut yang tepat, dan juga kemampuan untuk melihat. Sebelum Yohanes melihat tujuh kaki dian emas, dia mendengar satu suara yang nyaring dan dia berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadanya (1:10, 12). Bila kita mempunyai posisi yang tepat dengan sudut yang benar dan kemampuan untuk melihat, kita dapat melihat visi tentang tujuh kaki pelita emas. Inilah keadaan Yohanes di pulau Patmos. Karena dia berada pada posisi yang tepat dan karena dia berada di dalam roh, maka dia melihat tujuh kaki pelita emas, begitu dia berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadanya itu.

Prinsipnya sama dengan melihat Yerusalem Baru. Dalam 21:10 Yohanes memberi tahu kita bahwa seorang malaikat membawanya pergi ketika ia berada di dalam roh. Frase "di dalam roh" digunakan empat kali dalam Kitab Wahyu (1:10; 4:2; 17:3; 21:10). Setiap kali frase ini digunakan, ia menerangkan salah satu dari empat visi utama yang menyusun kitab ini. Visi-visi ini adalah visi gereja, visi penghakiman atas dunia, visi Babilon besar, dan visi Yerusalem Baru. Empat visi ini adalah dua grup. Gereja dan dunia adalah grup pertama, Babilon besar dan Yerusalem Baru adalah yang kedua. Dunia bertentangan dengan gereja, dan Babilon besar bertentangan dengan Yerusalem Baru. Seluruh Kitab Wahyu tersusun dari gereja, dunia, Babilon, dan Yerusalem Baru. Di dalam roh, Yohanes melihat gereja-gereja; di dalam roh, dia melihat nasib dunia; di dalam roh, dia melihat Babilon besar; dan di dalam roh, dia melihat Yerusalem Baru.

Jika Anda ingin melihat visi-visi ini, Anda harus di dalam roh. Jangan melatih pikiran Anda untuk berpikir tentang situasi. Sebaliknya, berpalinglah ke roh dan tinggallah di sana. Jika kita berpaling ke roh kita dan tinggal tetap di sana, menyeru nama Tuhan Yesus, kita akan dengan jelas melihat tujuh kaki pelita dan fakta bahwa seluruh dunia berada di bawah penghakiman Allah. Semakin lama kita tinggal di dalam roh bersekutu dengan Tuhan, kita akan semakin jelas mengenai situasi dunia. Selanjutnya, kita dapat melihat pelacur itu dan tahu bahwa nasibnya adalah untuk dimusnahkan. Mungkin kita tidak dapat mengerti keseluruhannya atau tidak dapat menerangkannya kepada orang lain, namun kita sendiri telah melihatnya. Kita juga dapat melihat Yerusalem Baru, beserta semua rinciannya, seperti dua belas pintu gerbang dan jalan emas.

Keperluan kita hari ini adalah visi, bukan pengertian. Menurut Kitab Wahyu, Rasul Yohanes melihat banyak hal, termasuk Yerusalem Baru. Jadi, Kitab Wahyu yang ditulisnya ini adalah sebuah gambaran dan pengumuman tentang apa yang dilihatnya. Yohanes mengelilingi alam semesta. Setelah perjalanannya, dia seolah-olah berkata, "Oh, aku telah melihat Iblis dilemparkan ke dalam lautan api dan aku telah melihat Yerusalem Baru!" Kita semua perlu kembali ke dalam roh kita dan melakukan perjalanan keliling semacam itu.



Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 59

No comments: