Hitstat

30 August 2017

Wahyu - Minggu 30 Rabu

Pembacaan Alkitab: Why. 21:1-8
Doa baca: Why. 21:3
Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata, “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Allah sendiri akan menyertai mereka, dan menjadi Allah mereka.”


Langit baru dan bumi baru akan tinggal tetap di hadapan Allah yang kekal, yaitu tinggal tetap selamanya (Yes. 66:22). Tinggal tetap selamanya berarti tinggal tetap sampai kekal. Kebenaran akan berhuni di dalam langit baru dan bumi baru (2 Ptr. 3:13). Ini berarti segala sesuatu akan menjadi tepat, wajar, dan cocok. Di sana tidak akan ada lagi perselisihan.

Yerusalem Baru akan turun ke bumi baru. Setelah semua orang kudus tebusan Allah diangkat ke surga, mereka akan membentuk Yerusalem Baru, yang turun dari surga, dari Allah. Ini menunjukkan bahwa tempat kediaman kita yang kekal bukanlah surga, melainkan Yerusalem Baru di bumi yang baru. Yerusalem Baru akan turun sebagai mempelai perempuan Kristus. Ini menunjukkan bahwa Yerusalem Baru bukanlah satu kota materi, melainkan satu persona yang korporat, mempelai perempuan. Kota ini juga adalah kemah Allah untuk didiami Allah bersama manusia (ayat 3). Terhadap Kristus, dia adalah pengantin perempuan untuk memuaskan diri-Nya. Terhadap Allah, dia adalah kemah tempat kediaman-Nya dan melaluinya Dia dapat mengekspresikan diri-Nya.

Dalam langit baru dan bumi baru tidak ada lagi air mata, maut, perkabungan, ratap tangis, dan dukacita (ay. 4). Dalam langit baru dan bumi baru akan penuh kepuasan dan perhentian, tidak ada lagi hal-hal yang menyebabkan tangisan. Karena maut akan sepenuhnya tertelan oleh hayat (1 Kor. 15:54) dan akan dilemparkan ke dalam lautan api (20:14), maka dalam langit baru dan bumi baru tidak akan ada lagi maut. Maut akan dilemparkan ke dalam "tong sampah", lautan api, dan unsur-unsur maut -- perkabungan, ratap tangis, dan dukacita -- akan dilenyapkan.

Anak-anak Allah akan berbagian dalam semua kenikmatan Yerusalem Baru, khususnya kenikmatan air hayat (ayat 6). Banyak orang Kristen telah mencampurkan kenikmatan bangsa-bangsa dengan kenikmatan kaum saleh. Bangsa-bangsa akan menikmati berkat yang umum, tetapi kaum saleh akan mempunyai satu kenikmatan yang khusus. Yang utama, kita akan menikmati suplai hayat dari air hayat (22:1). Selanjutnya, di dalam Yerusalem Baru kita akan melayani Allah dan Anak Domba di dalam hadirat-Nya sampai kekal (22:3-4). Inilah satu dari berkat-berkat umat tebusan Allah di dalam kekekalan. Pada saat yang sama, kita akan memerintah sampai selamanya (22:5). Kita akan menjadi raja-raja tidak hanya selama seribu tahun; kita akan menjadi raja-raja sampai kekal. Semua orang saleh akan dimatangkan, disempurnakan dan dilayakkan menikmati Yerusalem Baru yang kekal.

Dalam langit lama dan bumi lama ada lautan air yang menampung akibat penghakiman Allah, sedangkan dalam langit baru dan bumi baru akan ada lautan api untuk menggantikan laut. Setelah dihakimi oleh Allah, semua hal negatif dan najis akan dibuang ke dalam lautan api, mengalami kematian kedua, menderita oleh pembakaran api dan belerang sampai selama-lamanya (14:10-11). Menurut 22:15, lautan api itu berada di luar Yerusalem Baru, seperti Tofet, tempat untuk hal-hal yang najis (Yer. 19:11-13) ada di luar Yerusalem yang lama (2 Raj. 23:10; Yes. 30:33). Lautan api jauh lebih terbatas daripada lautan air.



Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 58

No comments: