Pembacaan
Alkitab: Why. 21:1-8
Doa baca: Why. 21:3
Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu
berkata, “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan
tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Allah
sendiri akan menyertai mereka, dan menjadi Allah mereka.”
Langit baru dan bumi baru akan tinggal tetap di
hadapan Allah yang kekal, yaitu tinggal tetap selamanya (Yes. 66:22). Tinggal
tetap selamanya berarti tinggal tetap sampai kekal. Kebenaran akan berhuni di dalam langit baru dan bumi
baru (2 Ptr. 3:13). Ini berarti segala sesuatu akan menjadi tepat, wajar, dan
cocok. Di sana tidak akan ada lagi perselisihan.
Yerusalem Baru akan turun ke bumi baru. Setelah
semua orang kudus tebusan Allah diangkat ke surga, mereka akan membentuk
Yerusalem Baru, yang turun dari surga, dari Allah. Ini menunjukkan bahwa tempat
kediaman kita yang kekal bukanlah surga, melainkan Yerusalem Baru di bumi yang
baru. Yerusalem Baru akan turun sebagai mempelai perempuan Kristus. Ini
menunjukkan bahwa Yerusalem Baru bukanlah satu kota materi, melainkan satu
persona yang korporat, mempelai perempuan. Kota ini juga adalah kemah Allah
untuk didiami Allah bersama manusia (ayat 3). Terhadap Kristus, dia adalah
pengantin perempuan untuk memuaskan diri-Nya. Terhadap Allah, dia adalah kemah
tempat kediaman-Nya dan melaluinya Dia dapat mengekspresikan diri-Nya.
Dalam langit baru dan bumi baru tidak ada lagi air
mata, maut, perkabungan, ratap tangis, dan dukacita (ay. 4). Dalam langit baru
dan bumi baru akan penuh kepuasan dan perhentian, tidak ada lagi hal-hal yang
menyebabkan tangisan. Karena maut akan sepenuhnya tertelan oleh hayat (1 Kor.
15:54) dan akan dilemparkan ke dalam lautan api (20:14), maka dalam langit baru
dan bumi baru tidak akan ada lagi maut. Maut akan dilemparkan ke dalam
"tong sampah", lautan api, dan unsur-unsur maut -- perkabungan, ratap
tangis, dan dukacita -- akan dilenyapkan.
Anak-anak
Allah akan berbagian dalam semua kenikmatan Yerusalem Baru, khususnya
kenikmatan air hayat (ayat 6). Banyak orang Kristen telah mencampurkan
kenikmatan bangsa-bangsa dengan kenikmatan kaum saleh. Bangsa-bangsa akan
menikmati berkat yang umum, tetapi kaum saleh akan mempunyai satu kenikmatan
yang khusus. Yang utama, kita akan menikmati suplai hayat dari air hayat
(22:1). Selanjutnya, di dalam Yerusalem Baru kita akan melayani Allah dan Anak
Domba di dalam hadirat-Nya sampai kekal (22:3-4). Inilah satu dari
berkat-berkat umat tebusan Allah di dalam kekekalan. Pada saat yang sama, kita
akan memerintah sampai selamanya (22:5). Kita akan menjadi raja-raja tidak
hanya selama seribu tahun; kita akan menjadi raja-raja sampai kekal. Semua
orang saleh akan dimatangkan, disempurnakan dan dilayakkan menikmati Yerusalem
Baru yang kekal.
Dalam
langit lama dan bumi lama ada lautan air yang menampung akibat penghakiman
Allah, sedangkan dalam langit baru dan bumi baru akan ada lautan api untuk
menggantikan laut. Setelah dihakimi oleh Allah, semua hal negatif dan najis
akan dibuang ke dalam lautan api, mengalami kematian kedua, menderita oleh
pembakaran api dan belerang sampai selama-lamanya (14:10-11). Menurut 22:15,
lautan api itu berada di luar Yerusalem Baru, seperti Tofet, tempat untuk
hal-hal yang najis (Yer. 19:11-13) ada di luar Yerusalem yang lama (2 Raj.
23:10; Yes. 30:33). Lautan api jauh lebih terbatas daripada lautan air.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu,
Buku 4, Berita 58
No comments:
Post a Comment