Pembacaan
Alkitab: Why. 20:1-6
Doa baca: Why. 20:6
Berbahagia dan kuduslah orang yang mendapat bagian
dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas
mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan
memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia selama seribu tahun.
Mengenai orang yang berbagian dalam kebangkitan
yang pertama, ayat 6 mengatakan, "Kematian yang kedua tidak berkuasa
lagi atas mereka." Lautan
api disebut kematian yang kedua (20:14). Kita telah nampak bahwa Iblis berguna
di dalam tangan Allah. Demikian juga, maut adalah sesuatu yang berguna bagi
Dia. Segala keadaan yang negatif berhubungan dengan maut. Contohnya kelemahan.
Ketika maut hendak mengunjungi seseorang, ia tidak datang secara langsung.
Sebaliknya, mula-mula ia datang dalam bentuk kelemahan. Kelemahan diikuti
penyakit, dan penyakit diikuti oleh kematian. Selain itu, semua masalah dan
kesukaran yang kita hadapi dalam hidup juga milik maut. Ketika para pemenang
masuk ke dalam Kerajaan Seribu Tahun bagian atas untuk meraja bersama Kristus,
mereka tidak memiliki kelemahan, penyakit, masalah, dan kesukaran. Dengan kata
lain, mereka tidak lagi diganggu oleh kematian.
Kematian
sebelum kebangkitan adalah kematian yang pertama, dan kematian setelah
kebangkitan adalah kematian yang kedua. Kematian yang kedua, lautan api,
mengacu kepada kematian setelah kebangkitan. Pada kematian yang pertama, roh
dan jiwa meninggalkan tubuh, tubuh dikubur, dan roh dan jiwa menuju ke alam
maut -- roh dan jiwa kaum beriman ke bagian yang menyenangkan di alam maut; roh
dan jiwa orang yang tidak percaya ke bagian yang sengsara. Tuhan Yesus akan
memutuskan siapa di antara orang-orang yang telah mati itu akan dibangkitkan
sebelum Kerajaan Seribu Tahun dan siapa yang ditinggalkan dalam kubur selama
seribu tahun untuk dibangkitkan setelah Kerajaan Seribu Tahun. Setelah
orang-orang yang tidak percaya dibangkitkan, mereka akan dihakimi pada takhta
putih besar (20:11-15). Orang-orang tidak percaya yang telah mati akan
dicampakkan ke dalam lautan api, kematian yang kedua. Ini berarti setelah
mereka dibangkitkan pun mereka masih akan menderita kematian yang kedua.
Setelah
dibangkitkan, kita harus berdiri di depan takhta penghakiman Kristus (2 Kor.
5:10). Meskipun kita diselamatkan,
kita masih mungkin menderita kerugian (1 Kor. 3:15), yaitu kita masih mungkin
bermasalah. Anda harus terlebih dulu berdiri di depan takhta penghakiman
Kristus. Saat kita berdiri di depan takhta penghakiman ini, "setiap orang di antara kita akan
memberi pertanggungjawaban tentang dirinya sendiri kepada Allah" (Rm.
14:12). Penghakiman pada takhta penghakiman Kristus akan menentukan apakah kita
akan menerima pahala untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya atau menerima hukuman.
Hari ini
Allah memakai kelemahan, penyakit, kesulitan dan penderitaan untuk
mendisiplinkan dan menghajar kita agar kita dapat bertumbuh dalam hayat. Kita
harus bertumbuh dan matang dengan cepat. Jangan menunda proses pertumbuhan dan
kematangan. Anda harus takut kemungkinan mati dalam ketidakmatangan. Jika Anda
mati dalam ketidakmatangan, setelah dibangkitkan, Anda akan berdiri di depan
takhta penghakiman Tuhan dalam ketidakmatangan. Setiap orang dalam situasi itu
akan dijamah sesuatu yang berhubungan dengan kematian yang kedua. Hanya para
pemenang, orang-orang yang berbagian dalam kebangkitan yang terbaik, tidak akan
dapat dikuasai oleh apa pun dari kematian yang kedua. Mereka akan lulus dari
semua kelemahan, penyakit, kesulitan, dan penderitaan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu,
Buku 4, Berita 56
No comments:
Post a Comment