Pembacaan Alkitab: Why. 17:1-18
Doa baca: Why. 17:18
Perempuan yang telah kaulihat itu adalah kota besar
yang memerintah atas raja-raja di bumi.
Ketika Rasul Yohanes nampak pelacur
besar, saat itu ia berada di dalam roh dan seorang malaikat membawanya ke
padang gurun (17:3). Padang gurun adalah sebuah tempat yang gersang dan sunyi.
Itu berarti, gereja itu ada di tempat yang gersang, tiada mata air yang
disediakan oleh Allah. Memang, gereja itu tidak akan menerima suplai air dari
Allah. Untuk menunjukkan kepada Rasul Yohanes bahwa gereja yang murtad berada
di tempat yang demikian gersang, malaikat itu membawanya ke padang gurun.
Raja-raja di
bumi telah berbuat cabul dengan pelacur besar itu. Ini berarti ia melakukan
hubungan yang agamawi dan penuh dosa dengan penguasa-penguasa di bumi.
Pelanggaran gereja yang murtad bukanlah perzinaan, yaitu dosa karena tidak
setia kepada pasangannya, melainkan percabulan, yakni dosa yang dilakukan oleh
pelacur. Ini lebih berdosa daripada berzina. Percabulan gereja yang murtad
terdiri atas hubungannya yang penuh dosa dengan raja-raja di bumi untuk
keuntungannya, sama seperti halnya pelacur berbuat dosa demi keuntungan.
Pelanggaran gereja yang murtad ialah percabulan rohani. Gereja itu terlibat
sangat erat dengan politik dunia; raja-raja di bumi berbuat cabul langsung
dengannya. Dalam pandangan Allah, ini adalah percabulan rohani.
Pelacur besar
ini telah membuat penghuni-penghuni bumi "telah mabuk oleh anggur
percabulannya" (ayat 2). Anggur di sini mengacu kepada
doktrin-doktrin bidah atas hubungan percabulan gereja yang murtad dengan setiap
penguasa di bumi ini. Doktrin bidah tersebut seperti anggur, menyesatkan
orang-orang yang masuk ke dalam agamanya. Itulah anggur percabulannya.
Orang-orang yang tinggal di bumi, secara tidak langsung telah dimabukkan oleh
anggur tersebut.
Menurut ayat 4, perempuan ini "memakai
kain ungu dan kain kirmizi". Warna
ungu menandakan kehormatan disertai kekuasaan (lihat Yoh. 19:2-3). Warna ungu
adalah percampuran antara warna biru dengan warna merah; melambangkan
percampuran benda surgawi dengan benda bumiah. Inilah penampilan gereja yang
murtad itu. Perempuan itu juga "dihiasi dengan emas, permata dan mutiara" (ayat 4). Emas, permata, dan mutiara adalah
bahan-bahan yang dipergunakan untuk membangun Yerusalem Baru (21:18-19, 21).
Tetapi perempuan itu, bukan sepenuhnya dibangun dengan kokoh dengan benda-benda
berharga seperti Yerusalem Baru; ia hanya memakai benda-benda berharga ini
sebagai hiasan untuk memuliakan dirinya di luaran. Itulah muslihat untuk
memperdaya manusia, juga adalah penampilan palsu pelacur itu.
Ayat 6 menunjukkan
bahwa gereja itu telah membunuh orang-orang kudus dan para saksi Yesus; orang-orang
kudus yang dibunuhnya lebih banyak daripada yang dilakukan oleh Kekaisaran
Romawi. Gereja yang murtad tidak membunuh orang-orang kudus secara langsung,
melainkan secara tidak langsung melalui Kekaisaran Romawi. Karena itu, ia mabuk
oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 51
No comments:
Post a Comment