Hitstat

05 August 2017

Wahyu - Minggu 26 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Why. 17:1-18
Doa baca: Why. 17:18
Perempuan yang telah kaulihat itu adalah kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi.


Ketika Rasul Yohanes nampak pelacur besar, saat itu ia berada di dalam roh dan seorang malaikat membawanya ke padang gurun (17:3). Padang gurun adalah sebuah tempat yang gersang dan sunyi. Itu berarti, gereja itu ada di tempat yang gersang, tiada mata air yang disediakan oleh Allah. Memang, gereja itu tidak akan menerima suplai air dari Allah. Untuk menunjukkan kepada Rasul Yohanes bahwa gereja yang murtad berada di tempat yang demikian gersang, malaikat itu membawanya ke padang gurun.

Raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan pelacur besar itu. Ini berarti ia melakukan hubungan yang agamawi dan penuh dosa dengan penguasa-penguasa di bumi. Pelanggaran gereja yang murtad bukanlah perzinaan, yaitu dosa karena tidak setia kepada pasangannya, melainkan percabulan, yakni dosa yang dilakukan oleh pelacur. Ini lebih berdosa daripada berzina. Percabulan gereja yang murtad terdiri atas hubungannya yang penuh dosa dengan raja-raja di bumi untuk keuntungannya, sama seperti halnya pelacur berbuat dosa demi keuntungan. Pelanggaran gereja yang murtad ialah percabulan rohani. Gereja itu terlibat sangat erat dengan politik dunia; raja-raja di bumi berbuat cabul langsung dengannya. Dalam pandangan Allah, ini adalah percabulan rohani.

Pelacur besar ini telah membuat penghuni-penghuni bumi "telah mabuk oleh anggur percabulannya" (ayat 2). Anggur di sini mengacu kepada doktrin-doktrin bidah atas hubungan percabulan gereja yang murtad dengan setiap penguasa di bumi ini. Doktrin bidah tersebut seperti anggur, menyesatkan orang-orang yang masuk ke dalam agamanya. Itulah anggur percabulannya. Orang-orang yang tinggal di bumi, secara tidak langsung telah dimabukkan oleh anggur tersebut.

Menurut ayat 4, perempuan ini "memakai kain ungu dan kain kirmizi". Warna ungu menandakan kehormatan disertai kekuasaan (lihat Yoh. 19:2-3). Warna ungu adalah percampuran antara warna biru dengan warna merah; melambangkan percampuran benda surgawi dengan benda bumiah. Inilah penampilan gereja yang murtad itu. Perempuan itu juga "dihiasi dengan emas, permata dan mutiara" (ayat 4). Emas, permata, dan mutiara adalah bahan-bahan yang dipergunakan untuk membangun Yerusalem Baru (21:18-19, 21). Tetapi perempuan itu, bukan sepenuhnya dibangun dengan kokoh dengan benda-benda berharga seperti Yerusalem Baru; ia hanya memakai benda-benda berharga ini sebagai hiasan untuk memuliakan dirinya di luaran. Itulah muslihat untuk memperdaya manusia, juga adalah penampilan palsu pelacur itu.

Ayat 6 menunjukkan bahwa gereja itu telah membunuh orang-orang kudus dan para saksi Yesus; orang-orang kudus yang dibunuhnya lebih banyak daripada yang dilakukan oleh Kekaisaran Romawi. Gereja yang murtad tidak membunuh orang-orang kudus secara langsung, melainkan secara tidak langsung melalui Kekaisaran Romawi. Karena itu, ia mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 51

No comments: