Hitstat

28 November 2012

Efesus - Minggu 10 Rabu


Pembacaan Alkitab: Ef. 2:1-3; 6:12


Di atas kita ada ruang lingkup yang dikuasai oleh Iblis, penguasa kerajaan angkasa. Tidak banyak orang Kristen yang memahami dengan memadai tentang kuasa jahat di angkasa ini. Seluruh bumi berada di bawah kuasa roh di angkasa ini. Roh jahat dan atmosfer jahat inilah yang menjadi penyebab segala kejahatan, pembunuhan, bahkan bunuh diri. Dialah yang mempengaruhi orang melakukan perkara-perkara jahat yang tidak akan dilakukan oleh manusia yang normal. Sumber kejahatan ini ada di dalam roh, atmosfer, yang menguasai mereka. Roh ini kini sedang beroperasi di antara anak-anak durhaka, di antara mereka yang tidak taat kepada Allah.

Kita telah nampak adanya dua ruang lingkup — ruang lingkup dunia dan ruang lingkup penguasa angkasa. Ketika kita mati dalam pelanggaran dan dosa, kita sangat aktif dalam kedua ruang lingkup ini. Sekarang kita perlu meninjau ruang lingkup ketiga — ruang lingkup hawa nafsu daging kita. Ayat 3 mengatakan, “Sebenarnya dahulu kita semua juga termasuk di antara mereka, ketika kita hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kita yang jahat. Pada dasarnya kita adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.” Kata “mereka” dalam ayat ini mengacu kepada orang-orang durhaka dan kata “kita” mengacu kepada semua orang yang beriman, baik orang Yahudi maupun orang kafir. Ketika kita mati dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa kita, kita bertingkah laku dalam hawa nafsu daging, melakukan keinginan daging dan pikiran. Ada tiga hal jahat yang menguasai kehidupan kita: zaman dunia ini di luar kita; kepala penguasa di udara, di atas dan di dalam kita; dan hawa nafsu daging kita, di dalam sifat kita yang jatuh. Dari hal-hal yang jahat ini kita telah diselamatkan menjadi Tubuh Kristus.

Kehendak daging dalam ayat 3 mengacu kepada halhal yang jahat, dan kehendak pikiran mengacu kepada hal-hal yang agak baik. Namun keduanya adalah tanda matinya roh (khususnya hati nurani). Bila seseorang mati dalam rohnya, pasti ia melakukan apa saja yang disukai oleh daging dan pikirannya.

Dalam ayat 3 Paulus mengatakan bahwa kita “pada dasarnya adalah orang-orang yang harus dimurkai, sa-ma seperti mereka yang lain.” Kita tidak saja sebagai orang-orang durhaka, kita juga adalah anak-anak yang harus dimurkai. Karena kedurhakaan kita, kita berada di dalam ruang lingkup kematian, di bawah murka Allah. Namun kita sekarang telah diselamatkan baik dari kedurhakaan kita maupun dari murka Allah.

Kita telah nampak bahwa dahulu kita aktif dalam tiga ruang lingkup: zaman dunia, atmosfer jahat yang mengitari bumi, dan hawa nafsu daging, termasuk kehendak atau keinginan daging dan pikiran. Dunia berada di luar kita, hawa nafsu berada di dalam kita, dan atmosfer rohani yang jahat berada di atas dan di dalam kita. Maka mustahillah orang yang sudah mati meloloskan diri dari ketiga ruang lingkup ini. Pada dasarnya semua orang adalah anak-anak durhaka dan anak-anak murka di bawah penghakiman Allah. Tatkala kita mati dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa, kondisi kita pun sedemikian. Puji Tuhan, gereja telah dibawa keluar dari ruang lingkup kematian yang sedemikian ini! Kita telah diselamatkan menjadi Tubuh Kristus. Sekarang kita tidak lagi berada dalam ketiga ruang lingkup ini, sebaliknya, kita kini berada dalam Kristus, dalam Roh, dan dalam surga.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 20

1 comment:

weather station said...

nice article gan