Hitstat

06 November 2012

Efesus - Minggu 7 Selasa


Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 1:21-22


Setelah pengurapan, 2 Korintus 1 menyinggung tentang pemeteraian. Pemeteraian Roh Kudus mendatangkan gambar, penampilan, dan ekspresi, sebab meterai mengandung tanda, bentuk. Allah tidak saja mengurapi kita dengan esens-Nya, Ia pun memeteraikan kita dengan penampilan, gambar, dan ekspresi-Nya. Seiring dengan pengurapan dan pemeteraian itu ada penjaminan, yakni suatu perkara kenikmatan dan pengecapan. Para ibu mengerti dalam hal memberi makan kepada anak-anak mereka, mereka perlu membuat makanan yang lezat. Bila makanan itu enak, anak-anak akan berebutan datang ke meja makan pada jam makan. Tetapi bila makanan itu tidak enak, sulitlah untuk menyuruh anakanak memakannya. Roh Kudus hari ini di dalam kita sebagai pencicipan. Jika Roh Kudus hanya berupa pengurapan dan pemeteraian, mungkin kita akan merasa jemu terhadap pengalaman atas Roh Kudus. Namun kita tidak merasa letih atau bosan terhadap Roh Kudus, sebab Roh Kudus juga merupakan penjaminan di batin kita.

Penjaminan Roh Kudus diberikan untuk kenikmatan kita. Kapan saja saya kecewa atau tertekan, penjaminan ini datang mengangkat dan membangkitkan saya. Saya mengalami penjaminan ini dari hari ke hari, bahkan jam demi jam. Penjaminan juga berarti ada sesuatu yang diberikan kepada kita sebagai garansi. Melalui penjaminan Roh Kudus, kita didorong dan dibangunkan. Kapan saja kita merasa situasi membuat kita putus asa, maka penjaminan akan memenuhi kita dengan pengharapan.

Pada saat kita beroleh selamat, Allah mulai menjamin kita dengan diri-Nya sendiri. Penjaminan ini berlangsung terus-menerus dari hari ke hari. Sangat sukarlah bagi seorang Kristen di dalam roh untuk tidak mempercayai Allah beserta dengannya. Hal ini dengan mudah dan spontan kita percayai, karena dari hari ke hari kita menerima penjaminan Roh Kudus. Allah menjamin kita sepanjang waktu. Sewaktu saya lemah, Ia menjaminkan diri-Nya kepada saya dan menjadi dorongan saya. Sewaktu pengharapan saya menurun, Ia menjaminkan diri-Nya pada saya dan saya sekali lagi beroleh pengharapan. Ketika iman saya tampaknya akan pudar, Ia menjaminkan diri-Nya pada saya, dan iman saya segera dibangkitkan kembali. Ketika saya seakan-akan tidak memiliki kasih lagi terhadap saudara saudari, Roh Kudus menjaminkan diri-Nya, sehingga lebih banyak kasih terhadap orang beriman mengalir ke dalam saya. Saya yakin bahwa kita semua pernah mengalami hal yang sedemikian, meskipun mungkin kita tidak memperhatikan atau tidak mengerti pengalaman tersebut.

Jaminan ini memberi kita lebih banyak kadar Allah. Semakin banyak kadar Allah yang kita terima, semakin banyak pula jaminan yang kita miliki, dan semakin besar pula selera kita terhadap Allah. Ada orang begitu mendengar tentang menerima Allah lebih banyak, mereka mungkin merasa heran, apa maksudnya beroleh Allah lebih banyak, bahkan mungkin ada yang mengira ungkapan ini suatu bidah. Memang secara doktrinal, Allah itu Allah, tidak dapat menjadi lebih banyak Allah. Tetapi dari segi pengalaman, kita benar-benar dapat menerima Allah lebih banyak. Melalui jaminan Roh Kudus, kita semua sedang menerima Allah lebih banyak. Kita mengetahui bahwa Allah itu milik kita melalui jaminan yang ada di batin kita. Ada contoh kecil di dalam kita sebagai jaminan, seperti sekotak tanah yang diberikan ketika orang membeli tanah pada zaman dulu. Bagian ini bertambah terus di dalam kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 13

No comments: