Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 1:21-22
Setelah pengurapan, 2 Korintus 1
menyinggung tentang pemeteraian. Pemeteraian Roh Kudus mendatangkan gambar,
penampilan, dan ekspresi, sebab meterai mengandung tanda, bentuk. Allah tidak
saja mengurapi kita dengan esens-Nya, Ia pun memeteraikan kita dengan
penampilan, gambar, dan ekspresi-Nya. Seiring dengan pengurapan dan pemeteraian
itu ada penjaminan, yakni suatu perkara kenikmatan dan pengecapan. Para ibu
mengerti dalam hal memberi makan kepada anak-anak mereka, mereka perlu membuat
makanan yang lezat. Bila makanan itu enak, anak-anak akan berebutan datang ke
meja makan pada jam makan. Tetapi bila makanan itu tidak enak, sulitlah untuk
menyuruh anakanak memakannya. Roh Kudus hari ini di dalam kita sebagai
pencicipan. Jika Roh Kudus hanya berupa pengurapan dan pemeteraian, mungkin
kita akan merasa jemu terhadap pengalaman atas Roh Kudus. Namun kita tidak
merasa letih atau bosan terhadap Roh Kudus, sebab Roh Kudus juga merupakan
penjaminan di batin kita.
Penjaminan Roh Kudus diberikan
untuk kenikmatan kita. Kapan saja saya kecewa atau tertekan, penjaminan ini
datang mengangkat dan membangkitkan saya. Saya mengalami penjaminan ini dari
hari ke hari, bahkan jam demi jam. Penjaminan juga berarti ada sesuatu yang
diberikan kepada kita sebagai garansi. Melalui penjaminan Roh Kudus, kita
didorong dan dibangunkan. Kapan saja kita merasa situasi membuat kita putus
asa, maka penjaminan akan memenuhi kita dengan pengharapan.
Pada saat kita beroleh selamat,
Allah mulai menjamin kita dengan diri-Nya sendiri. Penjaminan ini berlangsung
terus-menerus dari hari ke hari. Sangat sukarlah bagi seorang Kristen di dalam
roh untuk tidak mempercayai Allah beserta dengannya. Hal ini dengan mudah dan
spontan kita percayai, karena dari hari ke hari kita menerima penjaminan Roh
Kudus. Allah menjamin kita sepanjang waktu. Sewaktu saya lemah, Ia menjaminkan
diri-Nya kepada saya dan menjadi dorongan saya. Sewaktu pengharapan saya
menurun, Ia menjaminkan diri-Nya pada saya dan saya sekali lagi beroleh
pengharapan. Ketika iman saya tampaknya akan pudar, Ia menjaminkan diri-Nya
pada saya, dan iman saya segera dibangkitkan kembali. Ketika saya seakan-akan
tidak memiliki kasih lagi terhadap saudara saudari, Roh Kudus menjaminkan
diri-Nya, sehingga lebih banyak kasih terhadap orang beriman mengalir ke dalam
saya. Saya yakin bahwa kita semua pernah mengalami hal yang sedemikian,
meskipun mungkin kita tidak memperhatikan atau tidak mengerti pengalaman
tersebut.
Jaminan ini memberi kita lebih
banyak kadar Allah. Semakin banyak kadar Allah yang kita terima, semakin banyak
pula jaminan yang kita miliki, dan semakin besar pula selera kita terhadap
Allah. Ada orang begitu mendengar tentang menerima Allah lebih banyak, mereka
mungkin merasa heran, apa maksudnya beroleh Allah lebih banyak, bahkan mungkin
ada yang mengira ungkapan ini suatu bidah. Memang secara doktrinal, Allah itu
Allah, tidak dapat menjadi lebih banyak Allah. Tetapi dari segi pengalaman,
kita benar-benar dapat menerima Allah lebih banyak. Melalui jaminan Roh Kudus,
kita semua sedang menerima Allah lebih banyak. Kita mengetahui bahwa Allah itu
milik kita melalui jaminan yang ada di batin kita. Ada contoh kecil di dalam
kita sebagai jaminan, seperti sekotak tanah yang diberikan ketika orang membeli
tanah pada zaman dulu. Bagian ini bertambah terus di dalam kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 13
No comments:
Post a Comment