Pembacaan
Alkitab: Ef. 2:1-3
Dalam
pasal 1 Rasul Paulus mengutarakan banyak perkara yang indah. Ia mengatakan
bahwa gereja terlahir melalui transmisi yang ajaib dari Kristus yang naik ke
surga. Ia juga menyinggung tentang Kristus dan kuat kuasa yang beroperasi di
dalam-Nya, yang membangkitkan-Nya dari antara orang mati, mendudukkan-Nya di
surga, jauh di atas segala sesuatu, menaklukkan segala-galanya di bawah
kaki-Nya, dan menjadikan-Nya Kepala atas segala sesuatu kepada gereja,
Tubuh-Nya, yakni kepenuhan Dia yang memenuhi semua di dalam segala sesuatu.
Tetapi seperti telah kita tunjukkan, gereja mempunyai aspek lain; ada aspek
Kristus, ada pula aspek diri kita sendiri. Karena itu, dalam pasal 2:1 Paulus
mengatakan, “(Dan) kamu.” Gereja tidak hanya memiliki aspek ilahi, juga
memiliki aspek insani. Kalau pada pasal 1 kita lihat gereja merupakan hasil
transmisi dari keilahian surgawi ke dalam kita, maka dalam pasal 2 kita nampak
gereja berasal atau keluar dari keinsanian batiniah. Kata sambung “dan” yang
mengawali Efesus 2:1 sangatlah berarti dalam mengaitkan kedua aspek gereja ini.
Ayat
1 mengatakan kita sudah mati dalam pelanggaran dan dosa. Ungkapan “sudah mati”
ini mengacu kepada kematian roh kita, yang menguasai seluruh diri kita. Kita
bukan hanya telah jatuh dan berdosa, bahkan sudah mati.
Sewaktu
saya memberitakan Injil di Shanghai pada Tahun Baru 1947, saya mengatakan
kepada orang-orang, “Teman-teman, sebagai penginjil, kami harus memberi tahu
kalian dengan jujur bagaimana keadaan kalian yang sebenarnya. Kalian bukan
hanya orang yang berdosa, bahkan kalian semua sudah mati. Kalian semua ada
dalam peti mati dan kubur. Kalian boleh saja menganggap diri kalian sebagai
tuan-tuan dan nyonya-nyonya yang beradab, namun kalian sebenarnya telah mati
dan dikubur di dalam kubur. Saya mengatakan kalian demikian sebab sekarang juga
Kristus ingin menghidupkan kalian dan membangkitkan kalian dari dalam peti mati
kalian.” Inilah salah satu cara yang baik untuk memberitakan Injil.
Karena
menanggulangi orang dosa, Kitab Roma tidak menekankan fakta bahwa orang-orang
yang jatuh itu juga sudah mati. Kitab Roma menekankan masalah dosa-dosa
(perbuatan dosa) dan dosa itu sendiri, sedangkan Kitab Efesus menekankan
kematian dan orang-orang yang sudah mati. Keselamatan yang diwahyukan Kitab Roma
adalah keselamatan berdasarkan kebenaran. Roma 1:16-17 menerangkan bahwa Injil
Allah berkuasa menyelamatkan, karena kebenaran Allah dinyatakan di dalamnya.
Jadi dalam Kitab Roma Allah menyelamatkan kita melalui, oleh, dan dengan
kebenaran-Nya. Namun, dalam Kitab Efesus Allah menyelamatkan orang-orang mati
dengan hayat. Kebenaran tidak berfaedah bagi orang-orang yang sudah mati, yang
mereka perlukan ialah hayat. Banyak orang Kristen tidak jelas tentang perbedaan
antara keselamatan melalui kebenaran dan keselamatan melalui hayat. Itulah
sebabnya mereka memakai Kitab Efesus untuk menerangkan keselamatan melalui
kebenaran. Sebagai orang dosa dan orang mati, kita perlu kebenaran dan hayat,
kita perlu keselamatan dalam Kitab Roma maupun keselamatan dalam Kitab Efesus.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku
1, Berita 20
No comments:
Post a Comment