Hitstat

26 November 2012

Efesus - Minggu 10 Senin


Pembacaan Alkitab: Ef. 2:1-3


Dalam pasal 1 Rasul Paulus mengutarakan banyak perkara yang indah. Ia mengatakan bahwa gereja terlahir melalui transmisi yang ajaib dari Kristus yang naik ke surga. Ia juga menyinggung tentang Kristus dan kuat kuasa yang beroperasi di dalam-Nya, yang membangkitkan-Nya dari antara orang mati, mendudukkan-Nya di surga, jauh di atas segala sesuatu, menaklukkan segala-galanya di bawah kaki-Nya, dan menjadikan-Nya Kepala atas segala sesuatu kepada gereja, Tubuh-Nya, yakni kepenuhan Dia yang memenuhi semua di dalam segala sesuatu. Tetapi seperti telah kita tunjukkan, gereja mempunyai aspek lain; ada aspek Kristus, ada pula aspek diri kita sendiri. Karena itu, dalam pasal 2:1 Paulus mengatakan, “(Dan) kamu.” Gereja tidak hanya memiliki aspek ilahi, juga memiliki aspek insani. Kalau pada pasal 1 kita lihat gereja merupakan hasil transmisi dari keilahian surgawi ke dalam kita, maka dalam pasal 2 kita nampak gereja berasal atau keluar dari keinsanian batiniah. Kata sambung “dan” yang mengawali Efesus 2:1 sangatlah berarti dalam mengaitkan kedua aspek gereja ini.

Ayat 1 mengatakan kita sudah mati dalam pelanggaran dan dosa. Ungkapan “sudah mati” ini mengacu kepada kematian roh kita, yang menguasai seluruh diri kita. Kita bukan hanya telah jatuh dan berdosa, bahkan sudah mati.

Sewaktu saya memberitakan Injil di Shanghai pada Tahun Baru 1947, saya mengatakan kepada orang-orang, “Teman-teman, sebagai penginjil, kami harus memberi tahu kalian dengan jujur bagaimana keadaan kalian yang sebenarnya. Kalian bukan hanya orang yang berdosa, bahkan kalian semua sudah mati. Kalian semua ada dalam peti mati dan kubur. Kalian boleh saja menganggap diri kalian sebagai tuan-tuan dan nyonya-nyonya yang beradab, namun kalian sebenarnya telah mati dan dikubur di dalam kubur. Saya mengatakan kalian demikian sebab sekarang juga Kristus ingin menghidupkan kalian dan membangkitkan kalian dari dalam peti mati kalian.” Inilah salah satu cara yang baik untuk memberitakan Injil.

Karena menanggulangi orang dosa, Kitab Roma tidak menekankan fakta bahwa orang-orang yang jatuh itu juga sudah mati. Kitab Roma menekankan masalah dosa-dosa (perbuatan dosa) dan dosa itu sendiri, sedangkan Kitab Efesus menekankan kematian dan orang-orang yang sudah mati. Keselamatan yang diwahyukan Kitab Roma adalah keselamatan berdasarkan kebenaran. Roma 1:16-17 menerangkan bahwa Injil Allah berkuasa menyelamatkan, karena kebenaran Allah dinyatakan di dalamnya. Jadi dalam Kitab Roma Allah menyelamatkan kita melalui, oleh, dan dengan kebenaran-Nya. Namun, dalam Kitab Efesus Allah menyelamatkan orang-orang mati dengan hayat. Kebenaran tidak berfaedah bagi orang-orang yang sudah mati, yang mereka perlukan ialah hayat. Banyak orang Kristen tidak jelas tentang perbedaan antara keselamatan melalui kebenaran dan keselamatan melalui hayat. Itulah sebabnya mereka memakai Kitab Efesus untuk menerangkan keselamatan melalui kebenaran. Sebagai orang dosa dan orang mati, kita perlu kebenaran dan hayat, kita perlu keselamatan dalam Kitab Roma maupun keselamatan dalam Kitab Efesus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 20

No comments: