Pembacaan
Alkitab: Ef. 2:1-3
Ayat
1 mengatakan kita sudah mati dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa kita.
Pelanggaran-pelanggaran adalah tindakan-tindakan yang melangkahi batas hak
seseorang. Dosa-dosa adalah perbuatan-perbuatan kejahatan. Sebelum kita
diselamatkan, kita mati dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa. Dari latar
belakang kematian inilah kita telah diselamatkan menjadi gereja, Tubuh Kristus.
Orang-orang yang sudah mati ini telah dihidupkan menjadi organisme yang hidup
untuk mengekspresikan Kristus.
Banyak
tahun yang lalu, saya beroleh bantuan besar dari seorang saudara yang selalu
belajar dalam perkara hayat. Pada suatu hari ia bersaksi, setelah ia diterangi
Allah, ia menyadari jika ia mengetuk pintu kamar orang lain tanpa mendapat
jawaban, ia tidak berhak memasuki kamar itu. Jika masuk berarti melanggar hak
orang lain. Saya sangat beroleh bantuan melalui kesaksian itu. Sejak saat itu,
bila saya mengunjungi rumah orang, saya membatasi diri untuk tetap duduk di
ruangan tempat saya dipersilakan. Saya tidak berani berjalan-jalan di bagian
lain dari rumah itu. Melakukan hal itu berarti melampaui hak saya dan melakukan
suatu pelanggaran. Tetapi ada orang yang memasuki rumah orang lain, bahkan
meneliti barang-barang orang tanpa perasaan. Walau mereka membenarkan tingkah
laku mereka, tetapi dalam pandangan Allah mereka telah melampaui hak mereka.
Dalam
pandangan Allah, kita sangat sering melampaui hak kita. Karena itu, kita adalah
orang-orang yang sudah mati dalam pelanggaran. Selain itu, kita juga sudah mati
di dalam dosa-dosa, yakni dalam perbuatanperbuatan jahat, seperti halnya
berdusta, mencuri, dan sebagainya.
Berbicara
tentang pelanggaran dan dosa-dosa kita, ayat 2 mengatakan, “Kamu hidup di
dalamnya, karena kamu mengikuti jalan (zaman) dunia ini.” Ungkapan “dunia ini”
mengacu kepada sistem setani yang terdiri atas banyak zaman. Karena itu,
“zaman” di sini mengacu kepada satu bagian, satu aspek penampilan modern saat
ini dari sistem Iblis yang digunakan olehnya untuk menghasut dan menduduki
manusia, sehingga manusia jauh dari Allah dan tujuan-Nya. Ketika kita mati
dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa, kita berjalan menurut zaman,
penampilan modern, arus dunia masa kini, sistem setani itu.
Sepanjang
waktu ketika kita mati dalam pelanggaran dan dosa-dosa, kita sangat aktif dalam
dunia ini, yaitu dalam lingkungan kerajaan Iblis. Kata “dunia” dalam bahasa
Yunani adalah “cosmos”, berarti sistem. Tetapi ini bukan sistem ilahi maupun
insani, melainkan sistem setani. Sistem ini, dunia, tersusun dari banyak zaman,
dan setiapnya merupakan satu bagian dari sistem setani itu. Setiap zaman juga
merupakan satu jalur atau jalan. Karena itu, terjemahan versi King James
memakai ungkapan “jalan dunia ini”. Setiap zaman mempunyai satu gaya atau
penampilan yang tersendiri. Dunia yang tampil pada masa Abraham mempunyai satu
corak, berlainan dengan corak masa Daud, berbeda pula dengan corak masa Paulus.
Hari ini dunia pun memiliki corak modernnya yang tersendiri. Lagi pula, zaman
dunia ini memiliki arusnya sendiri. Dahulu kita mengikuti arus zaman sekarang.
Ketika orang mengikuti arus zaman, itu suatu bukti kuat bahwa mereka telah
mati, mereka bagaikan mayat yang terhanyut oleh arus zaman.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku
1, Berita 20
No comments:
Post a Comment