Pembacaan Alkitab: Ef. 1:13-14;
Rm. 12:2
Meterai Roh Kudus bukan suatu
perkara yang sekali untuk selama-lamanya. Sebaliknya, pemeteraian ini masih
berlangsung terus. Meterai ini telah diberikan kepada kita ketika kita percaya,
tetapi pemeteraian berlangsung terus sejak waktu itu hingga sekarang. Roh Kudus
adalah meterai juga pemeteraian. Ia kini masih memeteraikan kita. Kita telah
dimeteraikan dan masih tetap dimeteraikan.
Dari pengalaman, banyak di antara kita
dapat bersaksi bahwa ketika kita percaya Tuhan Yesus, kita tahu kita telah
dimeteraikan dalam roh kita. Akan tetapi, dalam pikiran, emosi, dan tekad kita
masih belum ada pemeteraian. Pada waktu kita percaya Tuhan Yesus, Roh Kudus
masuk ke dalam roh kita dan memeteraikan kita di situ. Karenanya Alkitab
mengatakan kita telah dimeteraikan. Namun, bukan setiap bagian diri kita yang
dimeteraikan, melainkan hanya satu bagian, yakni roh kita. Sejangka waktu yang
lama setelah kita beroleh selamat, mungkin tetap belum ada pemeteraian dalam
pikiran, emosi, dan tekad kita. Akan tetapi Efesus 1 mengatakan bahwa kita
dimeteraikan sampai penebusan. Kita telah menunjukkan bahwa kata “sampai”
berarti “berakhir pada” atau “untuk”. Jadi, pemeteraian dalam roh kita adalah
sampai atau untuk penebusan tubuh kita. Ini menyiratkan bahwa pemeteraian
sedang berkembang meluas di batin kita. Dari roh kita, pemeteraian ini
berkembang meluas ke pikiran, emosi, dan tekad kita. Karena pemeteraian ini
berkembang ke dalam pikiran kita, maka Perjanjian Baru membicarakan tentang
pembaruan pikiran (Rm. 12:2). Pembaruan pikiran ialah berkembangnya pemeteraian
Roh Kudus ke dalam pikiran. Pemeteraian Roh Kudus harus meresap ke dalam
pikiran kita.
Kita telah melihat bahwa meterai
Roh Kudus mengandung gambar Allah. Ketika kita bertobat, mengaku dosa, dan
berdoa dalam roh kita, kita mengemban gam-bar Allah. Pada saat yang sedemikian
orang lain dapat melihat adanya gambar Allah di atas diri kita. Tetapi ketika
kita berselisih dengan orang lain mengenai pengajaran, ternyatalah bahwa
pikiran kita tidak memiliki gambar Allah. Bila kita berdoa dalam roh, kita
memiliki gambar Allah, tetapi ketika kita berdebat dalam pikiran, gambar Allah
itu tidak ada. Pada waktu itu pikiran kita tidak memiliki sesuatu yang berasal
dari Roh Kudus. Selain itu, ketika Anda berbantah-bantah atas doktrin, Anda
mungkin akan menjadi marah; dan dalam emosi Anda tidak terdapat gambar Allah
sedikit pun. Ini menunjukkan bahwa pemeteraian Roh Kudus belum berkembang ke
dalam emosi Anda. Akhirnya, Anda mungkin sangat marah kepada seorang saudara
karena doktrin, sehingga Anda menetapkan untuk tidak bersekutu lagi dengannya.
Anda memutuskan hubungan dengannya, sebab menurut opini Anda, doktrin yang ia
ajarkan itu keliru. Anda menggunakan tekad Anda yang kuat untuk memutuskan
persekutuan Anda dengan saudara itu. Itulah buktinya bahwa dalam tekad Anda
masih belum ada pemeteraian Roh Kudus. Karena itu, dalam seluruh jiwa Anda —
pikiran, emosi, dan tekad — tidak ada gambar Allah. Meskipun Anda memiliki
pemeteraian Roh Kudus dalam roh Anda, tetapi dalam jiwa Anda belum ada
pemeteraian itu.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 12
No comments:
Post a Comment