Hitstat

02 November 2012

Efesus - Minggu 6 Jumat


Pembacaan Alkitab: Ef. 1:13-14; Rm. 12:2


Meterai Roh Kudus bukan suatu perkara yang sekali untuk selama-lamanya. Sebaliknya, pemeteraian ini masih berlangsung terus. Meterai ini telah diberikan kepada kita ketika kita percaya, tetapi pemeteraian berlangsung terus sejak waktu itu hingga sekarang. Roh Kudus adalah meterai juga pemeteraian. Ia kini masih memeteraikan kita. Kita telah dimeteraikan dan masih tetap dimeteraikan.

Dari pengalaman, banyak di antara kita dapat bersaksi bahwa ketika kita percaya Tuhan Yesus, kita tahu kita telah dimeteraikan dalam roh kita. Akan tetapi, dalam pikiran, emosi, dan tekad kita masih belum ada pemeteraian. Pada waktu kita percaya Tuhan Yesus, Roh Kudus masuk ke dalam roh kita dan memeteraikan kita di situ. Karenanya Alkitab mengatakan kita telah dimeteraikan. Namun, bukan setiap bagian diri kita yang dimeteraikan, melainkan hanya satu bagian, yakni roh kita. Sejangka waktu yang lama setelah kita beroleh selamat, mungkin tetap belum ada pemeteraian dalam pikiran, emosi, dan tekad kita. Akan tetapi Efesus 1 mengatakan bahwa kita dimeteraikan sampai penebusan. Kita telah menunjukkan bahwa kata “sampai” berarti “berakhir pada” atau “untuk”. Jadi, pemeteraian dalam roh kita adalah sampai atau untuk penebusan tubuh kita. Ini menyiratkan bahwa pemeteraian sedang berkembang meluas di batin kita. Dari roh kita, pemeteraian ini berkembang meluas ke pikiran, emosi, dan tekad kita. Karena pemeteraian ini berkembang ke dalam pikiran kita, maka Perjanjian Baru membicarakan tentang pembaruan pikiran (Rm. 12:2). Pembaruan pikiran ialah berkembangnya pemeteraian Roh Kudus ke dalam pikiran. Pemeteraian Roh Kudus harus meresap ke dalam pikiran kita.

Kita telah melihat bahwa meterai Roh Kudus mengandung gambar Allah. Ketika kita bertobat, mengaku dosa, dan berdoa dalam roh kita, kita mengemban gam-bar Allah. Pada saat yang sedemikian orang lain dapat melihat adanya gambar Allah di atas diri kita. Tetapi ketika kita berselisih dengan orang lain mengenai pengajaran, ternyatalah bahwa pikiran kita tidak memiliki gambar Allah. Bila kita berdoa dalam roh, kita memiliki gambar Allah, tetapi ketika kita berdebat dalam pikiran, gambar Allah itu tidak ada. Pada waktu itu pikiran kita tidak memiliki sesuatu yang berasal dari Roh Kudus. Selain itu, ketika Anda berbantah-bantah atas doktrin, Anda mungkin akan menjadi marah; dan dalam emosi Anda tidak terdapat gambar Allah sedikit pun. Ini menunjukkan bahwa pemeteraian Roh Kudus belum berkembang ke dalam emosi Anda. Akhirnya, Anda mungkin sangat marah kepada seorang saudara karena doktrin, sehingga Anda menetapkan untuk tidak bersekutu lagi dengannya. Anda memutuskan hubungan dengannya, sebab menurut opini Anda, doktrin yang ia ajarkan itu keliru. Anda menggunakan tekad Anda yang kuat untuk memutuskan persekutuan Anda dengan saudara itu. Itulah buktinya bahwa dalam tekad Anda masih belum ada pemeteraian Roh Kudus. Karena itu, dalam seluruh jiwa Anda — pikiran, emosi, dan tekad — tidak ada gambar Allah. Meskipun Anda memiliki pemeteraian Roh Kudus dalam roh Anda, tetapi dalam jiwa Anda belum ada pemeteraian itu.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 12

No comments: