Hitstat

19 November 2012

Efesus - Minggu 9 Senin


Pembacaan Alkitab: Ef. 1:19-23


Kita telah melihat bahwa ketiga aspek penting dari kata-kata indah Allah ialah kita akan menjadi kudus, menjadi putra-putra Allah, dan menjadi warisan-Nya. Ketiga aspek ini dapat dilihat dalam Yerusalem Baru. Menurut Wahyu 21, Yerusalem Baru ialah sebuah kota kudus, kota yang di dalamnya tertampak kekudusan Allah. Lagi pula, Yerusalem Baru adalah satu komposisi dari putra-putra Allah. Wahyu 21:7 mengatakan bahwa siapa yang menang akan mewarisi segala-galanya, dan menjadi putra-putra Allah. Hal ini menunjukkan bahwa Yerusalem Baru merupakan totalitas keputraan yang ilahi. Selain itu, Yerusalem Baru akan menjadi satu mustika, satu warisan baik bagi Allah maupun bagi kita. Dalam Yerusalem Baru Allah akan menikmati kita sebagai mustika-Nya, kita pun akan menikmati Dia sebagai mustika kita. Karena itu, Yerusalem Baru akan menjadi warisan dan kepuasan yang timbal balik bagi Allah maupun manusia. Yerusalem Baru akan menjadi perwujudan kekudusan, satu komposisi dari putra-putra Allah, dan satu warisan yang timbal balik bagi Allah dan manusia. Tidak saja demikian, bahkan Yerusalem Baru akan memiliki kemuliaan Allah, yakni kemuliaan warisan Allah, kekayaan kemuliaan warisan-Nya di antara orang-orang kudus. Hari ini kemuliaan ini adalah pengharapan kita.

Pengharapan ini telah digenapkan oleh kuat kuasa Allah yang hebat. Efesus 1 membicarakan adanya kuat kuasa yang ditujukan kepada kita, orang-orang yang percaya. Sebagai orang-orang yang percaya Tuhan Yesus dan Alkitab, kita dapat mengumumkan, “Haleluya, kita percaya! Kita percaya Tuhan Yesus dan kita percaya firman Allah.” Kita tidak perlu berpuasa dan berdoa untuk menerima kuat kuasa ilahi, sebab kuat kuasa ini adalah terhadap (bagi) kita yang percaya. Dengan percaya, kita telah memiliki kedudukan dan memenuhi syarat untuk menerima kuat kuasa Allah. Haleluya, kuat kuasa ini adalah terhadap kita, orang-orang yang percaya!

Dalam hal ini, listrik adalah ilustrasi yang paling baik. Ketika kita membangun balai sidang kita di Anaheim, listrik telah dipasang. Kini tenaga listrik adalah terhadap bangunan ini. Masalah penggunaan tenaga listrik tergantung pada kita, dan kita menggunakannya dengan menekan tombol atau saklar. Demikian pula, listrik surgawi telah terpasang di dalam kita, dan kuat kuasa surgawi adalah terhadap kita. Cara untuk menerima kuat kuasa ini bukan dengan berpuasa atau berdoa beberapa hari, cukup dengan menekan tombol saja. Cara untuk berlatih menekan tombol ialah berulang-ulang mengumumkan Efesus 1:19-23. Jika kita mengumumkan ayatayat ini sepuluh kali, kita akan beroleh kekuatan. Namun, jika Anda berulang-ulang mengatakan bahwa Anda lemah, Anda akan sungguh-sungguh lemah. Tetapi dengan mengucapkan kata-kata yang positif berdasarkan iman, kita akan menggunakan seluruh diri kita untuk menerima kuat kuasa ilahi itu. Ketika kita berkata-kata dalam iman dan menerima kuat kuasa itu, semua perkara yang negatif akan lari. Iblis tidak takut terhadap doa-doa kita yang mengemis-ngemis dengan kasihan, tetapi dia takut akan perkataan kita dalam iman. Maka kita perlu berkata, “Aku percaya, aku berbicara, aku memiliki kuasa, aku kuat.” Ini bukan takhayul, melainkan iman kita sebagai orang Kristen.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 17

No comments: