Hitstat

14 November 2012

Efesus - Minggu 8 Rabu


Pembacaan Alkitab: Ef. 1:17-18


Kekayaan kemuliaan Allah ialah berbagai aspek dari atribut Allah, seperti terang, hayat, kekuatan, kasih, kebenaran, dan kekudusan yang terekspresi dalam tingkatan yang berlainan. Karena kemuliaan adalah ekspresi Allah, maka kekayaan kemuliaan adalah kekayaan ekspresi Allah. Beberapa contoh dari atribut ilahi adalah kasih ilahi, rendah hati ilahi, kesabaran ilahi, dan kekudusan ilahi. Saya khusus memakai istilah “ilahi”, sebab kita dibuat sedemikian rupa agar memiliki bentuk luar dari perkara-perkara ilahi. Sebagai contoh: kita memiliki rendah hati insani. Tetapi rendah hati insani bukan rendah hati yang sejati, melainkan hanya sebagai bentuk luar dari rendah hati yang sejati, yaitu rendah hati ilahi. Kasih insani pun demikian, adalah suatu bentuk luar dari kasih sejati dan ilahi. Karena itu, kasih ilahi adalah realitas kasih insani. Setiap manusia memiliki kasih. Tetapi kasih ini tidak tahan lama. Anda mungkin mengasihi orang tua Anda, tetapi kasih Anda terhadap mereka mungkin hanya beberapa hari saja. Demikian pula, seorang saudara mungkin mengasihi istrinya, namun boleh jadi hanya beberapa minggu sudah luntur. Kita semua mengasihi orang lain, namun kasih kita bagaikan bayangan yang berlalu. Pada suatu hari seorang saudara mung-kin sangat mengasihi istrinya, tetapi sehari kemudian, ia mungkin menyeret istrinya ke dalam neraka. Sebab itu, kasih yang demikian bukanlah bagian kekayaan kemuliaan Allah.

Saya ulangi, kekayaan kemuliaan adalah ekspresi atribut ilahi dan kebajikan ilahi. Bukan hanya ada dua macam kasih dan rendah hati, yaitu yang insani dan ilahi, tetapi juga ada dua macam keadilan dan kesabaran, keadilan dan kesabaran insani dengan keadilan dan kesabaran ilahi. Kebanyakan orang Kristen salah sangka, mengira kebajikan insani sebagai kebajikan ilahi. Dengan demikian, mereka telah membuat satu kekeliruan yang serius. Kita tidak perlu mengembangkan kebajikan insani, kita kini kekurangan kebajikan ilahi. Ketika Allah di dalam Kristus menggarapkan diri-Nya ke dalam kita, maka kasih, rendah hati, kesabaran, dan keadilan kita akan diubah menjadi yang ilahi. Semua kebajikan ilahi ini adalah kekayaan kemuliaan Allah. Kebajikan yang sedemikianlah yang merupakan warisan Allah di dalam orang-orang kudus. Penting sekali kita nampak hal ini.

Bila kita nampak hal ini, kehidupan kristiani kita akan berubah. Hampir semua orang yang mencari Tuhan masih tetap hidup secara alamiah dan mereka hanya menghakimi kejahatan alamiah mereka, tetapi tidak menghakimi kebaikan alamiah mereka. Yang jahat dihakimi, namun yang baik diapresiasi. Tidak ada pembedaan antara yang alami dengan yang ilahi. Asalkan suatu hal itu baik, pasti dibenarkan dan diterima. Tindakan ini keliru. Kita wajib membedakan yang alami dari yang ilahi. Bukan kebajikan insani, tetapi atribut ilahilah yang menjadi kekayaan kemuliaan Allah. Bila kita nampak hal ini, kita akan memiliki kehidupan gereja yang normal. Kehidupan gereja yang normal bukan dipenuhi dengan kebajikan insani yang alamiah, tetapi dipenuhi dengan atribut ilahi, sebagai kekayaan ekspresi Allah di dalam warisan-Nya di dalam orang-orang kudus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 15

No comments: