Pembacaan Alkitab: Ef. 1:17-18
Kekayaan kemuliaan Allah ialah
berbagai aspek dari atribut Allah, seperti terang, hayat, kekuatan, kasih,
kebenaran, dan kekudusan yang terekspresi dalam tingkatan yang berlainan.
Karena kemuliaan adalah ekspresi Allah, maka kekayaan kemuliaan adalah kekayaan
ekspresi Allah. Beberapa contoh dari atribut ilahi adalah kasih ilahi, rendah
hati ilahi, kesabaran ilahi, dan kekudusan ilahi. Saya khusus memakai istilah
“ilahi”, sebab kita dibuat sedemikian rupa agar memiliki bentuk luar dari
perkara-perkara ilahi. Sebagai contoh: kita memiliki rendah hati insani. Tetapi
rendah hati insani bukan rendah hati yang sejati, melainkan hanya sebagai
bentuk luar dari rendah hati yang sejati, yaitu rendah hati ilahi. Kasih insani
pun demikian, adalah suatu bentuk luar dari kasih sejati dan ilahi. Karena itu,
kasih ilahi adalah realitas kasih insani. Setiap manusia memiliki kasih. Tetapi
kasih ini tidak tahan lama. Anda mungkin mengasihi orang tua Anda, tetapi kasih
Anda terhadap mereka mungkin hanya beberapa hari saja. Demikian pula, seorang
saudara mungkin mengasihi istrinya, namun boleh jadi hanya beberapa minggu sudah
luntur. Kita semua mengasihi orang lain, namun kasih kita bagaikan bayangan
yang berlalu. Pada suatu hari seorang saudara mung-kin sangat mengasihi
istrinya, tetapi sehari kemudian, ia mungkin menyeret istrinya ke dalam neraka.
Sebab itu, kasih yang demikian bukanlah bagian kekayaan kemuliaan Allah.
Saya ulangi, kekayaan kemuliaan
adalah ekspresi atribut ilahi dan kebajikan ilahi. Bukan hanya ada dua macam
kasih dan rendah hati, yaitu yang insani dan ilahi, tetapi juga ada dua macam
keadilan dan kesabaran, keadilan dan kesabaran insani dengan keadilan dan
kesabaran ilahi. Kebanyakan orang Kristen salah sangka, mengira kebajikan
insani sebagai kebajikan ilahi. Dengan demikian, mereka telah membuat satu
kekeliruan yang serius. Kita tidak perlu mengembangkan kebajikan insani, kita
kini kekurangan kebajikan ilahi. Ketika Allah di dalam Kristus menggarapkan
diri-Nya ke dalam kita, maka kasih, rendah hati, kesabaran, dan keadilan kita
akan diubah menjadi yang ilahi. Semua kebajikan ilahi ini adalah kekayaan kemuliaan
Allah. Kebajikan yang sedemikianlah yang merupakan warisan Allah di dalam
orang-orang kudus. Penting sekali kita nampak hal ini.
Bila kita nampak hal ini,
kehidupan kristiani kita akan berubah. Hampir semua orang yang mencari Tuhan
masih tetap hidup secara alamiah dan mereka hanya menghakimi kejahatan alamiah
mereka, tetapi tidak menghakimi kebaikan alamiah mereka. Yang jahat dihakimi,
namun yang baik diapresiasi. Tidak ada pembedaan antara yang alami dengan yang
ilahi. Asalkan suatu hal itu baik, pasti dibenarkan dan diterima. Tindakan ini
keliru. Kita wajib membedakan yang alami dari yang ilahi. Bukan kebajikan
insani, tetapi atribut ilahilah yang menjadi kekayaan kemuliaan Allah. Bila
kita nampak hal ini, kita akan memiliki kehidupan gereja yang normal. Kehidupan
gereja yang normal bukan dipenuhi dengan kebajikan insani yang alamiah, tetapi
dipenuhi dengan atribut ilahi, sebagai kekayaan ekspresi Allah di dalam
warisan-Nya di dalam orang-orang kudus.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 15
No comments:
Post a Comment