Hitstat

02 February 2013

Efesus - Minggu 19 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Ef. 3:3, 7, 9; Flp. 3:10


Sebagai para nabi, kita harus berbicara kepada me­reka yang ada di sekitar kita, tidak peduli mereka me­ngerti atau tidak apa yang kita katakan. Kewajiban kita ialah berbicara di mana saja kita berada — di rumah atau di tempat kerja kita. Orang tua perlu berbicara ke­pada anak-anaknya tentang ekonomi Allah. Kita pun ha­rus berkontak dengan orang tua dan kerabat kita, dan memberi tahu mereka apa yang telah kita nampak ten-tang kehendak kekal Allah. Jangan perhatikan apa yang dipikirkan orang lain terhadap Anda. Berbicara sajalah, agar orang-orang yang belum beriman dapat dibawa ke­pada Tuhan. Bila kita tidak berbicara, bagaimanakah orang lain dapat diselamatkan? Jika kita bicara, paling sedikit ada beberapa orang di antara mereka yang mau datang kepada Tuhan. Betapa kuatnya pengaruh yang akan terjadi jika semua orang kudus dalam pemulihan Tuhan mau membuka mulut dan mengatakan tentang Kristus dan gereja! Banyak di antara kita yang telah ter­tipu musuh, mengira kita tidak bersyarat untuk berbicara bagi Tuhan. Janganlah mengharapkan saudara-saudara yang berkarunia luar biasa yang berbicara, konsepsi de­mikian keliru! Sebagai orang yang telah menerima anuge­rah dan yang telah nampak wahyu rahasia Kristus, kita adalah rasul-rasul dan nabi-nabi hari ini, dan kita dapat berbicara bagi Tuhan.

Dalam Efesus 3:7 Paulus berkata, “Dari Injil itu aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian anugerah Allah, yang diberikan kepadaku sesuai dengan pengerja­an kuasa-Nya.” Kata “pelayan” (minister) dalam ayat ini, sama dengan kata “diaken” dalam Perjanjian Baru. Se-orang minister atau diaken ialah seorang yang melayani, bukan pejabat tinggi. Dalam ayat ini Paulus berkata bah­wa ia telah menjadi minister. Menurut konsepsi alamiah, para minister berada di atas para penatua, dan para pe­natua berada di atas para diaken. Akan tetapi, bila kita memiliki pengertian yang wajar atas ayat ini, kita akan nampak bahwa minister sebenarnya adalah diaken, yaitu orang yang melayani. Kata “minister” adalah kata yang bagus, tetapi artinya telah dirusak oleh penggunaan yang tradisional. Menurut Perjanjian Baru, menyebut seorang minister sama dengan menyebutnya sebagai orang yang melayani. Semua orang beriman dalam Kristus adalah orang-orang yang melayani.

Dalam Efesus 3:7 Paulus membicarakan pengerjaan kuasa Allah, itu adalah kuasa hayat kebangkitan (Flp. 3:10), yang bekerja di dalam rasul dan semua orang ber­iman (Ef. 1:19; 3:20). Melalui kuasa hayat batiniah yang bekerja ini, karunia anugerah diberikan kepada rasul, yaitu dinyatakan di dalam dirinya.

Kata “pengerjaan” dalam ayat 7 dalam bahasa asli­nya ialah kata yang menurunkan kata “kekuatan/kuasa”. Di dalam dan di antara kita terdapat kuasa ilahi. Pe­ngerjaan kuasa ini tidak hanya untuk Rasul Paulus, te­tapi juga untuk semua orang kudus. Ini terbukti dalam Efesus 4:16, yang memakai istilah yang sama: “Sesuai de­ngan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota . . .” Jadi kuasa yang serupa, yang berada di dalam Paulus, berada pula di dalam setiap anggota Tubuh. Kuasa yang demikianlah yang sedang bekerja di dalam kita dewasa ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 2, Berita 39

No comments: