Pembacaan Alkitab: Flp. 1:21
Dalam tiga puluh tiga setengah tahun
hidup-Nya di bumi, Tuhan Yesus membuat suatu cetakan, model, di mana semua
orang yang percaya kepada-Nya harus diserupakan. Sesuai dengan catatan dalam
keempat kitab Injil, kehidupan Tuhan Yesus adalah kehidupan realitas. Realitas
(kebenaran) merupakan pancaran sinar terang. Terang merupakan sumber, dan
realitas adalah ekspresinya. Ibrani 1:3 mengatakan bahwa Tuhan Yesus adalah
cahaya kemuliaan Allah. Ini berarti Dia adalah pancaran sinar Allah yang adalah
terang. Karena dalam setiap aspek kehidupan Tuhan di bumi ada pancaran sinar,
kehidupan-Nya adalah kehidupan realitas, kehidupan pancaran Allah sendiri.
Kehidupan realitas ini adalah ekspresi Allah. Karena alasan inilah Paulus
mengatakan bahwa kita mempelajari Kristus menurut realitas yang nyata dalam
Yesus. Dengan kata lain, kita mempelajari Kristus sesuai dengan cetakan
kehidupan Yesus. Cetakan kehidupan Yesus adalah realitas.
Setelah Kristus membuat cetakan ini, Dia
melewati mati dan bangkit, dan dalam kebangkitan Dia menjadi Roh pemberi-hayat.
Sebagai Roh yang sedemikian, Dia masuk ke dalam kita menjadi hayat kita. Ketika
kita percaya kepada Dia dan dibaptis, Allah meletakkan kita ke dalam Dia yang
adalah cetakan, sama seperti adonan diletakkan ke dalam cetakan. Dengan
diletakkan ke dalam cetakan ini kita mempelajari cetakan ini. Ini berarti
dengan diletakkan ke dalam Kristus, kita mempelajari Kristus. Di satu pihak,
Allah meletakkan kita ke dalam Kristus; di pihak lain, Kristus telah masuk ke
dalam kita menjadi hayat kita. Sekarang kita bisa hidup oleh-Nya sesuai dengan
cetakan yang di dalamnya kita telah diletakkan oleh Allah.
Kita harus membedakan jenis kehidupan ini
dari kehidupan yang sesuai dengan pengajaran modern mengenai meniru Kristus
sebagai teladan kita. Para modernis dengan salah mengajarkan bahwa Kristus
bukanlah Allah, tetapi manusia yang memiliki standar tertinggi untuk kita
ikuti. Pengajaran itu menuntut kita menggunakan hayat alamiah kita untuk meniru
Kristus dan menempuh kehidupan sesuai dengan standar-Nya. Pengajaran seperti
itu adalah bidah. Itu mutlak tidak ada hubungannya dengan realitas yang nyata
dalam Yesus. Hal itu menyangkal fakta bahwa orang beriman yang sejati ada dalam
Kristus dan memiliki Kristus di dalamnya. Berlawanan dengan ajaran bidah itu,
yakni pengajaran yang modern, kita berkata sesuai dengan Perjanjian Baru bahwa
ketika orang berdosa bertobat dan percaya kepada Kristus dan dibaptis ke dalam
Kristus, Allah meletakkan dia ke dalam Kristus sebagai cetakan. Pada saat yang
sama, Kristus sebagai Roh pemberi-hayat masuk ke dalamnya menjadi hayatnya.
Kemudian, orang beriman ini perlu hidup oleh Kristus sebagai hayatnya, sesuai
dengan cetakan itu. Semakin dia hidup oleh Kristus, dia semakin dengan spontan
dibentuk ke dalam bentuk cetakan itu. Ini adalah kehidupan dalam Kristus dan
juga kehidupan Kristus dalam kita. Kita berada dalam Kristus sebagai cetakan,
dan Dia di dalam kita sebagai hayat kita. Dengan jalan ini kita mempelajari
Kristus sebagai realitas yang nyata dalam Yesus.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 2, Berita
47
No comments:
Post a Comment