Pembacaan Alkitab: Ef. 4:17-21
Menurut Perjanjian Baru, diselamatkan
berarti ditaruh Allah ke dalam Kristus. Satu Korintus 1:30 menerangkan, “Tetapi
oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus.” Ketika Allah meletakkan kita ke
dalam Kristus, Ia menaruh kita ke dalam cetakan itu. Seperti halnya seorang
saudari mencetak adonan ke dalam cetakan kue, begitulah Allah bermaksud
membentuk kita sesuai dengan cetakan Kristus. Maka Roma 8:29 menunjukkan bahwa
kita diserupakan dengan gambar Kristus, Putra sulung di antara banyak saudara.
Diserupakan berarti dicetak. Putra sulung adalah model, dan banyak saudara dari
Putra sulung adalah mereka yang telah diserupakan dengan model ini. Maka
mempelajari Kristus tidak lain berarti dicetak dengan model Kristus, yaitu
diserupakan dengan gambar Kristus.
Setelah Kristus mendirikan model ini, Ia
lalu disalibkan, kemudian masuk ke dalam kebangkitan, dan dalam kebangkitan Ia
menjadi Roh pemberi-hayat (1 Kor. 15:45). Sebagai Roh itulah Ia lalu masuk ke
dalam kita menjadi hayat kita. Kita telah menunjukkan bahwa pada waktu kita
percaya ke dalam Kristus dan dibaptis ke dalam-Nya, Allah menaruh kita ke
dalam-Nya sebagai model, cetakan. Karena itu, Paulus dapat memberi tahu orang
Efesus bahwa mereka “telah mempelajari Kristus”. Menurut terang Perjanjian Baru
dan menurut pengalaman kita, mempelajari Kristus berarti ditaruh ke dalam
Kristus oleh Allah. Di pihak Allah, Ia telah menaruh kita ke dalam Kristus,
sedangkan di pihak kita, kita telah mempelajari Kristus melalui ditaruh ke
dalam-Nya.
Setelah seorang beroleh selamat, dalam
batinnya ia berhasrat menempuh suatu hidup yang sesuai dengan model yang
didirikan Tuhan Yesus. Namun, banyak orang yang mengabaikan hasrat ini atau
mengembangkannya secara keliru, yaitu mengira dapat sukses meniru-Nya dengan
usaha mereka sendiri. Kita keliru kalau kita berpikir bahwa kita dapat meniru
Kristus melalui menggunakan hayat alamiah kita. Orang Kristen seharusnya meniru
Kristus, namun mereka tidak boleh berbuat demikian menurut hayat alamiah mereka.
Kita telah menunjukkan bahwa kita sudah
keliru jika kita berusaha meniru Kristus melalui usaha hayat alamiah kita. Kita
juga nampak bahwa ketika kita percaya Tuhan Yesus dan beroleh selamat, Allah
meletakkan kita ke dalam Kristus sebagai cetakan. Cetakan ini ialah hidup Yesus
yang tercatat dalam keempat kitab Injil, suatu hidup yang mutlak sesuai dengan
realitas. Realitas (kebenaran) adalah pancaran terang, atau ekspresi terang.
Karena Allah adalah terang (1 Yoh. 1:5), maka realitas (kebenaran) adalah
ekspresi Allah. Setiap aspek dari hidup Yesus yang tercatat dalam keempat kitab
Injil merupakan satu ekspresi Allah. Dalam setiap hal yang Ia katakan dan
lakukan, Ia mengekspresikan Allah. Ekspresi Allah ini ialah pancaran terang;
maka ekspresi ini adalah realitas (kebenaran). Hidup Yesus yang sesuai dengan
realitas ini adalah model yang di dalamnya Allah telah meletakkan kita. Dalam
model ini kita telah mempelajari Kristus menurut realitas yang nyata dalam
Yesus. Ini berarti kita telah mempelajari Kristus menurut realitas yang
diperlihatkan dalam keempat kitab Injil, yaitu menurut hidup Tuhan Yesus, yang
seluruhnya sesuai dengan realitas Allah. Hidup ini ialah pancaran terang.
Pancaran terang ini ialah realitas (kebenaran) dan realitas (kebenaran) ialah
ekspresi Allah. Karena itu, dalam hidup Yesus ada realitas. Esens model yang
didirikan hidup Tuhan Yesus ialah realitas. Ini berarti esens hidup Yesus
adalah realitas. Kita telah mempelajari Kristus menurut realitas yang nyata dalam
Yesus.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 2, Berita
46
No comments:
Post a Comment